episode 15

1359 Kata

Alana secreat part 15 "Kau menangis, Temp?" aku meraih tangan Temp, meremasnya lembut. Entah apa yang sedang kulakukan, tapi naluriku tergerak untuk melakukan itu. Temp mengusap air mata yang jatuh di pipinya dengan sebelah tangan, kemudian menangkup tanganku yang masih mengenggam tangannya. "Aku marah setiap kali mengingat peristiwa itu, aku juga marah mengapa anda harus menikah dengannya." Suara serak Temp membuat tubuhku gemetar. Aku menarik tanganku perlahan, meraih cangkir kopi yang tinggal setengah kemudian menyesapnya. Pahit. Dan itulah perasaanku saat ini. "Kau mengenalnya?" suaraku tertahan, seakan tidak ingin mendengar jawaban itu. Temp mengangguk, "Sangat, aku sangat mengenalnya. Tuan tidak pernah tahu soal itu." "Soal apa?" "Soal jati diriku yang sebenarnya." "Tem

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN