Alexander baru saja membersihkan dirinya ketika aku masuk ke dalam kamar. Pria itu mengusap rambutnya yang masih basah dengan handuk. Ia menatap jam dinding, kemudian tatapannya beralih kepadaku "Kata kepala pelayan kau tidak di rumah, aku memanggilmu tadi. Kau darimana hujan-hujan begini?" "Hanya keluar sebentar." Jawabku dengan terbata. "Di tengah hujan lebat? Bagaimana kalau kau sakit? Apa kau sudah makan? Atau kau mau secangkir cokelat hangat?" Alexander meletakkan handuknya di tepi ranjang, ia berjalan mendekatiku, "apa kau pergi bersama Temp?" "Dia mengantarku kembali," aku membalas tatapan mata itu, namun jantungku berdebar kencang saat pandangan kami bertemu. "Bagus, kau bahkan meninggalkanku dan pergi dengannya. Lalu apa yang kau lakukan di luar sana, sayang?" Alexander mengus

