bc

Silly of Sashi

book_age18+
121
IKUTI
1.5K
BACA
revenge
confident
drama
sweet
bxg
humorous
lighthearted
disappearance
enimies to lovers
passionate
like
intro-logo
Uraian

Bagaimana rasanya terdampar di luar pulau dan kehilangan semua benda berhargamu?

Sashi sedang mabuk berat ketika tasnya dicuri oleh seorang wanita. Untungnya ia bisa menumpang di rumah seorang pria bernama Jeff yang telah menyelamatkan dirinya dalam keadaan tidak sadarkan diri. Namun masalah tidak berhenti di situ saja. Ketika Sashi meminjam laptop milik Jeff untuk membuka media sosial, banyak ucapan belasungkawa yang ditujukan untuknya.

Setelah ditelusuri, ternyata hari itu ada kecelakaan pesawat dan nama Sashi terpampang sebagai salah satu korban dari kecelakaan tersebut. Sashi menduga bahwa identitasnya dipergunakan oleh si Pencuri Tas.

Mengingat banyaknya masalah yang sedang ia hadapi, Sashi memutuskan untuk membiarkan berita kematiannya tersebar. Kini, ia hanya bergantung pada Jeff yang mau berbaik hati menampungnya selama rencana yang sedang ia buat tersusun sempurna. Lagi pula, Jeff cukup tampan sehingga Sashi bisa melupakan

semua masalah untuk sementara dan menikmati kehidupan baru tanpa berhubungan dengan orang-orang yang telah mengkhianatinya.

chap-preview
Pratinjau gratis
Affair
“Ji, jangan di sini. Nanti ketahuan Sashi!” protes Renata setengah berbisik. Namun Jio tidak peduli. Pria itu sudah setengah mabuk dan ingin melakukan pergumulan mesra dengan Renata yang sudah ditahannya sedari tadi. “Sashi lagi di bawah sama yang lain. Dia ga akan naik,” jawab Jio sambil memeluk erat pinggang Renata, lalu mengunci pintu kamar mandi dengan buru-buru. Sudah hampir satu bulan Jio dan Renata mempunyai hubungan gelap. Ketertarikan antara keduanya tidak bisa dihindari sejak pertama kali mereka bertemu. Jio merupakan pria muda yang tampan, seorang selebgram, musisi, memiliki banyak uang dan tentu saja pintar. Sementara Renata juga seorang selebgram yang terkenal dengan keseksian tubuhnya, sehingga kolom komentar di feed Instagramnya dipenuhi oleh pujian para lelaki, juga perempuan yang terang-terangan mengaku iri dengan body goals miliknya. Renata sendiri sadar bahwa apa yang dilakukannya dengan Jio merupakah pengkhianatan pada Sashi, sahabat dekatnya. Sashi mengajak Renata bergabung dengan HoS, memberi banyak job dan sudah membantunya mendapat lebih banyak fans. HoS adalah singkatan dari House of Skills yang dibangun oleh Jio dan Sashi yang sudah berpacaran selama hampir empat tahun. “Ji, udah. Nanti orang-orang pada curiga kalo kita ngilang.” Renata mencoba melepaskan diri ketika Jio tidak mau berhenti menciumi bibirnya. Namun sekarang bibir lelaki itu berpindah ke leher Renata, sehingga Renata harus melawan hasrat dengan berpegangan pada sisi tembok sekuat tenaga. Leher adalah daerah sensitifnya dan Jio tahu itu. “Bentar aja,” bisik Jio sambil terengah-engah. Matanya sudah sayu pertanda bahwa dia sudah tidak bisa lagi mengendalikan diri. “Salah siapa kamu seksi banget malam ini.” Jio mulai menarik dress merah Renata hingga ke pinggang, lalu mengangkat wanita itu ke meja wastafel yang terbuat dari batu granit berwarna hitam. Kini ia berdiri di antara paha Renata. Tercium bau alkohol dari mulut Jio yang entah mengapa membuat Renata semakin terbawa suasana. Penyerahan dirinya membuat Jio mengulas senyum. Lelaki itu semakin memperdalam ciumannya sambil membuka risleting celana dan mulai menyerang Renata hingga keduanya bersimbah keringat. *** Malam sudah semakin larut, namun keramaian di villa masih terus berlanjut. Setelah sibuk barbeque-an di pinggir kolam renang, berkaraoke dan melakukan truth or dare, kini mereka bermain kartu remi sambil menikmati pizza, bir dan berondong jagung. Sashi sendiri sudah mulai merasa lelah. Ia hanya duduk di sofa dengan sekantung keripik kentang sambil memerhatikan teman-temannya bermain kartu. Di sebelahnya ada Wiggy yang sedang sibuk meng-update i********:. Sudah dua malam para talent dan staf dari HoS menikmati liburan di Bali. Sashi sengaja menyewa villa yang mempunyai kolam renang pribadi dengan pemandangan laut Kuta. Ia sudah merencanakan liburan ini sejak bulan lalu supaya teman-temannya bisa refreshing setelah berbulan-bulan berkutat dengan banyak pekerjaan. “Jio ke mana, Sas?” tanya Wiggy. Wiggy merupakan pria tampan dengan rambut bergaya mullet sepanjang bahu. Tinggi badannya 185cm, berkulit putih seperti idol Korea dengan sepasang mata yang terkesan dingin. “Tadi katanya mau ngambil charger di kamar.” Wiggy hanya mengangguk sambil mengerutkan bibir, sementara Sashi kembali memerhatikan ketiga temannya yang sedang fokus dengan kartunya masing-masing. Mereka adalah Noni si Penyanyi, Haski si Editor dan Emil si Manager. “Menang lagi gue!” seru Emil sambil memperlihatkan kartunya di lantai. Noni langsung menepuk paha Emil yang gendut. “Anjir, lo belum bilang ceki!” “Udah kok tadi, gue bilang ceki.” “Belom! Ki, Emang lo denger dia bilang ceki?” tanya Noni sambil mengedipkan matanya pada Haski. “Nggak tuh,” jawab Haski polos. Emil seolah tidak terima. “Ah, gue tadi udah bilang, kok. Ga mau tahu, pokoknya gue menang!” Sashi tertawa melihat tingkah mereka. Ia lalu melihat Wiggy beranjak dari kursi menuju ke lantai dua. Jam menunjukkan pukul sepuluh malam. Udara di sini tidak sedingin di Bandung, sehingga Sashi masih betah mengenakan celana jeans pendek dan blouse berwarna putih berbahan sifon. Masih ada waktu tiga hari lagi menikmati waktu bersantai tanpa menyentuh laptop untuk mengerjakan tugas. i********: HoS sendiri sudah memberi pengumuman jika seluruh staf akan menikmati akhir tahun dengan berlibur. Segala keperluan perihal pekerjaan, akan direspon sepulangnya mereka dari Bali. “Suara apa sih itu?” tanya Noni yang sedang mengocok kartu. Sashi langsung mengangkat alis dan menajamkan indera pendengarannya. Ada suara ribut dari lantai dua. Setelah terdengar teriakan Renata, semua orang langsung berlarian menaiki tangga untuk melihat apa yang terjadi. “WIGGYYYY!!!!” teriak Sashi ketika melihat Wiggy memukuli Jio tanpa ampun hingga hidung dan bibirnya mengeluarkan darah. Haski dan Emil langsung memisahkan mereka. Haski menarik tubuh Wiggy tanpa perlawanan, namun Wiggy sempat meludahi wajah Jio. Suasana tampak mengerikan. Sashi tidak tahu apa yang terjadi. Ia hanya meletakkan kepala Jio di pahanya dengan perasaan syok. “Kalian kenapa, sih?!” tanya Noni. Alih-alih menjawab, Wiggy malah ngeloyor pergi meninggalkan mereka ke lantai bawah. Noni langsung melirik Renata yang sedang berdiri ketakutan di dekat pintu kamar mandi. “Mereka kenapa, Ren?” Renata tampak gelagapan. “T-tadi, Wiggy tiba-tiba dateng gitu aja, terus mukulin Jio. Gue juga gak tahu kenapa.” Sashi menatap Renata dan sangat terlihat jelas ketika temannya itu mencoba menghindari tatapannya. Ia langsung memejamkan mata, teringat kata-kata Wiggy beberapa minggu lalu yang mengatakan bahwa ia pernah melihat Jio mengantar Renata ke apartemen di mana ia tinggal. Sashi sempat menanyakan hal tersebut, namun Jio berkilah bahwa ia hanya kebetulan akan mengunjungi teman prianya yang juga tinggal di sana. Bagaimanapun, Sashi sangat ingin mempercayai Jio yang sudah berhubungan dengannya selama hampir empat tahun. “Emang kalian tadi ngapain waktu Wiggy dateng?” tanya Sashi, tidak bisa lagi menahan rasa penasaran. Noni, Haski dan Emil seketika langsung memandangi Renata, ikut menunggu jawaban. “Aku tadi cuman di kamar mandi, muntah-muntah karena kebanyakan minum soju. Terus… Jio cuman mau nolongin mijitin tengkuk, terus-“ “Ga ada apa-apa!” Jio tiba-tiba bangun perlahan sambil memegangi rahangnya. “Si Wiggy aja tuh yang norak. b******k!!” “Kamu masuk kamar, aku ambilin dulu batu es buat ngobatin luka kamu,” kata Sashi. Emil membantu Jio ke kamarnya, sementara yang lain turun ke lantai bawah dan Renata memasuki kamarnya sendiri. Sashi menuju ke dapur untuk mengambil beberapa batu es di kulkas, lalu memasukannya ke dalam kain serbet yang masih bersih. Ia sempat melihat Wiggy duduk di kursi, yang kembali memainkan ponsel seolah tidak terjadi apa pun. Matanya tampak lebih dingin sehingga teman-temannya tidak ada yang berani bertanya mengenai kejadian tadi. Begitupun dengan Sashi yang tidak mau meminta penjelasan dari sahabatnya itu. Ia terlalu takut mendapat berita yang tidak ingin didengarnya.

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

Happier Then Ever

read
92.2K
bc

Love Match

read
180.2K
bc

Sweetest Pain || Indonesia

read
77.6K
bc

Pengganti

read
304.0K
bc

Stuck With You

read
75.7K
bc

Ditaksir, Pak Bos!

read
149.7K
bc

Rainy

read
19.3K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook