Chapter 96 - Membuat Rencana

406 Kata
"Xynerva?" panggil Lily dan John hampir bersamaan membuat yang dipanggil menoleh. "Kalian temannya?" tanya Deasy pada Lily dan John secara bergantian. "Iya, kami berdua temannya," jawab John mengangguk. Wanita yang bernama Deasy itu tersenyum. "Baiklah, jika begitu. Tante, permisi harus pergi membeli sesuatu. Kalian jaga teman kalian. Dia masih sedih karena ayahnya meninggalkannya sendirian," ujarnya lalu berjalan menjauhi mereka bertiga. Sebenarnya dia masih ingin menemani anak perempuan itu, tapi dia harus pergi karena harus membeli suatu hal. John dan Lily duduk di sisi kiri dan kanan Xynerva yang saat ini sudah berenti menangis. Kedua matanya sembab dan memerah karena banyak menangis. "Xynerva, apa benar dia adalah ayahmu?" tanya Lily pada Xynerva. "Aku yakin seratus persen dia adalah papaku yang selama ini aku cari," ujar Xynerva. Dia terlalu lelah menangis. "Apa mungkin hanya kebetulan mirip saja?" ujar John menduga. Soalnya dia pernah lihat orang yang mirip, tapi ternyata bukan hanya mirip saja. Xynerva menggeleng. "Tidak mungkin hanya kebetulan mirip saja. Bahkan t**i lalat di hidungnya juga sama persis," jelas Xynerva dengan raut wajah yakin. Lily memasang posisi berpikir. "Kita akan tahu setelah menyelidikinya," sarannya. Xynerva menghapus sisa-sisa air mata yang ada di kedua pipi berisinya. "Aku setuju dengan pendapatmu, Ly. Aku akan membuat dia mengaku kalau dia adalah papaku," ujarnya penuh tekad. "Tapi kita akan mulai dari mana?" tanya John pada Lily dan Xynerva. "Nanti kita pikirkan lagi. Jam sekarang sudah hampir jam tiga sore, kita pulang terlebih dahulu lalu kita akan membuat rencana selanjutnya," ujar Lily. *** Selepas pulang ke istana pack Anna Kalisha memarahi Jenny yang tak bisa mengurus Luna dengan baik. Apalagi melihat kedua mata Luna Xynerva memerah dan bengkak. "Apakah kau tahu bagaimana jika Alpha tahu keadaan Luna nya sampai begini?" ucap Dokter Anna Kalisha pada Jenny. Luna Xynerva yang tak sengaja melihat pun masuk ke dalam ruangan yang berisi Anna dan Jenny. "Dokter Anna, ini bukan salahnya Jenny. Ini adalah keinginanku sendiri," jelas Xynerva berharap agar Jenny tidak dimarahi lagi, tapi nyatanya itu tidak bisa menutupi kesalahan Jenny. "Biarlah Luna. Biar dia dia tahu apa kesalahannya itu," tegas Dokter Anna. Merasa jika tak berguna dijelaskan Luna Xynerva berjalan masuk ke dalam kamarnya raut wajah bersalah. Tiba-tiba dia teringat harus menghubungi kedua temannya yaitu Lily dan John. Dia pun menghubunginya lewat w******p atau aplikasi si hijau di grup khusus mereka bertiga yang bernama Three Hope. Dari Nerissa Xynerva Zanitha Apa kalian ada cara yang bagus? Balasan dari Lily Sebentar, aku pikirkan dulu?
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN