Pagi ini aja hariku benar-benar rusak alias hancur, ini semua gara-gara dosen gila itu. Nama dia sih katrok tapi mukanya ganteng sih. Oke fix otakku sudah mulai gila. "Kamu mau kan nikah sama Nak Darsono Nduk?" Ibu hari ini bersikap sedikit lebih baik dibanding hari kemarin, ini dikarenakan kedua orang tua dosen Darsono datang ke rumahku pagi-pagi sekali. Bapak melotot ke arahku, seolah-olah mengisyaratkan kepadaku untuk menjawab 'iya'. "Kalau Seruni gak mau Imel bersedia kok menggantikan Seruni," ujar Mbak Imel memecah ketegangan yang sudah mulai membumbung tinggi. "Maaf saja Imel, tapi saya yang tak bersedia menikah dengan anda," sinis Pak Aji atau Pak Darsono. Aku dapat melihat pancaran tersinggung dari mata Mbak Imel. Bahaya nih bisa-bisa ada perang ntar. "Ehem, boleh saya meminta

