bc

Dou Jin, Pendekar Naga Emas

book_age16+
274
IKUTI
3.2K
BACA
others
dark
drama
tragedy
twisted
humorous
heavy
serious
mystery
scary
like
intro-logo
Uraian

Kemunculan Kitab tanpa Tanding dan Pusaka Penguasa Dunia menyebabkan keseimbangan di kekaisaran Tang goyah, belum lagi isu akan era Kekacauan yang akan tiba semakin membuat berbagai kelompok berniat menguasai dan memiliki Kitab tanpa Tanding dan Pusaka Penguasa Dunia.

Kelahiran Putra Mahkota yang menjadi kunci atas datangnya Kitab tanpa Tanding dan Pusaka Penguasa Dunia menjadi sorotan semua kelompok, untuk menjaga Putra Mahkota, Permaisuri mengungsikan diri bersama anaknya, dan bersembunyi di Desa Perbatasan.

Persembunyian Permaisuri dan Putra Mahkota terbongkar dan kelompok besar mulai melakukan pergerakan dengan menculiknya. Pertarungan hidup dan mati dimulai. Permaisuri akhirnya mati demi melindungi anaknya agar bisa kabur dari kejaran musuh.

Putra Mahkota sendiri yang bernama Dou Jin bermimpi untuk mewujudkan impian terakhir ibunya, ia yang sejak dari kecil sudah ditanamkan pemahaman akan Era Kekacauan akibat kedatangan Kitab tanpa Tanding dan Pusaka Penguasa Dunia menjadi seorang anak yang ambisius.

Dengan menuruti pesan dan keinginan terakhir ibunya, Dou Jin berniat mengumpulkan dan menghancurkan seluruh Kitab Tanpa Tanding dan Pusaka Penguasa Dunia untuk memenuhi keinginan sang ibu.

Mampukah Dou Jin mewujudkan impian sang ibu? yuk saksikan perjalanannya di novel Dou Jin, Pendekar Naga Emas.

chap-preview
Pratinjau gratis
Prolog
Kekaisaran Tang, sebuah wilayah kekuasaan terbesar di Benua Dataran Tengah. Kekaisaran ini memiliki luas jutaan mil meter persegi, namun diantara luasnya dataran tersebut hanya dua puluh persen wilayah yang dihuni oleh para peduduk. Selebihnya adalah wilayah hutan siluman yang teramat besar dan luas. Dua puluh persen wilayah kekaisaran Tang ini terbilang masihlah sangat luas, mengingat dua wilayah kekaisaran Han dan Wei jika digabungkan menjadi satu masih belum cukup untuk menyamai luasnya wilayah kekaisaran tersebut. Di Benua Dataran Tengah terdapat tiga kekaisaran yang berbeda, kekaisaran Han, kekaisaran Wei dan kekaisaran Tang. Tiga kekaisaran dipimpin oleh tiga Kaisar yang berbeda-beda pula. Kekaisaran Tang di pimpinan oleh Tang San, kekaisaran Han dipimpin oleh Xiao Chen, dan kekaisaran Wei dipimpin oleh Wang Gui. Kekaisaran Tang penuh akan sumber daya pendekar lantaran wilayahnya dipenuhi oleh hutan siluman yang sangat luas, membuat kekaisaran ini menjadi kekaisaran terkuat dan terkaya di Benua Dataran Tengah. Kekayaan sumber daya yang melimpah di Kekaisaran Tang selaras dengan tekanan dan ancaman bangsa Siluman yang selalu menyerang kawasan permukiman penduduk setiap beberapa dekade. Peperangan antara bangsa Siluman biasanya disebabkan oleh para penduduk yang mengusik wilayah mereka, atau kadang pula ada bangsa Siluman yang terlampau benci kepada manusia dan berniat membunuh semua manusia yang dilihatnya. Pertempuran terus sahaja terjadi, sampai orang-orang di kekaisaran Tang bersatu padu dalam satu komando berperang melawan bangsa Siluman. Dengan Kitab tanpa tanding dan Pusaka penguasa dunia yang ia dapat dari Dewa, Tang San menyatukan seluruh pendekar di kekaisaran Tang untuk memberantas bangsa Siluman. Peperangan akhirnya berhasil dimenangkan oleh Tang San, namun itu bukanlah akhir dari pertempuran melawan bangsa Siluman. Masih akan ada lagi dan lagi pertempuran yang akan menanti mereka, entah itu berapa dekade lagi yang jelas tidak akan ada waktu yang damai di kekaisaran ini. “ Yang Mulia, Era Kekacauan sebentar lagi akan tiba. Jutaan bangsa Siluman akan menyerang kawasan penduduk. Jika para pengikut Yang Mulia masih belum bisa melakukan peningkatan kekuatan maka kekaisaran ini akan musnah.” “ Tidak, Sesepuh. Aku tidak bisa membiarkan orang-orang mempelajari Kitab tanpa tanding ini. Keseimbangan akan goyah ketika banyak orang yang memiliki kekuatan terkuat saling memimpin.” Penasehat kerajaan memberikan saran halus untuk Tang San yang telah menjadi seorang Kaisar, ia meminta sang Kaisar untuk berbagi Kitab tanpa tanding yang ia miliki untuk dipelajari para pengikut setianya, agar bencana besar yang ia ramalkan akan terjadi dalam beberapa dekade, dapat mereka atasi dengan peningkatan kekuatan para pasukan. Akan tetapi saran tersebut ditolak mentah-mentah oleh Kaisar, ia lebih mementingkan prinsipnya untuk menjadi orang terkuat dalam kekaisaran supaya tidak terjadi sebuah perpecahan. Menurut Tang San, dengan kekuatan mutlak tertinggi yang ia miliki maka risiko perpecahan pengikutnya akan kecil, lantaran kekuatan terbesarlah yang pantas mendapatkan pengakuan disetiap pengambilan keputusan. Pernyataan sang Kaisar membuat Penasehat kerajaan tidak senang. Ia yang dapat melihat bagaimana Era Kekacauan yang akan dibuat oleh bangsa Siluman hanya bisa menggertakan giginya geram. Kehancuran kota-kota, jutaan nyawa manusia melayang, kematian Kaisar begitu pula dirinya yang begitu mengenaskan tergambarkan dalam pengelihatannya. Penasehat kerajaan yang sejak dari dulu mendukung Tang San untuk menjadi seorang Pangeran, meskipun bukan Pangeran Mahkota, tetapi Penasehat kerajaan memberikan dukungan penuh untuknya menjadi seorang Kaisar. Dengan mata yang bisa menerawang kemasa depan, Penasehat ini juga memberikan bantuan kepada Tang San dalam menyatukan seluruh pendekar di kekaisaran Tang untuk berperang melawan bangsa Siluman. Begitu saran Penasehat ditolak, ia bersama kelompoknya melakukan perundingan untuk mencuri Kitab tanpa tanding yang dimiliki oleh sang Kaisar. Walaupun dengan kekuatannya saat ini dia belum mampu untuk merebutnya dari tangan Kaisar, namun diam-diam Penasehat kerajaan menyusun sebuah siasat. Beberapa tahun kemudian. Di suatu waktu Penasehat kerajaan melihat masa depan. Akan ada banyak sekali kemunculan Kitab tanpa tanding dan Pusaka penguasa dunia setelah kelahiran Putra Mahkota. Kelahiran Putra Mahkota akan menjadi kunci atas kemunculannya Kitab tanpa Tanding dan Pusaka penguasa dunia. Dengan adanya Kitab tanpa tanding dan Pusaka penguasa dunia, kekacauan dari bangsa Siluman mungkin bisa diatasi. Karena dengan Kitab tanpa tanding dan Pusaka Penguasa Dunia seorang pendekar akan memiliki kemampuan serta kekuatan yang diluar akal. Dengan ramalan tersebut Penasehat kerajaan membuat seluruh orang di kekaisaran Tang gempar. Bersama dengan kehebohan itu, ada beberapa pihak yang menginginkan Kitab tanpa tanding dan Pusaka Penguasa Dunia lewat Putra Mahkota yang menjadi kunci. Berbagai pihak mulai menunjukan taringnya kepada Kaisar, ada yang secara sembunyi-sembunyi dan ada pula yang secara terang-terangan. Mereka berniat menculik Putra Mahkota agar ambisi mereka dapat terlaksana. Untuk menghindari hal tersebut Tang San mengungsikan anak dan istrinya menuju ke Desa Perbatasan. ********* “Apa tidak ada cara lain lagi. Apa cuma ini sahaja jalannya....” pria setengah baya ini menarik nafas dalam. Beberapa kerutan semakin terlihat jelas pada wajahnya, menampakan semakin berumur usianya. “ Biarkan aku pergi, aku akan mengurus dengan benar anak kita. Jangan pernah meragukan kata sesepuh...apa kau lupa, berkat jasa-jasanya sekarang kau bisa menyatukan hampir seluruh sekte?” ucap seorang wanita yang terlihat berumur tiga puluhan tahun itu, menatap pria setengah baya dengan mata yang berkaca-kaca. Sebelum ini memang terjadi konfik antara pasangan suami istri ini, mereka tidak sepaham dengan pernyataan yang sesepuh berikan. Dimana sang pria menentang kenyataan dan si wanita berusaha menerima lantaran tidak ada opsi lain. Pria paruh baya itu menatap putra semata wayangnya dengan tatapan sendu, terlihat genangan air mata yang sebentar lagi akan menyeruak keluar. Entah mengapa pria ini masih tetap menahan emosinya untuk tidak menangis. “ Aku akan menjemput kalian jika semua urusan disini sudah selesai, akan aku kirimkan beberapa penjaga untuk menjaga kalian...” “ Tidak!” potong sang istri cepat. “ Jika ada beberapa pengawal yang mengawalku maka musuh dalam selimut yang sampai sekarang belum kita ketahui akan semakin menyudutkanmu dimasa depan. Biarkan aku sendiri yang akan mengurus dan membesarkannya. Akan aku pastikan bayi kecil ini akan menggantikanmu suatu saat nanti.” Jelas sang istri sambil menatap anak bayi dalam gendongannya. “ Jika sahaja dulu...” ucap pria paruh baya memejamkan mata mengingat masa lalunya. Air mata yang ia tahan untuk tidak keluar akhirnya menetes dan mengalir begitu deras. Ia merasa sangat malu andai sahaja semua orang tahu bahwa sang Kaisar yang terkenal tegas dan keras ini meneteskan air mata, maka imaje yang ia jaga puluhan tahun akan hancur. “ Tidak apa-apa. Aku sendiri yang memilih dan aku bahagia bisa menemanimu duduk di singasana ini.” Sekarang sang istri yang menitihkan air mata, entah mengapa saat mengingat masa muda dengan suaminya membuat sudut hatinya terasa hangat. Dan kini perpisahan akan terjadi. Rasa hatinya benar-benar sakit, terlebih lagi impian yang sejak dulu ia dambakan untuk membesarkan anak mereka bersama sekarang menjadi hayalan belaka. “ Aku akan segera mengumpulkan dua Kitab tanpa tanding dan tiga Pusaka penguasa dunia yang lain, aku pastikan Era Kekacauan tidak akan terjadi dan kita akan kembali berkumpul bersama kembali,” seru pria paruh baya dengan penuh tekad. “ Aku titipkan ini padamu, didalamnya ada Kitab tanpa tanding yang sudah selesai aku pelajari. Aku harap kau bisa mengajarkan ilmu silat tingkat tinggi ini kepada anak kita, ” ucapnya sambil meletakan Sepesial Ring di atas meja. “ Mengapa kau berikan ini kepadaku, ini terlalu berisiko. Dengan adanya Kitab tanpa tanding ditanganku akan ada banyak pendekar tingkat tinggi yang akan mengancam anak kita,” tukas sang istri cepat sambil menyeka air matanya. Pria paruh baya ini menghela nafas panjang, kemudian ia menatap langit-langit ruangan mencoba mencegah air matanya untuk tidak mengalir lagi dari tempatnya. Kemunculan Kitab tanpa tanding dan Pusaka penguasa dunia akan tiba tidak lama lagi, dan menurut ramalan sesepuh, penyebab kemunculannya itu tidak lain adalah Putra Mahkota. Isu telah beredar luas dikalangan para pendekar, bahwa dengan memiliki Pusaka penguasa dunia dan mempelajari Kitab tanpa tanding maka tidak akan ada pendekar tinggi sekalipun yang dapat mengalahkannya. Jika sahaja Kasiar saat ini tidak memilki salah satu Kitab tanpa tanding dan Pusaka penguasa dunia, maka kedudukan Kaisar yang ia emban hanya akan menjadi boneka dari para pendukungnya dalam menentukan kebijakan pemerintahan. “ Aku mengerti, tetapi keadaan disini sudah benar-benar lepas dari kendaliku. Kau tahu, sekarang aku tidak tahu mana kawan dan mana lawan. Kawan bisa makan kawan demi kekuasaan dan kekuatan.” Sang istri mengigit bibirnya, hatinya semakin khawatir meninggalkan suaminya sendiri di kerajaan. Air mata kembali merembes keluar dari kedua bola matanya. “ Malam ini juga kalian harus meninggalkan istana, ikuti bersama rombongan pedagang dan teransitlah beberapa kali ditempat yang berbeda, kemudian ikuti lagi rombongan pedagang kearah Timur. Tepat di desa terpencil di ujung perbatasan wilayah kekaisaran, kalian bisa tinggal disana. Aku yakin tempat itu adalah tempat terbaik untuk kalian tinggali. Rawat dan jaga anak kita agar bisa menjadi pemimpin yang besar. Di dalam sepecial ring itu ada Kitab silat tanpa tanding serta sumber daya yang berguna bagi para pendekar. Gunakan semua itu untuk perkembangan silat anak kita. Sebentar sahaja, aku pastikan sebentar sahaja…” seru pria paruh baya seraya membalikkan badan kemudian memunggungi istrinya, ia tidak ingin lagi terlihat bersedih dan menangis di hadapan wanita yang sangat ia cintai. Sang istri menatap pungung lebar suaminya dengan perasaan campur aduk, terlintas sebentar beban hidupnya. Menjaga anaknya sendiri sahaja sudah terasa seperti kewajiban berat baginya, walaupun itu adalah darah dagingnya sendiri, namun tetap sahaja kehidupan kedepannya pasti tidak akan mudah dan nyaman. Mengingat akan ada banyak kubu yang akan mencari dan mungkin membunuhnya untuk menghilangkan silsilah keluarga hanya demi kekuasaan dam kekuatan. Sekarang ditambah lagi beban Kitab silat tanpa tanding yang suaminya titipkan kepadanya, tentu semakin menambah pikiran dan pastinya akan memperterjal jalan kehidupannya. Lantaran kitab ini adalah kitab silat tingkat tinggi yang dibuat oleh Dewa, pastinya akan ada begitu banyak orang yang akan menginginkannya. Padangan wanita ini teralihkan oleh gerakan menggeliat bayinya, ia menatap penuh kasih anak pada gendongannya. Kewajiban berat yang semula terbesit dalam benaknya sekarang hilang tanpa bekas begitu melihat tingkah lucu bayinya yang bergerak saat sedang tertidur. “ Yang Mulia bisa tidak kau memberikan salam perpisahan kepada anak kita…aku ingin kau memberikan sebuah kecupan perpisahan kepadannya.” ucap sang istri sambil menyodorkan bayi dalam gendongannya. “ Jangan!” teriak parau pria paruh baya itu, terdengar suara keras namun bercampur dengan sedikit riak tangisan. “ Aku tidak bisa, jika diteruskan aku tidak akan sanggup untuk...” isak tangis semakin menjadi-jadi saat pria paruh baya ini hendak menyelesaikan kata-katanya yang berujung menjadi kalimat rancau. Sekarang giliran sang istri yang semakin tersayat-sayat hatinya, ia merasa sangat kesal dan marah atas sikap dunia yang tidak adil kepadanya. Keberadaan Kitab silat tanpa tanding dan Pusaka penguasa dunia membuat keluarga impiannya hancur. Dalam hati wanita ini bertekad, ia akan menghancurkan seluruh Kitab tanpa tanding dan seluruh Pusaka penguasa dunia. Dengan mendidik anaknya menjadi seorang pendekar tingkat tinggi serta membuatnya melampaui batas-batasan pendekar, bukan tidak mungkin lagi anak yang diramalkan akan menjadi Kaisar yang besar ini akan bisa mewujudkan impiannya. “ Jaga dirimu suamiku, pastikan kau tidak akan menjadi santapan saudara-saudaramu. Jangan sampai kau pergi sebelum kau bisa melihat anak kita menjadi seorang pendekar terkuat.” kata sang istri sembari menatap tajam anaknya dengan penuh harapan. “ Aku berjanji...” ucap pria paruh baya ini lirih mencoba untuk menghentikan air matanya agar tidak menetes lagi. Selepas mengucapkan kata perpisahan, wanita ini mengganti pakaiannya dengan pakaian biasa warga kekaisaran Tang. Ia tutupi wajahnya dengan kerudung supaya tidak nampak pada pandangan orang akan parasnya. Persiapan sudah selesai, ia pergi di tengah malam gelap tanpa bintang dan rembulan. Ia berlari sangat cepat dengan sebelah tangan yang menggendong anaknya. Tanpa ia sadari ada beberapa sosok misterius sedang mengikutinya tidak jauh dibelakangnnya.

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

Patah Hati Terindah

read
82.9K
bc

Marriage Aggreement

read
87.0K
bc

Scandal Para Ipar

read
707.9K
bc

Life of An (Completed)

read
1.1M
bc

Pulau Bertatahkan Hasrat

read
640.0K
bc

JANUARI

read
48.9K
bc

Life of Mi (Completed)

read
1.0M

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook