11. Apologize

2103 Kata

"Handerson, mulai sekarang kau tidak dalam area aman lagi," jawab Samuel, "Kau telah menjadi sasaran pembullyan." Spontan, tensi darah Brian merangkak naik. "Apa maksudmu?" "Lihat saja bangku Handerson sekarang." Tukas Samuel datar. Karena dirundung emosi, Brian langsung menggendong Luna lagi secara brydal, untuk menghemat waktu. Lagi-lagi, Luna hanya bisa pasrah dan diam. Ia sendiri juga ingin segera melihat keadaan bangkunya seperti apa. Samuel berjalan cepat di sebelah Brian. Tak mempedulikan berbagai tatapan para murid, mulai dari terkejut, sinis, patah hati, dan sejenisnya. Sesampainya di depan kelas, bangku Luna menjadi tontonan para siswa. Para siswa yang berkerumun langsung memberi jalan untuk Brian agar bisa memasuki kelas. Kelima sohib Brian dan Samuel sibuk membersihkan be

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN