"Pagi Pak Aji," sapa seorang dosen perempuan yang lebih tua diatasku 5 tahun, yang aku tahu bernama Astrid. "Pagi Bu Astrid," aku membalas sapaannya dengan wajah datarku. "Aduh jangan panggil Ibu dong, panggil Astrid saja," ujarnya sambil mengedip-ngedipkan matanya ke arahku. "Ya udah Mbak Astrid kalau begitu," ralatku. "Aduh saya ini masih muda belum menikah Pak, jangan pakai embel-embel gitu dong Pak," protesnya dengan suaranya dibuat semanis mungkin. "Maaf tapi itu tidak sopan, Ibu Astrid-kan lebih tua dari saya," jawabku sopan. Sebenarnya aku sudah mulai gerah dan jengkel jika harus dikode-kode begini. "Ih Pak Aji gitu deh..." protesnya genit yang membuatku bergidik ngeri. Jika Seruni yang bersifat seperti itu mungkin aku oke-oke saja. "Mari Bu Astrid saya duluan," pamitku yang

