1.Menolak
Sungguh aku merasa sangat kecewa dengan kedua orang tua ku,bagaimana mungkin mereka menjodohkan ku dengan sepupu ku anak dari Tante ku sendiri,ya anak Tante TATIT kakak dari mama ku,apa kedua orang tua ku menganggap ku sudah tidak laku lagi sehingga aku harus menikah dengan kakak sepupu ku.
"Ma"
"Ya"mama dan papa ku masih begitu santai dengan kopi yang tersedia di meja
"Ma,pa aku ingin bicara?
"Kamu ingin bicara?goda papa ku
"Aku serius pa"
"Papa juga serius"senyum nya tersungging di bibir nya
"Papa dan mama masih berniat ingin menjodohkan ku dengan kak Irsyad?
"Kalau itu sudah keputusan mama sama papa dan itu tidak bisa di ganggu gugat"
"Tapi aku bukan anak kecil lagi pa"
"Justru kamu bukan anak kecil lagi maka nya papa menjodohkan kamu dengan Irsyad"
"Pa tolong di pikir kan kembali pa"
"Papa sudah memikirkan nya berulang kali"
"Tapi masa iya aku harus menikah dengan sepupu ku sendiri"
"Kenapa?
"Pa di dunia ini masih banyak laki laki tapi kenapa papa menjodohkan ku dengan nya?
"Irsyad itu baik,mapan,tampan dan yang pasti dia kriteria yang papa ingin kan"
"Tapi bukan dengan ku pa"mama hanya tersenyum menatap ku"ma,,,"panggil ku
"Betul kata papa kamu"
"Bagaimana mungkin aku menikah dengan nya pa,di kantor aja kami tidak bertegur sapa,dia itu angkuh dan sombong pa"
"Karena kamu tidak begitu mengenal nya"
"Aku mengenal nya"
"Lalu kenapa mengeluh tentang nya?
Percuma berbicara dengan kedua orang tua ku karena itu sudah keputusan nya dan tidak bisa di ganggu gugat
"Di usia 33 tahun kamu belum memiliki pendamping hidup,jangan kan pendamping hidup kekasih saja tidak punya"
"Pa"panggil ku manja
"Adik kamu sudah punya anak bahkan sudah mau dua,lah kamu"
"Papa selalu berbicara seperti itu"
"Supaya kamu segera menikah"
"Percuma ngomong sama papa dan mama"
"Jadi deal ya kamu menikah sama Irsyad?
"Terserah"jawab ku dengan meninggalkan mereka,wajah penuh kemenangan terhias di wajah kedua orang tua ku,dan mereka langsung tos,aku membanting tubuh ku di kasur
"Masak iya aku menikah dengan Irsyad,dia bukan kriteria ku dan dia juga"
"Haaaagggh"aku menjerit tega benar papa dan mama memilihkan ku pendamping hidup seperti dia"
Semasa sekolah tingkat pertama aku memang dekat dengan nya tapi setelah itu dia melanjutkan kuliah di Amsterdam sampai S2 dan dari itu kami tidak pernah ketemu dan berkomunikasi,bahkan setelah dia kembali ke Indonesia kami pun tidak pernah berkomunikasi dengan baik dan sekarang dia akan menjadi calon pendamping hidup ku,bagaimana mungkin.
Hari Minggu adalah hari yang sangat aku rindukan karena hari ini lah aku bisa tidur dangan tenang tanpa harus memikirkan kegiatan ku di kantor,selimut masih menutupi tubuh ku dan mama sudah membuka jendela kamar ku sehingga matahari membuat mata ku silau.
"Ma,aku masih ingin tidur"
"Anak perawan hari gini masih tidur"
"Ini hari minggu ma"
"Justru karena hari ini hari Minggu kamu harus cepat bangun dan bergegas lah"
"Emang nya ada acara apa ma?"tanya ku dengan mata masih terpejam.
"Hari ini Tante dan anak nya akan datang"
"Kalau mereka datang ya datang aja ma,apa hubungan nya dengan ku"tanya ku dengan menarik selimut menutup wajah ku
"Mereka datang karena ingin melamar kamu kinar"
"Ha!!!aku langsung terduduk,dan setelah itu aku tidur kembali"apa keputusan ini tidak bisa di rubah ma?
"Tidak,mandi dan bergegaslah mereka akan sampai"
"Ma,,,"panggil ku
"Sudah buruan"senyum mama membuat aku tidak bisa menolak nya dan mama sudah meninggalkan kamar ku.
Dengan langkah malas aku ke kamar mandi untuk membersihkan badan ku yang lengket karena malam tadi aku tidak mandi
Mama sama papa sama aja begitu kekeh dengan keputusan nya,kenapa aku harus di bandingkan dengan Kinan adik ku yang sudah menikah dan memiliki seorang anak dan calon dua orang anak yang menghiasi rumah tangga mereka.aku memakai baju biasa saja,atasan kemeja pink dan bawahan celana Lea dan sendal juga rumahan,tanpa di poles pun wajah ku sudah sangat cantik karena wajah mama nempel di wajah ku seperti copy paste.
Rasa nya enggan sekali aku untuk turun tapi aku tidak ingin membuat kecewa kedua orang tua ku karena mereka adalah orang tua yang terbaik aku miliki,aku begitu santai menuruni anak tangga dan mereka semua sudah menunggu ku di ruang tamu
"Buruan Kinar"panggil mama
"Eh iya ma"jawab ku gugup,aku langsung mendekati Tante TATIT alias calon ibu mertua ku,dengan tanpa ragu aku memeluk nya
"Apa kabar calon menantu Tante?
"Tante"sungut ku,Irsyad hanya mencuri pandang.
"Jangan terlalu formal,karena dari kecil kamu itu Tante yang gendong,yang bedong dan sekarang akan menjadi menantu Tante"aku tersipu malu sehingga membuat wajah ku seperti tomat kena bakar.
"Kita lanjutkan kembali?kata om Irfan
"Iya silahkan mas"aku hanya mampu menunduk kan kepala.
"Kedatangan kami berniat mempersunting Kinar untuk kami jadikan istri dari Irsyad"
"Gak usah terlalu formal kali pi"cubit Tante TATIT.
"Yang pasti kami ingin melamar Kinar"
"Dengan senang hati kami menerima nya"
"Dan kami memberi waktu hanya tiga hari untuk mempersiapkan pernikahan mereka"kak Irsyad sedikit pun tidak berbicara atau menolak nya.
"Kami siap"jawaban yang begitu kompak antara mama dengan papa. jika aku diperbolehkan aku ingin menolak semua nya tapi itu tidak mungkin, Aku yakin kalau kak irsyad sudah memiliki pacar karena aku pernah melihat nya pergi dengan seorang wanita cantik dan mereka mengatakan pada ku kalau itu adalah ke kasih pak irsyad sungguh mereka berdua adalah pasangan yang sangat ideal lalu kenapa Kak Irsyad menerima perjodohan ini jika dia sudah memiliki kekasih.
"bagaimana dengan kamu Irsyad?"
"aku? tanya nya dengan menunjuk d**a nya"kalau aku ikut aja Pi"om Irfan tertawa dengan menepuk pundak anak kesayangan nya
"kamu memang anak kebanggaan papi Syad"
"anak mami juga pi"
"sudah pasti anak kita berdua mi karena ini adalah hasil kerja sama kita yang baik"mereka semua tertawa terkecuali aku dan kak Irsyad yang merasa masih canggung dengan keputusan ini,mudah mudahan ini adalah yang terbaik buat kedua keluarga kami ini dan aku tidak ingin kedua keluarga ini retak karena hubungan pernikahan kami.
Tante TATIT mendekati suami nya,dan duduk di sebelahnya
"Pi,papi"
"masih pagi mi emang nya ada apa?"
Tante TATIT tersenyum kenapa kamu tersenyum mi?
"mami bahagia Pi"
"bahagia kenapa mi?" om Irfan bingung melihat sikap istri nya.
"Kinar datang Pi"
"Kalau Kinar datang kenapa,bukan kah ini rumah mertua dan juga suami nya?"
"tapi ini lain Pi"
"lain gimana mi??"
"leher nya merah semua pi"
"maksud mami kena gigit serangga?"
"ya ampunnnn Pi,kok serangga?"
"lalu apa?"
"mereka sudah menghabiskan malam pertama mereka Pi"
"mami tau dari mana?"
"mami bertanya langsung dengan Kinar"
"ya ampun mi,plis mi jangan kepo"tante TATIT merengut mendengar kata kata suami nya
Sementara aku masuk ke dalam kamar mas irsyad,dan aku terkejut melihat foto foto kekasih nya suami ku yang di pajang di seluruh kamar.
"begitu istimewa kah dia,sampai semua kamar hanya ada foto diri nya,aku merasa mual melihat semua ini"gerutu ku"tapi apa perduli ku bukan kah ini kamar nya dan seharus nya aku tidak ikut campur dalam hal ini"aku membanting tubuh ku di kasur nya empuk dan aku tidak tau berapa lama aku menikmati tidur ku.
"eh pengantin baru sudah pulang"
"udah deh mi"jawab nya
"itu mobil nya,kemana dia?"
"siapa? dia itu istri kamu Irsyad dan dia juga punya nama bahkan sekarang dia menyandang nama mu"
"iya,,iya,,sekarang dimana Kinar mi?"
"dikamar kamu"
"ngapain dia di kamar ku?"tanya nya sambil berlari kecil menaiki tangga dan "brak"dia membanting pintu"bangun!!! teriak nya dengan kasar menarik selimut dari tubuh ku,sehingga membuat ku hampir terjatuh "siapa memberi mu hak untuk tidur di kamar ku?!!!"bentak nya.
"tidak ada"jawab ku santai dan membaringkan tubuh ku kembali.
"aku bilang bangun!!
"bisa tidak kalau bicara itu gak pakai nada tinggi,kamu ingin struk?dia menarik nafas begitu dalam"bangun dan turun dari ranjang ku"aku bangkit dan pindah di sofa panjang di sana aku membaringkan tubuh ku.
"jangan pernah sekali kali kamu menyentuh ranjang ku"
"kalau itu mau mu aku tidak akan menyentuh nya"dia membaringkan tubuh nya di ranjang kesayangan nya,sementara aku di sofa,karena aku lelah aku benar benar tertidur pulas dan aku di kejutkan dengan suara Tante TATIT yang membangun kan aku.
"Kin,,Kinar"panggil Tante.
"hmm"aku bergumam dengan menggeliat
tangan ku dengan lembut.
"kamu kenapa tidur di sofa"begitu mendengar kata sopa aku langsung terduduk dengan mengusap kepala ku yang sedikit pusing.
"apa Irsyad tidak membagi ranjang nya dengan mu? Tante TATIT memandang ku dengan penuh curiga.
"tidak Tante,aku ketiduran di sofa"
"kamu gak bohong kan?" pertanyaan nya masih begitu ragu.
"percaya sama aku Tante"aku meyakinkan nya
"baik lah kalau begitu,mandilah dan segera turun"
"baik Tante"
"aduh Kinar!!!" jerit nya membuat aku terkejut dan langsung berdiri.
"ada apa Tante"
"kamu masih manggil Tante"
"ya ampun Tante aku pikir ada apa?"
"ada apa?" dengan spontan Tante mencubit lengan ku.
"sakit Tante"dia malah tersenyum.
"iya,mami suka lihat tato di leher kamu"
"apaan sih"aku berusaha membalas cubitan nya tapi Tante TATIT keburu keluar,ada ya mami mertua seperti diri nya,tidak mungkin tante akan menjadi ibu mertua yang sangat kejam karena aku tau,ketika mama melahirkan ku Tante TATIT ikut andil dalam menolongku,setidak nya aku sangat bersyukur ketika Tante TATIT yang menjadi mertua ku tapi,bagaimana dengan mas Irsyad? apakah sedikit pun tidak ada ruang di hatinya untuk ku,kenapa aku begitu berharap?aku hanya ingin menikah seumur hidup hanya sekali.
"Kinar,,,,,!!!!suara lantang mengangetkan"buruan turun"
"iya Tante"jawaban ku sama,
aku langsung ke kamar mandi untuk membersihkan diri ku dan turun,ya ampun suami dingin ku juga sedang duduk di meja makan untuk menunggu ku,aku terlalu percaya diri,dia begitu cuek atau dia lupa kalau aku ini bukan sepupu nya lagi tapi istri nya,apa dia juga lupa malam tadi apa yang sudah dia perbuat pada ku.
"buruan sarapan kenapa diam aja"suara Tante mengagetkan ku.
"iya tan"
"mami Kinar"
"iya mi"
"nah begitu kan bagus"aku hanya tersenyum canggung"kamu setelah sarapan mau kemana Kinar?"
"kerumah mama Tan''
"hadeh" suara Tante serasa memikul beban berat,dengan memukul kening nya terserah deh Kin kamu panggil saya apa'aku langsung terdiam.
"maaf mi,maaf"
"udah buruan,Irsyad akan mengantar kamu ke rumah mama kamu"
"kok aku mi,dia sudah besar bahkan sudah cukup dewasa jadi kemana pun dia pergi aku tidak perlu mengantar nya"
"dia istri kamu Irsyad"Tante TATIT begitu menyayangi nya karena mas Irsyad anak sulung dari tiga bersaudara dan dia juga anak laki satu satu nya.
"bukan berarti dia istri ku bisa mengatur aku mi!!
"aku tidak mengatur kamu,kalau kamu memang tidak mau mengantar ku ya sudah gak usah pakai bentak bentak Tante,lagian kamu jadi anak gak ada sopan banget sama orang tua"
"gak usah ikut campur!!"
"aku akan ikut campur kalau masalah ini,biar kamu tau bagaimana cara menghormati orang tua''
"jangan sok baik kamu,kamu pikir aku akan terpesona dengan ini semua"
"aku,.,"belum lagi selesai bicara Tante TATIT sudah memotong kata kata ku"tidak baik bertengkar di meja makan,pamali"dengan kasar mas Irsyad membanting sendok nya dan berdiri meninggalkan aku dan Tante TATIT,aku melihat kesedihan di wajah Tante ku tersayang,anak macam apa dia,dan suami seperti apa dia.
"jangan khawatir Tante aku akan merubah sifat nya"
"tidak semudah itu Kinar"
"percayalah pada ku Tan,dan serahkan semua nya pada ku"kata ku sambil menyusun piring kotor dan mengangkat nya di tempat cucian piring.
"biar simbok aja non"
"gak papa mbok"jawab ku dengan tersenyum,tante TATIT tersenyum melihat ku,aku sudah terbiasa mengerjakan hal ini apalagi di rumah Tante TATIT,karena aku menganggap rumah ini sudah seperti rumah ku sendiri.
"Tan,,,aku mau ke rumah mama ngambil baju ku"
"kamu pernah berfikir tidak?apakah Tante TATIT lagi marah sampai dia bertanya seperti itu,aku hanya terdiam dengan menatapnya,karena dari dulu Tante TATIT gak pernah marah sama aku kenapa sekarang marah.
"Tante iri sama mama kamu"
"kenapa Tante?"
"kamu harus panggil Tante dengan sebutan mami,paham?"aku tersenyum dan berhambur memeluknya.
"pasti mami"bisik ku yang terasa canggung
"mami gak mau cucu mami menganggap mami orang lain muka ku langsung merah padam.
"mami bisa aja'' sahut ku dengan melepaskan pelukan. nya "aku pamit dulu Tan,eh mami maksud aku''dan aku langsung pergi ke rumah orang tua ku.