Baru saja aku membuka pintu rumah, berniat akan pergi mengajar. Sebuah mobil sedan silver yang sangat aku kenal masuk ke dalam perkarangan rumahku. Dari dalam mobil turun Bapak dan Ibuku, aku sudah tahu pasti mereka akan kemari. "Bapak sama Ibu mau bicara sama kamu," ujar Ayah tanpa mengucapkan salam terlebih dahulu. Aku menghela napas malas dan membuka kembali pintu rumahku. "Bapak sama Ibu duduk saja dulu, aku akan ambilkan minum," pamitku ke arah dapur. Teh melati hangat aku suguhkan untuk kedua orang tuaku itu. "Apa yang ingin Bapak dan Ibu bicarakan? Aku tak punya banyak waktu," tanyaku to the point. Sejujurnya aku masih kesal dan kecewa karena masalah tadi malam. "Seperti itu kamu menyambut kami Le?" tutur Ibu dengan nada suara yang selalu terdengar lembut. "Aku ada kelas pagi in

