Sekarang gue sedang fokus menyetir mobil, mengarahkannya menuju ke salah satu mal untuk menemani Eva membeli buku. Bagi kalian yang penasaran, apakah setelah ciuman tadi kami ‘lanjut’ atau tidak, jawabannya adalah tidak. Ya-ya, gue tahu kalian pasti kecewa. Apalagi gue. Gagal maning, gagal maning. Mata gue melirik sekilas kepada Eva yang masih setia memandangi jendela. Gue lalu teringat dengan kejadian setelah ciuman kita berakhir, gue mengulum senyum geli. Jadi, setelah ciuman kami selesai, Eva cuma diem kayak orang b**o. Dia terdiam cukup lama sampai gue memutuskan untuk mencium dia lagi, tapi sebelum bibir kita sempat bersentuhan, dia sudah bereaksi dengan mendorong d**a gue keras sebelum berlari kencang memasuki kamar. “Seru banget ya ngobrol sama jendelanya?” Gue akhirnya membuka

