Maria

1117 Kata

 -*-*-*- Selesai menarikan satu lagu, Rafael berhenti dengan nafas terengah-engah. Ia meraih minuman yang di berikan Maria dan meneguknya cukup banyak. “Plok-plok-plok … ,” Maria bertepuk tangan, karena penampilan yang diberikan Rafael sangat indah dan begitu mendalami sampai Maria pun ikut terhanyut. Rafael hanya terkekeh mendapat tepukan tangan dari Maria karena itu tak biasa. “Keren banget!” seru Maria dari tempatnya duduk menatap Rafael dengan senyum cerah. “Ah, apasih,” sahut Rafael tersenyum canggung. Ia benar-benar tidak terbiasa mendapat pujian seperti ini. “Tapi lo beneran keren. Menghayati banget,” sanggah Maria masih memuji dengan senyuman cerahnya. “Okay, thank’s a lot,” Rafael tersenyum menanggapinya. Baru saja selesai bicara begitu, manager Maria mengetuk pintu dan la

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN