9. Rasanya?

2220 Kata

Suatu permukaan yang lembut dan lembab menyentuh kening Zia, menyadarkan gadis itu dari alam mimpi menuju dunia nyata. Seperti putri tidur yang menunggu pangeran menciumnya untuk bisa terjaga, perlahan sepasang mata Zia terbuka seiring dengan hilangnya sentuhan di keningnya itu. Hal pertama yang Zia lihat adalah wajah Ardi, berjarak begitu dekat dengan wajahnya. Reflek gadis itu menjauh membentangkan jarak mereka, meski hasilnya ia harus mengaduh karena terbentur kayu kepala tempat tidur di belakangnya. Tidak terpengaruh dengan apa yamg baru saja menimpa Zia, Ardi justru semakin mendekatkan dirinya pada Zia, membuat gadis itu menelan ludah, gugup. Tapi apa yang Ardi lakukan setelahnya justru membuat Zia diam-diam mengembusakan napas lega, meski jantungnya tetap berpacu cepat karena tinda

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN