Chapter 99 - Amukan Naga

1145 Kata
Di langit awan-awan gelap bersatu diiringi dengan suara auman naga. Angin p****g beliung diikuti suara petir menyambar- nyambar menambah kesan menakutkan. Sang naga putih berdiri dengan angkuh di atas tanah bebatuan. Menyiratkan seolah dialah sang penguasa. "Apa yang kalian lakukan di sini?" tanya naga bersisik putih dengan wibawa. Aura keagungan terpancar dari tubuhnya. "Aku ingin meminta dua botol airmu naga putih," sahut Alpha Lory tak merasa takut. Jika naga putih itu penguasa air terjun naga, maka Mallory Osmond Quirin adalah penguasa pack Quirin yang wilayah kekuasaannya sangat luas. Ada banyak pack yang berada di bawah kekuasaannya. Dia juga memancarkan aura penguasanya secara penuh bahkan Beta Darren pun bisa merasakan tekanan di tubuhnya begitu juga dengan para warrior. "Air terjun suciku ini bukanlah air biasa. Yang bisa kalian ambil dengan begitu saja. Kalian harus melawanku terlebih dahulu," ujar naga putih menatap satu per satu kaum manusia serigala yang berdiri berkelompok di hadapannya. Ekpresi naga itu sombong dan angkuh. Naga putih yang memiliki nama Bai Long itu tentu saja tahu rombongan itu adalah kaum werewolf. Naga putih memiliki penciuman yang tajam dan peka. Mengapa aku bertemu dengan banyak naga yang sombong? Seolah-olah dia tak pernah dikalahkan di dunia ini? mindlink Jayce jengah. Alpha Lory tersenyum tipis karena ucapan sang serigala. Inilah yang dinamakan makhluk beraneka ragam. Tentu saja sikapnya juga bermacam-macam, jawab Alpha Lory. "Alpha, biarkan aku saja yang melawannya!" pinta Beta Darren menghadap sang pemimpin. "Tidak Beta Darren. Kita akan menyerangnya secara bersamaan," ujar Alpha Lory. "Baiklah, Alpha." Alpha Lory dan Beta Darren mengeluarkan senjata pedang yang tersampir di pinggang mereka. Sedangkan naga merah terbang menjauh arena pertarungan antar Alpha Lory dan naga putih. "Para anak buahmu tidak bisa ikut dalam pertarungan ini. Lebih baik kau perintahkan mereka untuk sedikit menjauh dari sini," ujar naga putih. Kumisnya bergerak mengikuti angin yang berembus. Di langit petir dan guruh terus saja berbunyi. Awan-awan masih berkumpul. "Para warrior kalian berjalan sedikit menjauh dari sini," ujar Alpha Lory pada warrior. "Tapi Alpha? Kami juga ingin membantu Alpha," sahut Avril yang dijawab sahutan setuju anggota yang lain. Alpha Lory tersenyum tipis. "Aku tahu kalian juga ingin membantuku, tapi tidak untuk sekarang," ujarnya. Akhirnya para warrior menurut saja. Alpha Lory memegang gagang pedangnya erat. Kedua mata abu-abunya menatap serius naga putih yang melayang di udara. Naga putih bergerak mengibaskan ekornya pada Alpha Lory. Pria itu dengan cepat menghindar ke kanan. Naga putih mengeluarkan api dari mulutnya hendak membakar Alpha Lory. Dengan cepat dia berguling ke kanan menghindar. Di sekitar api membakar pepohonan menimbulkan bau angus. Beberapa hewan-hewan kecil seperti kelinci terbakar membuat bulu mereka terbakar. Burung-burung yang hinggap di pohon beterbangan. Naga putih mengeluarkan petir dari tangannya. Kali ini Alpha Lory tak sempat mengelak petir melukai tubuhnya dan membuatnya terluka. Dia memuntahkan seteguk darah segar dari mulut. Beta Darren menghadang dengan pedang yang dipegangnya dari cakar naga putih yang ingin mencakar Alpha Lory. Alpha Lory memegangi dadanya yang berdenyut nyeri. Aku tak tahu jika rasanya sangat sakit seperti ini. Rasanya dadaku nyeri sekali, ucap Alpha Lory dalam hati. Meskipun begitu Alpha Lory tak menyerah, dia tetap melakukan perlawanan bersama Beta Darren. Aku akan mengalahkan naga putih demi obat untuk Luna Nerva, tekad Alpha Lory kuat. Dengan kompak Alpha Lory dan Beta Darren menyerang naga putih. Pedang Lory berhasil melukai kulit badan naga putih sehingga mengeluarkan cairan merah. Naga putih menatap marah dua orang yang berdiri di hadapannya. Beta Darren kita harus menyerang sisik naga terbalik milik naga putih. Karena sisik itu merupakan sumber kehidupannya dan pintu kelemahannya, mindlink Alpha Lory pada Beta Darren. "Baik Alpha. Di mana letak sisik naga terbalik itu?" tanya Beta Darren yang juga lewat mindlink. Tepat di leher sebelah kanan. Beta Darren, kau keluarkan tali pemberian Nyonya Bunga dan usahakan kau ikat tali itu di kedua kaki depannya, mindlink Alpha Lory. Aku mengerti Alpha, jawab Beta Darren patuh. Beta Darren mengeluarkan tali dari kantong ajaib. "Bai Long, kau sudah hidup bertahun-tahun bukan?" tanyanya. "Aku sudah hidup ribuan. Kenapa kau menanyakan itu?" balas naga putih. Naga putih meraung dan kedua kaki depannya menghentakkan tanah sehingga tanah bergetar. Beberapa buah dari pohon sampai jatuh ke tanah akibat perbuatan naga putih. Hingga akhirnya Beta Darren berhasil mengikat kaki naga putih. Alpha Lory meloncat melayang di udara, menusukkan pedang tepat di sisik naga terbalik naga putih. Bai Long meraung kesakitan, dan hewan besar bersisik jatuh di atas tanah. Tak lama kemudian naga putih menghilang. Hewan besar itu kembali ke tempat tinggalnya untuk memulihkan diri. Bersamaan dengan itu air hujan turun dengan deras dari langit. Warnanya putih bening. Diikuti suara petir dan guruh yang terdengar bersahut-sahutan. "Ini air beracun!" ujar Alpha Lory tersadar setelah melihat setangkai bunga menjadi layu ketika terkena air hujan. Sejujurnya dia juga mengira air hujan itu merupakan air hujan biasa, ternyata tidak. Dengan cepat dia mengambil payung. "Pakailah payung kalian!" perintahnya dan tatapannya tertuju pada para warrior, tapi sudah terlambat para warrior sudah jatuh tak sadarkan diri di atas tanah. Hanya Alpha Lory dan Beta Darren yang tak apa-apa karena kekuatan tubuh mereka lebih kuat dari para warrior. Mereka berdua menghampiri para warrior dengan khawatir. "Alpha, ambillah air untuk pengobatan Luna Xynerva sebelum naga putih berhasil memulihkan dirinya, " ujar Beta Darren. Alpha Lory mengambil dua botol kosong yang disodorkan Beta Darren. Pria itu mengisi dua botol kosong dengan air terjun naga sampai penuh. Setelah itu dia menyimpannya di dalam cincin ruang. "Bagaimana dengan mereka semua?" tanya Alpha Lory. Naga merah muncul di hadapannya. "Tuan, kita harus keluar dari tempat ini. Untuk mereka biarkan saja tetap berada di sini. " Alpha Lory menatap marah naga merah. "Bagaimana kau bisa berkata begitu? Meninggalkan mereka begitu saja? Mungkin kau tak tahu mereka adalah para warrior di pack Quirin," ujarnya penuh penekanan. Yang membuat dadanya bertambah sakit. Sekali lagi dia memuntahkan darah. Wajahnya tampak pucat. Naga merah mengerti mengapa bawahannya tuan barunya itu begitu setia. Karena Tuan Lory, tidak meninggalkan bawahan di saat-saat seperti ini. "Alpha Lory?" ujar Beta Darren dengan raut wajah khawatir. Alpha Lory menghapus darah dari bibirnya. "Aku akan membawa mereka juga. Pasti ada cara untuk membawa mereka." "Alpha aku ingat dengan kuda sihir yang kami gunakan beberapa hari yang lalu. Kita bisa menggunakan mereka lagi," ujar Beta Darren seolah mendapatkan lampu penerangan di saat kegelapan datang. "Cepat lakukan Beta Darren!" perintah Alpha Lory tegas. Beta Darren mengambil kertas-kertas dari dalam kantong bajunya. Dia meletakkannya kertas-kertas itu di tanah rerumputan kering yang habis terbakar. Kemudian meneteskan madu di setiap kertas. Tiga menit kemudian kuda-kuda sihir berdiri dan berubah menjadi kuda pada umumnya. Tanpa menunggu perintah dari sang pemimpin. Beta Darren dan naga merah membantu menaikkan satu per satu warrior ke atas kuda sihir. "Kuda, aku pinta kau pastikan agar para warrior tak sampai jatuh dari punggungmu itu. Jika berada sampai jatuh kau akan kujadikan daging kuda panggang," perintah Alpha Lory tegas yang dijawab anggukan para kuda sihir.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN