bc

LUCKY NUMBER 5

book_age18+
448
IKUTI
2.1K
BACA
contract marriage
playboy
arrogant
manipulative
badboy
CEO
drama
comedy
sweet
humorous
like
intro-logo
Uraian

Natasha Gheandra Halim (Ghea), sangat membenci angka lima, menganggap angka keramat tersebut adalah kutukan sekaligus pembawa sial bagi kehidupannya.

Ia sudah LIMA kali gagal menjalin hubungan dan semua kisah cintanya berakhir tragis.

Suatu ketika ia bertemu dengan Erlangga Lionardy Sridjaja (Angga), seorang petualang cinta sejati yang tidak mempercayai komitmen, sekaligus adalah sosok pria fakboy yang sangat Ghea benci seumur hidupnya. Tapi tidak ada yang bisa menebak jalan takdir.

Ia kemudian terjebak dalam sebuah pernikahan kontrak penuh sandiwara bersama Angga. Keduanya sepakat untuk bercerai setelah LIMA TAHUN.

Tapi, kutukan angka keramat itu begitu nyata, dan kali ini kesialan yang paling fatal baginya adalah bertemu dengannya...

chap-preview
Pratinjau gratis
KENYATAAN PAHIT
*** Seorang wanita yang memakai kaos putih longgar dan celana 3/4 berwarna khaki mematut dirinya di depan cermin. Ia mengikat rambutnya ke belakang menyerupai ekor kuda dengan ikat rambut berukuran besar yang berhiaskan pita dan renda berwarna coklat. Setelah merasa dirinya sudah cukup rapi, ia bergegas memakai sepatu kets berwarna senada dengan ikat rambutnya. Yap, Selesai sudah. Ia terlihat segar dan jauh lebih enerjik dari biasanya. Diraihnya tas ransel mungil miliknya, dan tak lupa sebuah kotak tupperware berisi bekal penuh cinta yang ia buat sedari subuh. Natasha Gheandra Halim, biasa di panggil Ghea. Hari ini genap berusia 28 tahun. Dan sekarang sedang dalam perjalanan menuju apartemen Rico- sang pacar yang sudah menemaninya dengan setia dalam suka duka selama lima tahun terakhir ini. Harusnya di hari ulang tahun Ghea, Rico lah yang akan mendatanginya dan memberikan kejutan istimewa seperti tahun-tahun sebelumnya. Tapi, tahun ini Rico tidak bisa merayakannya bersama Ghea karena mendadak demam tinggi. Alhasil Ghea berinisiatif untuk menjenguk dan menjaga sang pacar di hari ulang tahunnya. Baru saja Ghea turun dari halte busway, ponsel yang berada dalam saku jaket tiba-tiba berdering riang. "Hepi bertday , my honey bunny sweety Ghea-ku sayang!!!!" Suara cempreng itu langsung menyambut Ghea dengan mengebu begitu Ghea menekan tombol hijau di layar ponsel. Ghea mengenali suara itu dengan amat sangat baik , baik dalam maupun luar. Siapa lagi yang punya suara nyaring seperti itu jika bukan Elise Joenadi? Sohib terbaiknya sejak duduk di bangku kuliah. "Thanks, Lis! Tapi suara lo kenyaringan. Gue bisa budek lama-lama, hehehe." Ghea sampai mengusap-ngusap telinganya, takut budek mendadak. "Cempreng ya? Itu bukti cintaku padamu, beb!" Elise tertawa di seberang sana. "Jadi hari ini kita makan di mana nih? Jam berapa lo mau ngerayain ulang tahun bareng gue?" "Sori,Lis. Gue nggak bisa. Maybe kita meetup besok saja gimana?" "Lho, lo lagi di luar ya? Kemana?" Tanya Elise saat mendengar bunyi klakson kendaraan. "Pasti lo lagi nggak sama Rico kan? Mana mungkin dia biarin lo jalan kaki. Dia kan bucin. Hahaha." Sambungnya lagi. "Dari kemarin malam sebenarnya dia mau ngajak gue jalan buat makan di luar. Tapi subuh tadi dia tiba-tiba nelpon kalau dia sakit. Jadi gue mau jenguk, sekalian bawain makanan." "Cie.... Calon istri yang baik nih yaaaa. Siapa tahu hari ini setelah lo jenguk, yang lo tunggu-tunggu bakal kejadian. Dilamar Rico." "Hahaha! Doakan saja ya." "Tapi Rico kan kelewat kalem tuh. Kalau hari ini nggak ada tanda-tanda dia mau bahas masa depan kalian, lo kudu kasi kode terang-terangan ya beb! Gemes gue uda lima tahun nggak ada kata-kata 'nikah' dari mulut Rico." "Lo udah kayak nyokap dan keluarga gue , Lis. Soal gue yang nggak nikah-nikah lo cerewetnya minta ampun. Padahal gue nggak ngejer lo tuh." Ghea tertawa. "Ih, gue tuh khawatir sama lo tau! Takutnya Rico sama saja sama mantan-mantan lo yang dulu-dulu. Tapi setelah gue pikir-pikir, kalian sudah lima tahun lebih. Harusnya Rico cowok baik-baik sih." "Rico orang baik kok, Lis. Tenang saja." "Lagian gue kan nggak buru-buru , Ghe. Gue masih mau bebas. Toh, Gue baru 27, masih muda. Lo udah 28. wakakkaka!" "Eh kita cuma beda lima bulan ya, lo dah berani ngatain gue ya lo! Awas aja!" Tawa Elise berderai di seberang sana. "Yaudah beb! Ingat kasih kode hari ini! Lo harus tahu kepastian dari hubungan lima tahun lo hari ini ya! Kabarin gue!" Usai mengiyakan dan menutup pembicaraan, Ghea melanjutkan langkahnya menuju apartemen Rico. Apartemen Rico sudah tidak jauh dari halte busway, cukup berjalan 5-10 menit saja, Ghea sudah bisa tiba di Apartemen Rico. Sebenarnya ketakutan Elise kalau Rico berkelakuan sama dengan para mantan Ghea yang terdahulu bukan tidak beralasan. Elise adalah orang yang paling memahami kondisi Ghea, karena sejak Ghea merantau untuk kuliah di Jakarta tanpa sanak saudara, Elise adalah saksi perjuangan Ghea yang kuliah dengan beasiswa dan kerja sambilan. Dan Elise juga satu-satunya orang yang tahu mengenai 'Kesialan Ghea'. Tapi Ghea kali ini yakin bahwa Rico adalah takdir hidupnya. Cowok yang dulunya adalah senior di kampus Ghea adalah sosok yang kalem, polos, baik hati dan menyayangi Ghea dengan tulus. Satu-satunya hal yang kurang adalah sampai sekarang Ghea tidak tahu bagaimana Rico memandang hubungan mereka. Dan hari ini ia telah bertekad untuk menanyakan masa depan hubungan mereka secara langsung. Ghea menatap pintu apartemen Rico dengan hati mantap. Tangan kanannya terangkat hendak mengetuk pintu, tapi gerakannya tertahan. Ia teringat ia membawa kunci serap apartemen Rico. Sepertinya akan lebih baik jika ia memberi kejutan. Dibukanya pintu kamar itu dengan hati-hati dan menutupnya dengan perlahan. Tapi alis Ghea tiba-tiba terangkat saat mendapati sepasang sepatu kulit yang belum pernah ia lihat sebelumnya. Mungkin Rico beli sepatu baru, pikirnya. Tapi, Rico kan tidak suka pakai fantopel? Rasa heran Ghea tidak berlangsung lama. Ia tidak begitu memusingkan masalah sepatu. Ia kembali fokus dengan misinya, mengagetkan Rico akan kedatangannya dan mereka akan menghabiskan hari yang romantis sepanjang hari. Satu.... Ghea menghitung dalam hati begitu ia berdiri tepat di depan pintu kamar Rico. Dua.... Tiga.... Ia membuka pintu kamar tepat pada hitungan ketiga, dan berteriak, "SURPRISE!!!!!!!!!" Namun yang terjadi setelah Ghea berteriak Surprise adalah ia membelalak di tempat dengan ekspresi yang luar biasa shock. Bekal yang ia bawa sampai jatuh ke lantai dan membuat sosok yang dikenalnya dengan baik selama lima terakhir ini sampai terlonjak kaget dari tidurnya. Rico bukan sedang tidur karena sakit seperti yang ia bilang di telepon. Ia tadinya sedang tidur bertelanjang d**a di atas d**a bidang seorang pria asing yang berpostur lebih besar darinya. Keduanya tidur dengan mesra dengan hanya ditutupi sehelai selimut. "Ghe!"Rico buru-buru menutup dirinya yang bertelanjang d**a dengan selimut dan berkata dengan tergesa, "Aku bisa jelaskan!" Tapi Ghea yang telah berkaca-kaca menatapnya berang dengan hati yang luar biasa sakit karena dikhianati. "KITA PUTUS!!!" Teriaknya lantang dengan emosi yang menggebu-gebu. Dibantingnya pintu kamar dengan kasar lalu berlari dari sana secepat yang ia bisa. Rico hendak bangkit dari tempatnya, ingin mengejar Ghea. Tapi lelaki tampan di sebelahnya menahan gerakannya dan menggeleng pelan. Membuatnya tidak mempunyai pilihan lain selain tetap tinggal dan membiarkan Ghea pergi begitu saja. *** Kejadian yang dilihat Ghea hari ini sukses membuat ia terpukul. Ini bukan kesialan pertama kalinya. Ini sudah kesekian kalinya. Tidak terhitung. Yang paling membuatnya terlihat menyedihkan adalah ia ternyata kalah saing dengan seorang pria. Ingin sekali ia menangis, tapi air matanya tidak bisa turun meskipun ia mau. Ia akhirnya berhenti berlari saat ia merasa cukup lelah. Ia terduduk di halte busway dan sempat pula ia menoleh kebelakang. Tapi ia tidak melihat tanda-tanda Rico mengejarnya. Bahkan lelaki itu sama sekali tidak menghubunginya. Ketimbang merasa sedih, Ghea justru lebih merasa kecewa. Dibukanya kontak di ponsel dan ia menekan tombol hapus pada nomor Rico. Ia juga membuka semua sosial media miliknya dan memblokir akun Rico. Hari itu Ghea membiarkan dirinya berkeliling kota dengan busway. Ia tidak punya arah dan tujuan. Ia membiarkan dirinya tetap berada di dalam bis dan baru turun saat petugas busway berteriak bahwa pemberhentian kali itu adalah pemberhentian terakhir. Ia akhirnya pulang ke kos-an pukul sepuluh malam. Ia berjalan di tengah gelapnya gang yang hanya disinari lampu jalan yang penerangannya minim. Ia menaiki tangga menuju lantai dua tempat kamar kos nya berada. Ia melempar tubuhnya di atas kasur dan menatap langit-langit kamar dengan linglung. Sebenarnya apa salahnya? Mengapa ia harus mengalami hal sial setiap saat? Dan mengapa hari ini , di hari ulangtahunnya ia justru menemukan kenyataan pahit? Ia menoleh ke sisi kanan kamarnya tempat kalender tergantung. Tanggal 25, hari ulang tahunnya. Tanggal yang habis di bagi lima. Angka LIMA lagi!!! Ia benci angka LIMA! Tapi ia lebih benci dengan Rico yang berpura-pura mencintainya selama lima tahun. Dikepalkan tangan kanannya kuat-kuat. Digigitnya bibir bawahnya dengan geram. Ghea kesal! Diraihnya ponsel yang tergeletak tak jauh darinya. Ia pun mulai mengetik sesuatu di akun twitter miliknya: @natashagheandra: *Dear Ladies, Please choose A GOOD GUY, not A GOOD GAY! Dan statement tersebut berhasil menembus 677 likes, 57 chat, dan di re-tweet sebanyak 312 kali. @dodiegantengsekaleeey : sungguh menyentuh! @mimiperikahyangan : yang good gay memang cuma akang sehunku. eh, maksudnya good guy @pemutihketekmujarab.com : pemutih alaminya kakak... dijamin ketek butek langsung kinclong. lebih ampuh dari Bayklin ❤️ @ceweimoet : populasi cowo ganteng di muka bumi mulai menipis. yang ganteng2 pindah haluan jadi bencong xD @kepalacicak : BEST QUOTE OF THE DAY*! ***

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

Dinikahi Karena Dendam

read
207.9K
bc

Siap, Mas Bos!

read
14.3K
bc

Tentang Cinta Kita

read
191.8K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

My Secret Little Wife

read
100.6K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.8K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
15.8K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook