episode 18

1059 Kata

Aku memandang jendela besar di hadapanku, gorden itu belum sepenuhnya tertutup. Hujan masih mengguyur cukup deras. Cahaya lampu halaman samar memperlihatkan siluet tubuh seseorang. Aku memicingkan mata, dan perlahan mendekati jendela. Dan, sungguh aku melihat dia masih berdiri di sana. Di bawah guyuran hujan, menatapku. "Temp?" Mulutku bergumam dengan rasa terkejut yang cukup besar. Temp tersenyum, melambaikan tangan. Kemudian aku melihat dia menelepon. Aku menoleh ke arah ponselku, dia menghubungiku. Dengan tergesa aku menjawab telepon itu. "Ayo, keluar sebentar." Kata Temp di seberang. "Apa?" Jawabku masih menatapnya. "Iya, sebentar saja." Temp menutup ponselnya. Aku membuka pintu kamar, memastikan tidak ada seorangpun di luar. Kemudian berjalan dengan sangat hati-hati. Terlebih la

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN