Thalia diseret setelah selesai dipersiapakan untuk menjadi pengantin, wanita itu dibawa menuju altar pernikahan yang sudah Dias siapkan dalam satu malam. Meskipun sederhana, tetapi keinginan Tarno untuk meresmikan Thalia sebagai istri mudanya jauh lebih besar. Wajah datar dan tatapan sinis Thalia sama sekali tak dipedulikan, wanita itu juga berulang kali berontak dan berusaha lepas dari pegangan orang-orang Tarno, tetapi tenaga wanita itu tak cukup kuat. Dia sempat mencoba menghubungi Damar, tetapi pria itu tak memberikan respons hingga sekarang. "Tuh om-om ke mana, sih?! Gue butuh bantuan, please!" batin Thalia. "Jalannya yang cepet!" Tubuh Thalia didorong membuat wanita itu hampir saja terjatuh. Thalia menoleh ke belakang, dia menatap sinis pria berbadan besar itu. "Iya, sabar, dong!

