bc

Mengejar Cinta Mantan Kekasih

book_age16+
8
IKUTI
1K
BACA
second chance
CEO
boss
sweet
like
intro-logo
Uraian

Alexandro dan Bianca, dua orang manusia yang saling mencintai. Tapi takdir seakan mempermainkan mereka sehingga salah satu di antara mereka memilih untuk pergi. Semuanya bermula saat seorang wanita cantik tapi sangat licik yang telah menjebak Alexandro dengan berpura- pura telah tidur dengan Alexandro. Bianca tentu sangat sakit hati dan akhirnya memilih untuk ke New York untuk melupakan Alexandro.Apa yang akan terjadi ketika akhirnya beberapa tahun kemudian Bianca memilih untuk kembali ke Negara tercintanya. Bisakah dia membuka lembaran baru setelah beberapa bulan berlalu. dan bagaimana reaksi Alexandro ketika orang yang dulu dia cintai kembali.

chap-preview
Pratinjau gratis
Tuan Bucin
“Morning sayang,” sapa Alexandro memeluk Bianca dari belakang yang sedang berdiri di depan meja makan, sambil mengolesi roti dengan selai coklat kesukaan wanitanya itu. “Morning, mandi sana kamu udah bau asem.” Ucap Bianca yang langsung mendapatkan kekehan dari Alexandro. Tubuhnya seketika di putar hingga ia bisa dengan jelas melihat wajah tampan kekasihnya itu. Alexandro mengusap sayang kepala Bianca dan setelah itu mendekatkan bibirnya ke arah telinga Bianca untuk berbisik sesuatu. “Kan semalam yang buat aku jadi bau keringat itu kamu,” ucap Alexandro setelah itu menjauhkan bibirnya dari telinga Bianca. “Ih kamu ih,” Bianca tersipu malu mendengar bisikan dari Alexandro. Ia tahu dengan jelas maksud dari yang dikatakan oleh Alexandro tadi mengarah ke arah mana. Bisa-bisanya, pria itu menggodanya di saat masih pagi-pagi seperti ini. Alexandro terkekeh melihat pipi kekasihnya itu yang merona malu, ia sampai heran sendiri, karena sebenarnya mereka telah sering melakukannya semenjak mereka akhirnya tinggal bersama. Tapi kekasihnya itu masih saja suka malu-malu kucing. “Kalo kamu lagi malu gini, buat aku pengen cium kamu rasanya,” ucap Alexandro perlahan mendekatkan wajahnya dengan Bianca, yang dengan sigap langsung menutup bibirnya dengan roti berselai coklat yang masih berada di genggamannya. “Kenapa di tutup sih?” Kesal Alexandro karena wanitanya itu, menutup bibirnya menggunakan roti berlapis selai coklat yang berada di genggaman wanita itu. “Aku lapar, mau sarapan.” “Aku cium kamu sebentar aja kok, ayolah mau ya.” Melas Alexandro yang membuat Bianca menjadi gemas dengan tingkah kekasihnya itu. “Yaudah, tapi beneran janji sebentar aja dan only kiss. Aku masih capek dan nggak mau melakukan hal lebih selain ciuman.” Ucap Bianca setelah itu meletakan roti berselai coklat itu di piring yang berada di atas meja. “Iya aku janji, just only kiss. Pukul aku kalo udah kelewatan batas nantinya,” ucap Alexandro yang di angguki oleh Bianca. “Kalo kamu kelewatan batas---,” Perkataan Bianca terpotong karena Alexandro yang tiba-tiba telah menciumnnya dengan begitu lembut dan juga menuntut balasan. Bianca membalas ciuman Alexandro dengan kedua tangan yang ia lingkarkan di leher Alexandro. Mereka berdua berciuman dengan begitu mesra. Alexandro mulai lupa akan apa yang ia katakan tadi pada Bianca. Tubuhnya seakan tidak bisa tahan jika ia hanya mencium Bianca, tanpa melakukan yang lebih dari itu. Bianca yang awalnya telah terbuai dengan ciuman dari Alexandro, dengan cepat menyudahi ciuman mereka yang tidak di terima oleh Alexandro yang ingin kembali mencium Bianca lagi. “Andro, udah. Kamu lupa sama janji kamu tadi, just only kiss sama aku?” Tanya Bianca yang membuat Alexandro langsung tersadar. “Maaf, aku paling susah kalo harus nahan buat nggak lakuin hal lebih sama kamu selain ciuman,” ucap Alexandro yang langsung mendapatkan pukulan di lengannya. “Dasar otak m***m, isinya mengarah kesana semua.” Decak Bianca yang membuat Alexandro terekeh dan membawa Bianca kedalam pelukannya. “Sayang banget deh sama kamu, setelah wisuda aku mau lamar kamu, ke orangtua kamu. Aku nggak mau pisah sama kamu setelah kita lulus nanti, dan cara satu-satunya aku harus nikahin kamu secepatnya.” Ucap Alexandro bersungguh-sungguh dengan ucapannya. “Tapi masa aku baru selesai wisuda langsung nikah?” Tanya Bianca mendongak ke atas tanpa melepaskan pelukan mereka. “Aku juga masih terlalu muda buat nikah, aku masih 22 tahun dan kamu 23 tahun.” Tambah Bianca, Alexandro memang lebih tua satu tahun dari dirinya, karena pria itu menunda untuk langsung kuliah selama satu tahun hingga akhirnya mereka bisa berada di satu angkatan yang sama. “Why not? Kamu nggak usah khawatir soal keuangan, biar nanti itu urusan aku. Setelah kita wisuda, aku akan langsung memimpin perusahaan.” Ucap Alexandro yang terlihat tidak ada beban sama sekali mengatakan hal itu. “Aku nggak mau nikah secepat itu, aku pengen bersantai dulu setelah wisuda.” Ucap Bianca yang membuat Alexandro melepaskan pelukan mereka, dan berganti memegang kedua bahu Bianca dan menatap wanitanya itu dengan lekat. “Kamu cinta sama aku?” Tanya Alexandro, membuat Bianca mengerutkan keningnya. “Tentu aku cinta sama kamu, kalo aku nggak cinta sama kamu, buat apa aku berikan semuanya sama kamu.” Ucap Bianca yang membuat Alexandro tersenyum senang. “Aku juga cinta sama kamu. Dan karena aku mencintai kamu, aku ingin kita segera menikah. Aku nggak mau kamu pergi, aku takut kalo saat kita nggak tinggal bareng lagi, karena kamu bakal kembali ke rumah orangtua kamu. Aku takut kamu akhirnya milih buat ninggalin aku.” Ucap lirih Alexandro yang membuat senyuman Bianca lagi-lagi terbit. “Aku nggak mungkin ninggalin kamu, aku nggak sebodoh itu buat ninggalin pria yang begitu mencintai aku apa adanya. Walaupun nanti aku akan tinggal sama Mama aku lagi, tapi aku akan sekali-sekali nginap disini sama kamu oke? Aku janji.” Ucap Bianca mencoba memberikan keyakinan pada kekasihnya itu. “Mending kita nikah aja, aku nggak mau pisah tempat tinggal sama kamu, pokoknya aku nggak mau.” Ucap Alexandro sambil merengek di depan Bianca. Jika berada di depan Bianca, ia tidak segan-segan untuk merengek layaknya anak kecil untuk meminta permintaannya di kabulkan oleh kekasihnya itu. Semua kehidupannya seperti sudah ia berikan pada Bianca hingga ia tidak bisa hidup sendiri tanpa ada Bianca di sampingnya. “Aku belum bisa Andro, aku belum bisa untuk sekarang. Tunggu beberapa tahun lagi sampai aku siap ya?” Ucap Bianca berharap jika Alvaro mau mengerti. “Baiklah aku akan tunggu kamu siap, tapi yang pasti kamu cuma milik aku, Bianca Fredel. Hanya punya seorang Alexandro Melviano.” Teriak Melviano dan memeluk Bianca dengan erat hingga membuat Bianca merasa sesak. “Udah dong peluknya tuan b***k cinta, sekarang kamu mandi sana. Aku mau sarapan dulu,” Bianca melepaskan pelukan mereka dan mendorong Alexandro agar menjauh darinya. “Cium dulu.” pinta Alexandro “Kan tadi udah, masa minta lagi sih.” dengus Bianca. “Yang tadi lain, dan yang sekarang lain lagi.” Ucap Alexandro, membuat Bianca memutar bola matanya malas. “Udah sana mandi, nggak ada cium cium.” usir Bianca. “Tega banget kamu sama aku,” Alexandro berjalan menuju kamar tapi beberapa detik kemudian, pria itu berbalik dan mencium Bianca selama beberapa detik sebelum ia berlari masuk ke kamar. “Andro, awas kamu.” Teriak kesal Bianca dari luar kamar, yang membuat Alexandro tertawa. Kekasihnya itu pasti sedang kesal padanya sekarang. Dengan senyuman yang merekah di bibirnya, Alexandro masuk kedalam kamar mandi, untuk membersihkan dirinya dan setelah itu ia akan ikut bergabung sarapan bersama Bianca. Memikirkan nama wanitanya itu saja sudah membuatnya tersenyum-senyum sendiri. Ia akui jika ia telah jatuh-sejatuhnya pada pesona kekasihnya itu hingga ia menjadi b***k cinta seperti ini.

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

Dinikahi Karena Dendam

read
233.7K
bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
188.6K
bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
155.8K
bc

Hasrat Meresahkan Pria Dewasa

read
30.3K
bc

TERNODA

read
198.7K
bc

Setelah 10 Tahun Berpisah

read
58.0K
bc

My Secret Little Wife

read
132.1K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook