Damar membuka matanya lebih dulu, Damar mengucek matanya. Damar menoleh ke samping, Thalia tidur menghadap dirinya. Wajah perempuan itu begitu damai, Damar ingat Thalia hanya bangun untuk makan malam setelahnya perempuan itu tidur kembali. Astrid mengatakan jika Thalia tengah lelah secara batin. Tentu saja Damar tak melarang, Thalia segera pulih adalah prioritas pria itu saat ini. Damar memutar tubuh menghadap sang istri, dia memandang lekat Thalia yang masih tertidur pulas. Pandangan Damar turun menelusuri setiap inci wajah sang istri, tatapan Damar terhenti pada bibir ranum milik Thalia. Dia menelan kasar air liurnya, Damar ingat jika dia sempat mencicipi bibir itu dalam keadaan tidak sadar. Rasanya Damar ingin kembali mengulang rasa itu. "Cantik," gumam Damar, pria itu mengelus lembut

