Part 22

2139 Kata

Bulan telah terganti, hari ke hari pun telah terlewati. Namun seorang wanita masih terbujur di atas brankar tentu saja dengan alat penopang hidupnya. Sudah 4 bulan tepatnya. Jika alat yang terpasang terlepas semua, maka wanita itu pun akan berpulang selamanya ke alam yang berbeda. Begitupun dengan sahabatnya yang senantiasa menunggu wanita tersebut bangun dari tidur panjangnya. "Ra, makan dulu gih. Kamu belum makan loh." ujar Indra yang baru keluar dari toilet. "Iya Mas. Nanti saja." selalu ucapan seperti itu yang Ira lontarkan. Ponsel di saku celananya bergetar, tanda panggilan masuk. Tidak lain dan tidak bukan yang menelfonnya adalah putri semata wayangnya. "Halo, assalamu'alaikum. Kenapa anak Mamah telfon pagi-pagi?" "Mamah masih di rumah sakit?" "Iya sayang, Bunda Viranya b

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN