Married with A Badboy

Seorang wanita cantik nan galak berusia 23 tahun harus menikah dengan remaja badboy berusia 18 tahun. Bukan, bukan karena perjodohan. Mereka dipaksa menikah karena ketahuan hendak berbuat yang tidak-tidak. Kalau kalian mikir mereka seorang pasangan, tentu bukan. Bahkan Ivy tidak mengenal remaja tengil itu. Yang Ivy tau ia hendak di perkosa oleh remaja itu. Ivy merasa beruntung atau sial saat ketauan hendak berbuat hal yang tidak senonoh. Ia beruntung karena mahkota nya tidak jadi di renggut tetapi ia merasa sial karena disuruh menikah dengan remaja itu. ••• Di sebuah kafe terkenal hanya ada dua orang. Mereka ialah sepasang kekasih. Kafe itu sudah ia pesan untuk semalaman. "Mau kah kamu menikah dengan ku?" tanya Samudera yang bersimpuh di hadapan wanita cantik yang sedang menatapnya dengan haru. Tangannya memegang sebuah cincin berlian yang diketahui harganya setara dengan rumah mewah, setelah wanita itu mengangguk. Samudera memasang kan cincin berlian itu pada jari manis sang kekasih. Mereka berpelukan, di sela-sela pelukannya. Wanita itu mendongak, "Kamu gak habis jual rumah kan, buat beli cincin ini?" tanya wanita itu dengan tatapan polos. Samudera menarik rambutnya kasar, "Kamu tuh merusak momen romantis." Katanya, seraya berdecak. Wanita itu tertawa gemas lantas ia menguyel-uyel pipi Samudera. "Calon suami ku lucu banget sih..." Katanya, sambil terkekeh. Samudera menggelengkan kepalanya seraya melepaskan uyelan tangan wanita itu. Ia berdecak, "Ck, Rethaaa...." ucap Samudera lalu menangkup kedua pipi wanita itu hingga terdiam. Mereka saling menatap, Samudera memiringkan kepala, matanya terus menjelajah menyelami netra hitam milik Aretha Ashila. Retha, memejamkan matanya. Wajah keduanya semakin dekat dan———— STOP! Jangan terkecoh! Pemeran sebenarnya... Bian Samudera namanya, anak pertama dari keluarga Samudera Dallas. Pengusaha nomor satu di Indonesia. Adiknya bernama Bintang Samudera, berusia 7 tahun. Sedangkan Nyonya Samudera bernama Aretha Ashila. Bian si ketua geng Corvus. Yang hobi balapan, sebat dan bolos. Dia juga seorang Playboy yang Badboy. Ia merupakan mostwanted di SMA Angkasa. Tidak hanya Bian tetapi juga ada Alta Zegino, Neptunus Darendra, Leo Morgan, dan Oka Jordan, mereka anggota inti Corvus sekaligus mostwanted SMA Angkasa. Bian si laki-laki bermulut pedas dan tidak mau mengalah. Semboyannya 'Jika bisa menang kenapa harus kalah?' Tetapi ada satu sifat Bian yang hanya ia tunjukan pada orang yang ia sayangi. Walaupun Bian di cap Playboy dengan pacarnya yang cuma satu. Iya, satu disana, satu disini dan satu dimana-mana. Tetapi ia tidak pernah menyentuh para pacarnya. Hanya satu wanita yang hampir Bian renggut kesuciannya, itu semua karena minuman sialan yang ia tenggak tanpa pikir panjang. Sore itu Bian pulang dari markas dengan keadaan yang amat buruk. Badannya terus menggeliat dan terasa panas. Ia berjalan dengan lunglai menuju lift. Dengan pandangan yang buram ia hampir menabrak pintu lift yang hendak tertutup, tetapi seorang wanita menolong nya. Wanita itu memapah Bian. Lalu mereka masuk kedalam lift bersama. "Tante..." panggil Bian lirih sambil menatap Ivy. Ivy mendorong bahu Bian, "Tante, tante. Muka lo!" ketusnya setengah berteriak. Bian tidak menjawab ia hanya menatap Ivy tanpa berkedip. "Cantik banget," ucapnya pelan hingga terdengar seperti bisikan. Ivy tidak mendengarnya, ia menatap Bian dengan tatapan sewot, "Lo mau ke lantai berapa sih! Cepetan." Bentaknya. Bian mengalihkan pandangannya pada tombol lift, lalu ia menekan angka 20. Setelah sampai disana Ivy masih membantu Bian tetapi laki-laki itu hanya diam tanpa berkata sepatah kata pun. Pintu apartemen Bian terbuka, Ivy memapahnya dan mendorong nya dengan kasar ke kasur. Lalu ia menggerakkan bahunya yang pegal. "Nyusahin banget!" rutuknya. "Norak!" umpatnya. "Mabok ko siang-siang!" Ivy terus merutuki Bian di depannya. Ivy hendak keluar, ia membuka knop pintu kamar Bian. Tetapi tiba-tiba Bian memeluknya dari belakang. "Tante, jangan pergi." Bisiknya. Ivy mendorong nya kasar hingga pelukannya terlepas, tapi Bian dengan sigap memeluk Ivy kembali. Tenaga laki-laki itu cukup besar hingga Ivy kewalahan. Bian mendorong Ivy kasar ke atas kasur. Hingga Ivy memekik kesakitan saat tangannya terkena kepala ranjang. "Gila lo ya!" Bian tidak mendengarkan Ivy, laki-laki itu menindihnya. Hingga Ivy mulai terlihat ketakutan. "Jangan macem-macem lo bocah!" ucap Ivy seraya mendorong d**a bidang Bian. "Gue bukan bocah," ucapnya dengan seringai tajam. Bian mencium Ivy dengan kasar. Ia membuka kancing kemeja Ivy lalu menciumi leher wanita itu. Ivy terus memberontak dengan air mata yang sudah menetes. "b**o, tolol." Umpatnya sambil terus berusaha mendorong Bian. Brak Pintu di dorong dengan kasar. Lalu seorang pria dewasa menarik Bian dan menghajarnya. Ivy langsung di rengkuh oleh wanita dewasa yang menangis di pelukannya. Pria itu membawa Bian keluar. Wanita dewasa di depannya adalah Aretha Ashila, Mamanya Bian. Retha membereskan pakaian Ivy yang berantakan. "Maafin anak saya," ucapnya lalu menangis terisak. Ivy masih shock dengan semua ini, ia hanya diam. Retha kembali memeluk Ivy.  Ivy menatap wanita yang sedang menangis di hadapannya. Retha mengajak Ivy keluar, di sana sudah ada Bian duduk di sofa dengan wajah yang babak belur. Ivy duduk di sebelah Bian, laki-laki itu hanya merem melek seperti orang mau pingsan. Aretha menangis sambil memegang lengan Samudera, Papa nya Bian. "Jadi, kalian sudah lama berpacaran!" tanya Samudera setelah menetralkan emosinya. Ivy melotot tidak terima, "Saya gak pacaran sama anak Om, kenal juga nggak." Bian pingsan di bahu Ivy, Samudera membantu Bian menyenderkan kepalanya di sofa. Ivy menceritakan semuanya. Dengan rasa bersalah Samudera dan Aretha terus meminta maaf pada Ivy. Ivy memaafkannya karena melihat ketulusan orang tua Bian. Tetapi Samudera ingin Bian bertanggungjawab atas perbuatannya. Samudera tidak menerima anak laki-laki di keturunannya yang meremehkan wanita. Samudera tau jika Bian nakal, tapi dia percaya jika Bian tidak akan berbuat hal sejauh ini. Dan sekarang Bian menghancurkan kepercayaan Papa nya. "Kalian harus menikah!" final Samudera. ••• "SAHHHHHHHH!" Pernikahan Ivy dan Bian di gelar sederhana di kediaman Ivy. Sejak kejadian satu minggu yang lalu, Aretha dan Samudera menemui orang tua Ivy dan menjelaskan semuanya. Sebenarnya Bian menolak, Ivy juga menolak. Tapi karena orang tua Bian langsung mendatangi orang tua Ivy, dan kedua orang tua mereka sepakat untuk menikahkan Ivy dan Bian. Dan sekarang mereka sudah sah menjadi suami istri.