Selasa
05.30 wib
Aldo keluar dari kamar mandi dan langsung berjalan menuju lemari untuk mengambil seragamnya.
Sedangkan Rania? Jangan ditanya. Ini tuh jam mimpi terenak -kamus Rania
"Woiii bangun" ucap Aldo datar sambil mengancingkan seragamnya
"Berisik" ucap Rania malas sambil memeluk erat gulingnya
"Ntar lo telat. Gue gamau nebengin ya" ucap Aldo sambil keluar kamar
Bodoamat -pikir Rania
Kriiingggg!!! Kringgggg!!!
Alarm Rania kembali berbunyi setelah 360 kali berbunyi. Enggak juga deng. Yang menandakan jam sudah menunjukkan pukul 06.33 waktu Indonesia Barat.
Rania bangun. Sepi.
Ia melihat jam yang ada didinding. "Setengah tujuh lewat" ucapnya dengan suara parau khas orang bangun tidur. Rania bukannya jin ya? Lupakan...
Rania kembali menutup matanya. 1,2,3.. Rania kembali membelalakkan matanya. "ANJIIRRR GUE TELAAATTTTT!!!!" teriak Rania histeris sambil berlari dengan kecepatan 999km/jam ke arah kamar mandi
Sekolah
07.40
"Hah... Huh.." Rania menarik nafasnya berulang kali akibat ia yang berlari dan memanjat pagar belakang sekolah. Selamat -fikirnya
Rania mulai menyusup untuk masuk ke dalam kelasnya. Saat sudah dekat, aman. Rania langsung berlari memasuki kelasnya dan berniat menuju bangkunya. Tapii...
"Ekhem.. telat kamu Rania?" tanya pak Naryo yang sedang berdiri didepan papan tulis. Lebih tepatnya dibelakang Rania saat ini.
Aduuuhhh.. gue halu aja kan? -batin Rania
"Rania!!" panggil pak Naryo
Rania berbalik. Anjiirrr kenyataan. Ya Allah bantu hambamu ini -batin Rania mendramatisir keadaan "eh i-iya pak" ucap Rania sambil nyengir
"Kamu kenapa telat?" tanya pak Naryo tegas
"Ehm anu.. itu loh pak.." ucap Rania terbata-bata
"Anu anu, itu itu.. sudah sana kamu ke ruang Osis" ucap pak Naryo
"Loh? Kok ruang Osis? Mau ngapain saya pak? Sayakan bukan anggota" ucap Rania heran
"Jangan sok polos kamu. Ke ruang Osis setiap hari aja masih ditanyain mau ngapain" ucap pak Naryo pedas
"Yaelah pak, basa basi kali" ucap Rania ngeles
"Basa basi kamu basi. Udah sana" ucap pak Naryo sadis
"Iya pak iya" ucap Rania jengkel dan langsung meletakkan tas nya ke dalam laci mejanya "Her, temenin gue yuk" bisik Rania
"Kemana?" tanya Heri
"Ya ke ruang Osis lah. Tapi jangan bilang sama pak Naryo" bisik Rania
"Gimana gue ijinnya?" tanya Heri
"Ya apa kek gitu" bisik Rania
"Ehmm.. pak" panggil Heri
"Iya Heri?" tanya pak Naryo
"Pak saya mau ijin keluar boleh?" tanya Heri
"Mau ngapain kamu?" tanya pak Naryo
"Mau nemenin Rania. Tapi katanya jangan bilang sama bapak" ucap Heri sengaja menggoblokkan dirinya
"Eh Heri kok gobloknya suka ga tepat waktu ya" bisik Rania geram yang membuat Heri terkekeh
"Rania" panggil pak Naryo
"Ngapain kamu minta temenin sama Heri?" tanya pak Naryo
"Eh eng-enggak kok pak. Gaada" ucap Rania mengelak
"Saya nanya serius Rania" ucap pak Naryo
"Yaelah pak serius amat dah" ucap Rania
"Rania" panggil pak Naryo
"E-eh iya pak. Saya takut aja sendirian ke sana, kan diruang Osis tempat kumpulnya setan-setan sok pintar. Males ah" ucap Rania
"Heh apa kamu bilang? Mereka emang pintar, bukan sok. Emang kamu?" tanya pak Naryo nusuk banget gaes
"Ya saya kenapa? Bodoh gitu?" tanya Rania kesal
"Saya gaada bilang gitu ya" ucap pak Naryo
"HAHAHAHAHHAHAHAH" sekelas tertawa bahagia. Ya emang gitu. Emang syaiton mereka. Rania salah satunya.
"Ish! Bapak nyebelin ah" ucap Rania kesal sambil berjalan pergi keluar kelas menuju ruang Osis sambil menghentakkan kakinya
Rania terus saja mendumel sambil menghentakkan kakinya. "Bodoamat!! Nyebelin semua anjiirrr!!" dumel Rania tak henti-hentinya
"Woii berisiklu. Kelas gue lagi belajar" ucap salah satu siswa kelas 2 MIA 1
"Bodoamat!! Emang gue peduli!!" ucap Rania acuh
Ruang Osis
Brak
Rania masuk tanpa mengucapkan salam ataupun mengetuk pintu sebelum masuk.
Semua yang berada diruang Osis kaget. "Woii lu ngapain? Masuk ga ngetok pintu dulu. Lo siapa? Anggota juga bukan" ucap salah satu anggota Osis yang diketahui bernama Anisa
Rania tak memperdulikan bacotan si Anisa, atau gelar disekolahnya Nenek Lampir. Soalnya dia bendahara Osis. Omongannya juga pedas.
Semua diruangan Osis menatap Rania heran, jengkel, ilfeel, dll. Ga semua kek gitu kok, ada juga yang ramah.
"Lo mau ngapain?" tanya seseorang sambil menghadang Rania
"Minggir" ucap Rania sinis
"Ya lo juga mau ngapain?" tanya orang tadi yang bernama Monik
"Ya emang penting banget?" tanya Rania
"Iya penting. Udah masuk ga pake ngetok pintu, terus seenak jidat lo aja lewat sini" ucap Monik nyolot
"Gue gaada urusan sama lo ya!" balas Rania nyolot
"Berani lo sama gue!" ucap Monik
"Udah Mon.. udah" ucap anggota Osis lainnya
"Lo kira gue takut!" balas Rania tak mau kalah
Plak
"Monik!" teriak Aldo
Aldo langsung berdiri dan mendekati Monik dan Rania untuk melerai mereka.
"Lo apa-apaan nampar siswi kek gitu! Walaupun lo anggota Osis lo ga berhak buat ngelakuin hal kek gitu!" bentak Aldo kepada Monik
"Ya lagian dia ngomongnya nyolot" bela Monik
Bugh!
"Aw!" teriak Monik saat Rania memukul wajahnya dengan sangat keras "lo ya!"
"Apalo!" tantang Rania
"Lo--!" ucapan Monik terpotong
"Stop!" tegas Aldo "lo ngapain mukul orang kek gitu!" bentak Aldo
"Lo ga butakan? Lo kan liat sendiri kalo dia nampar gue!" ucap Rania
Terlihat darah segar mulai mengalir dari sudut bibir Monik. "Woii bantuin Monik" ucap Sinta kepada anggota Osis lainnya
"Mampuslo" gumam Rania dengan senyum kemenangannya
Sinta dan Diana membantu Monik ke UKS untuk mengobati luka Monik.
"Lo liat gara-gara lo" ucap Aldo
"Ya liat lah. Emang gue buta?" ucap Rania malas
"Sekarang mau lo apa?" tanya Aldo sinis
"Gue minta surat keterangan terlambat" ucap Rania
Aldo langsung kembali ke tempat duduknya dan mulai mengambil buku dan pulpen. "Cepet bilang alesannya" ucap Aldo
Yaelah. Sok-sok an gatau lagi, dasar b**o. -batin Rania malas
"Cepetan ngomong" ucap Aldo datar
"Kesiangan" ucap Rania singkat
"Cih, kesiangan" sindir Aldo
"Tampang kek gini mah bukan kesiangan, tapi emang sengaja disiangin" ucap Anisa
Rania langsung merampas kertas yang Aldo tulis. "bacot" ucapnya sambil merobek kertas tsb dan melemparkannya diatas meja tepat didepan Aldo. Lalu ia keluar dari ruang Osis
Istirahat
09.00 wib
Rania berjalan menuju kantin bersama dua sahabatnya, siapa lagi kalau bukan Gilang dan Heri?
"Eh, dia kan ya" ucap salah satu siswi yang berjalan didekat Rania
"Iya, emang siapa lagi" ucap siswi lainnya
"Eh jagoan sekolah atau sok jago?" ucap siswi lainnya
"Cantik sih tapi kasar" ucap siswa lain
"Tampang gini mah senggol dikit bacok" ucap siswa lainnya
"Ngapain juga, paling caper sama ketos" ucap siswi lainnya
"Udah telat, berantem lagi" ucap siswi lainnya
"Biasaaa caper" ucap siswi lainnya
"Idup ga guna banget, cuma buat caper" ucap seorang siswi yang membuat Rania tidak tahan lagi
Rania langsung menghampiri siswi tsb. "Eh Ran. Mau kemana lo?" tanya Gilang
"Maksudlo apa?! Hah?!" ucap Rania melabrak siswi tsb
"Eh! Apaan lo!" ucap siswi tsb nyolot
"Lo ngomong apa tadi?! Emang lo tau kejadiannya kek gimana?! Makanya b**o jangan dipiara! Mulut ga guna banget cuma buat nyiyirin orang. Lo kira gue caper?! Ga guna b**o!" bentak Rania hingga membuat siswi tadi kaget dan mati kutu "ngomong sekali lagi didepan gua!" ucap Rania. Emosinya sudah meluap-luap dari tadi
"Ran.. udah" ucap Heri dan Gilang melerai
Banyak siswa dan siswi yang memperhatikan mereka.
"Ngomonglo! Berani dibelakang doang?! Pengecut! Iduplu ga guna!" ucap Rania
Rania langsung mendorong kuat siswi tsb hingga siswi tsb terduduk ditanah.
"Minggirlo semua!" teriak Rania dan langsung pergi meninggalkan area tsb
Kantin
"Ran, emang lo tadi ngapain sih?" tanya Gilang heran
"Gak" ucap Rania datar
"Dih, ngomong serius kali Ran" ucap Heri geram
"Enggak kok gaada apa-apa" ucap Rania jengkel
"Impossible. Kalo gaada apa-apa ga mungkin lo kek gitu" ucap Gilang
"Dih, sok Inggris lu" ucap Rania mengejek
"Yaelah kan belajar. Siapa tau ntar gue bisa pindah ke Amerika" ucap Gilang sambil menaik turunkan alisnya
"Idiihh" ucap Rania dan Heri mengejek
"Eh serius lo kenapa?" tanya Gilang lagi
"Enggak kok" ucap Rania
"Ih Ran, Lo kalo ga cerita gue sumpahin jodohlo gue" ucap Gilang
"Yaudah gue cerita deh" ucap Rania cepat
"Nahkan ampuh" ucap Gilang
"Kode keras Lang, jauh. Hahahhah" ucap Heri tertawa pecah diikuti oleh Rania
"Gak ah, ntar Devan marah" ucap Gilang
"Diihh emang dia siapa?" tanya Rania sambil terkekeh
"Udah deh jangan ngalihin pembicaraan" ucap Gilang
"Ih, iyaiya. Jadi tuh tadi pas gue ke ruang laknat, you know lah. Jadi pertama gue masuk gue langsung diintrogasi ama si Nenek Lampir, you know jugaklah pokoknya. Terus gue ga jawab. Eh pas mau datengin si ketos gue malah dihadang sama si Monik itu. Eh lama-lama dia nantangin gue, terus dia nampar gue--" ucapan Rania terpotong
"Hah?!" tanya Gilang dan Heri histeris
"Apaan dah lo pada" ucap Rania heran
"Lo digampar? Sebelah mana? Bilang sama gue. Gabisa dibiarin tuh bocah" ucap Gilang sambil menangkup wajah Rania
Rania langsung melepaskan tangan Gilang dari wajahnya. "Apaan dah. Gapapa juga" ucap Rania
"Gapapa darimana? Digampar loh. Harusnya bayar tuh orang, seenak jidat nampar anak orang" ucap Heri ikut emosi
"Udah deh jangan lebay" ucap Rania malas
"Lebay darimana b**o" ucap Heri dan Gilang sambil menoyor kepala Rania
"Dih anjirr. Jidat gue ini. Sembarangan toyor-toyor. Bayarrr" ucap Rania jengkel
"Udah deh jangan lebay" balas Gilang dan Heri secara bersamaan
"Idiihhh. Kopipaste lu anjir" ucap Rania jengkel
"Ya bodoamat. Hahhahahahah" ucap Gilang dan Heri diakhiri tawa renyahnya
Koridor
Rania sibuk mengunyah permen karetnya sambil memainkan handphonenya.
"Eh ntar malem kleb yuk" ajak Heri
"Iya yuk Ran" ajak Gilang
Rania langsung mematikan handphone nya. "Ayoklah. Udah lama juga gue ga kesana. Pasti pada kangen sama gue" ucap Rania PD
"Iya, om om pedo kangen samalu" ucap Gilang
Plak
Rania langsung menampol Gilang.
"Eh anjirr" keluh Gilang
"Enak aja" ucap Rania jengkel
"Ntar malem gue jemput mau?" tanya Heri
"Gue sih iya" ucap Gilang
"Eh ga nawarinlu b**o" ucap Heri
"Diihh, ke PD an uuuu" ejek Rania
"Fine. Besok gue transgender" ucap Gilang
"Eh b**o" ucap Rania sambil menoyor kepala Gilang
"Toyor aja Ran, gue mah ikhlas" ucap Gilang
"Jijik b**o" ucap Rania dan Heri jengkel
"Hahahahahahh" Gilang tertawa renyah
"Emang gangguan jiwa nih orang" ucap Heri
"Eehhh enak aja" ucap Gilang tak terima
Semua siswa/i yang ada dikoridor memperhatikan mereka bertiga.
"Pantesan aja kasar, orang temennya cowok semua" ucap salah satu siswi sambil menatap sinis ke arah Rania
"Eh lo" ucap Heri dan Gilang secara bersamaan
"Maksud lo apa!" bentak Gilang menghadang siswi tsb
"Lo kalo gatau apa-apa diem aja! Mulut kok gak bisa dijaga. Hobi nyinyir orang! Gausah idup lu!" bentak Heri
"Yang kek gitu aja dibelain. Udah jelas-jelas salah" ucap siswi tsb
"Heh maksudlo apa!" bentak Gilang dan Heri secara bersamaan
Rania langsung menggenggam tangan Heri dan Gilang. "Udah jangan diladenin" ucap Rania dan langsung menarik Gilang dan Heri untuk masuk ke dalam kelas mereka
Kelas
"Mereka tuh gabisa didiemin. Hobi kok nyinyir orang. Tau faktanya aja enggak" ucap Gilang geram
"Udahlah biarin" ucap Rania malas
"Ya emang lo sanggup digituin mulu? Enggakkan?" tanya Heri
"Ya tapi udahlah. Mau lo pada bilang apapun pasti tetep jatohnya gue yang salah" ucap Rania malas
"Ya tapikan---" ucapan Heri terpotong
"Udah, gue capek. Gue gamau lagi ngomongin soal ini" ucap Rania
"Ran.." ucap Gilang dan Heri
"Please" ucap Rania
Pulang Sekolah
Ting!
Satu notifikasi masuk ke dalam handphone Rania.
Aldo
Pulang bareng.
Gue capek. Gue pulang duluan.
Rania langsung mematikan handphone nya dan mulai memasuki taksi.
Rumah
14.11 wib
Rania berada diatas kasur sambil memainkan handphone nya. Ia membuka apk whats app
Chat (76)
Anak Sultan
Gilang: woii @rania 14.11 (11)
11 MIA 3
+6296432100167: mat... 20.13 (543)
Keluarga Cemara
Mamaaaa❤️: @rania 12.21 (5)
Randi
Pergi ga pamit sama... 14.11 (3)
Devan
Woii ada paket kagak... 14.11 (5)
Doni
Eh Ran.. sabar ya 14.03 (1)
Bella
Rania! Ih anjir 14.03 (19)
Bobi
Lo yang sabar aja ya 14.01 (5)
Sandi
Gila ih. Satu sekol... 14.00 (7)
Ulfa
Lo yang nonjok si... 14.00 (2)
Icaa
Eh gilak. Satu seko... 14.00 (5)
Syifa
Seriusan? 13.59 (4)
Bima
Anjiirrr.. viral coy 13.59 (4)
Adit
Jagoan sekolah n... 13.59 (3)
(Dan lain-lain)
Ini apaan dah. Pada bacot anjirr! -batin Rania
Rania langsung mengecek beberapa pesan yang dianggapnya dari orang penting saja.
Devan
online
5 unread messages
•Ran..
•Lo kena masalah disekolah?
•Siapa yang nampar lu?
•Woii Ran jawab napa
•Woii ada paket kagaklu anjirr
Apaan dah✓
Tau darimana juga lo✓
Manusia lah. Yakali malaikat✓
Iyee udeh gue jawab nih✓
Banyak✓
•Baru dijawab anjir
•Beneran lu digampar? Siapa yang
nampar? Bilang sama gue
•Gamungkin malaikat juga.
Orang kalo malaikat liatlu dia
langsung kabur
Yakan gue sibuk b**o✓
Idiih. Emang lu siapa✓
Sembarangan✓
•Sibuk apaanlu? Dengerin
nyinyiran anak-anak?
•Gue kan masa depanlu *ehh
•Seriusan
Idiih. Kek gaada kerjaan lain apa✓
Bodoamat. Blurr✓
Semerdeka lu dah✓
•Iya nyonya iya. Ntar gue
balik abis tuh anak
•Yaudah bye. Gue lagi
ada urusan
Iya udah sono lu✓
Randi
online
3 unread messages
•Woii Rania
•Adek durhaka lu ye
•Pergi ga pamit sama abangnya
Dih anjirr. Kan lu kuliah.
Yakali gue nyamperin lu ke kampus.
Ogah✓
•Emang adek durhaka lu
Enak aja dih✓
•Eh kata temenlu lu dibully disekolah?
Temen yang mana anjir. Sotoy banget dah✓
•Yee yang mana lagi kalo bukan si dua curut?
Emang lo punya temen selain tuh anak?
Dih ngeremehin. Temen gue banyak kali✓
•Iyain. Tapi lu beneran dibully?
Enggak dih✓
•Seriusan anjir
Ya serius. Itu gue cuma berantem doang b**o✓
•Seriusan?
Dih ga cayaan✓
•iya dah iya
Anak Sultan
Devan, Gilang, Heri, You
11 unread messages
Gilang
Woii Ran, ntar malem inget
Heri
Dih anjirr. Gilang ga sabaran
Devan
Mo ngapain lu pada ntar malem?
Gilang
Eh anjirr. Enggak gitu juga kali.
Dugem Van
Devan
Oh
Heri
Seriusan?
Gilang
Yaiyalah kunyuk
Heri
Eh si Rania mana?
Gilang
Ya mana gue tau. Galau kali ye?
Devan
Galau kenapa dia?
Gilang
Dibully dia. Digampar juga
Devan
Seriusan lu?
Gilang
Yaelah ga cayaan
Gilang
Coba tanya aja langsung
Gilang
Woii @rania
Oh ternyata lu Lang yang
nyebarin gosip sampe ke pelosok?✓
Gilang
Gosip apaan? Kan emang
bener lu dibully bego
Gaada b**o✓
Gilang
Ada bego
Dih perasaan yang kena gue.
Kok lo yang sok tau?✓
Gilang
Yang penting ntar malem jadi.
Gaboleh cancel pokoknya
Gue lagi bokek anjirr✓
Gilang
Tuhkan, si Rania mah kebiasaan
Makanya traktir. Pasti gue pegi✓
Gilang
Pegi ajalu ke dunia
mimpi sono goblok
Dih anjirr ngegas✓
Gilang
Lu sih goblok
Yaudah iya gue usahain✓
Keluarga Cemara
Mamaaaa❤️, Papaaaa❤️, Randi, You
5 unread messages
Papaaaa❤️
Selamat menempuh hidup
baru anak papa @rania❤️
Mamaaaa❤️
Hati-hati Ran, inget pesen mama
ya nak❤️
Randi
Rania udah pindah? Dih anjirr
ga nungguin gue pulang lu dek
Papaaaa❤️
Kamu pulangnya kan sore Randi.
Ga sempet dia nungguinnya
Mamaaaa❤️
@rania
Iyaa ma, pa❤️✓
Eh anjirr. Lu pulang jam berapa emang✓
Mamaaaa❤️
Hati-hati ya nak. Inget pesen mama.
Jadi istri yang baik
Iya ma iyaa✓
Randi
Gue pulang ga sore-sore amat kok
Iya dah. Ntar kalo kangen ke rumah aja,
bawain martabak manis✓
Randi
Idiihhh ogah
Bella
online
19 unread messages
•Rania!!
•Woiii!!
•Rann!!
•Gue mau nanya anjirr
•Lo beneran dibully?
•Siapa yang ngebully?
•Kasih tau gue sini.
•Gue sebagai sepupu lo yang baik dan tidak
sombong serta rajin menabung ga terima lo digituin.
•Cepet bilang siapa yang ngebully
•Woii Ran
•Ih ni anak ada paketan ato enggak sih
•Ga modal pasti
•Woii Ran
•Jawab napa
•Capek gue ngetik
•Raniaaa!!!
•Woiii
•Anak siapa dah lu
•Rania! Ih anjir
Apadah✓
•Eh anjiirrr. Gue ngomong udah panjang
kali lebar kali sisi lo ga ngerti juga?
Astogee plis deh
Gausah alay. Gue blok nih✓
•Eh anjiirrr. s***s bat punya sepupu kek gini modelnye
•Lu beneran dibully?
Enggak✓
•Katanya lo dibully
Gaada anjirr✓
•Yakan gue nanya bego
Iya gada b**o✓