Pertemuan ketiga kalinya membawa Delisa lebih berani untuk mendekati Arsen. Ini semua Delisa lakukan bukan tanpa alasan, perempuan itu merasa tertarik setiap kali dia melihat mata pria itu. Tatapan kosong dan tatapan penuh luka, sedikitnya Delisa mencoba untuk mencari tahu mengenai Arsen. Entah mengapa dia merasa tertarik dan ingin tahu mengenai Arsen. Perempuan itu membuka botol air minumnya, dia menegak airnya hingga setengah. Setelahnya Delisa kembali menaruh botol minum itu di sisi tubuhnya. Delisa menoleh ke samping, dia memandang Arsen yang hanya memandang lurus ke depan. Hamparan biru dan gulungan ombak itu terasa lebih indah daripada dirinya sampai pria itu enggan untuk berpaling. Delisa memandang kagum wajah tampan Arsen, rahang tegas pria itu seakan memanggil Delisa untuk menyen

