BEHIND THE SCENES

* * * Disebuah sebuah negara maju bernama Amber memang sudah menjadi sudah dikenal di mata dunia bahwa negara itu penghasil boygroup dan girlgroup yang memiliki kemampuan dan paras yang luar biasa. Banyak mata dunia ini tertuju kepada mereka saat seseorang membicarakan sebuah group musik karena negara itu adalah pencetus dari group yang diisi penyanyi, rap, dan penari lalu dibentuk menjadi sebuah group yang fenomenal. Shining Star adalah girlgroup besutan Shine Management, mereka disebut – sebut sebagai wanita penguasa industri musik saat ini berkat kepopuleran setiap anggotanya. Mereka memiliki kekuatan domestik dan internasional yang tidak bisa diremehkan sehingga mereka memiliki sebuah fandom (sebutan untuk kelompok penggemar) yang sangat kuat. Mereka berisikan empat wanita yang cantik, mulai dari Rané yang tertua, beposisi sebagai vokalis utama dan juga pemimpin, Rané bisa dikatakan debut diusia yang tidak muda sehingga pada usia ke 5 debut mereka ia sudah berusia 27 tahun. Sunny diposisi vokal dan visual, wanita itu kini berusia 26 tahun, dan sangat digilai karena ia juga menguasai industri perfilman. Ketiga ada Fany yang berposisi sebagai vokal dan rap yang sangat disanjung karena kemampuannya dan lagu solo- nya menjadi viral dimana – mana. Terakhir ada Naomi, anggota termuda yang berusia 24 tahun, ia menempati posisi rap dan tari, Naomi memiliki fans terbesar diantara ketiga member lainnya berkat visual menariknya, dan kemampuan panggungnya didepan kemera selalu berhasil menarik perhatian penggemar. Saat ini, Shining Star tengah memiliki beberapa kegiatan sebagai group, mereka akan melakukan performance menampilkan beberapa lagu hits mereka di televisi nasional. Semua orang tengah sibuk hilir – mudik menyiapkan segela kebutuhan member dan segala kesiapan untuk panggung. "Rané cepat gunakan costume-mu, kita tidak punya banyak waktu! " Perintah penata busana itu seraya menyerahkan sepasang baju yang ia maksud kepada wanita bernama Rané, baju yang akan ia kenakan untuk perform bersama groupnya. Rané -salah satu anggota Shining Star - yang tengah duduk menunggu gilirannya dibuat terkejut saat ia mengulurkan tangannya tetapi penata busana itu malah melemparkan baju itu ke bangku kosong disebelah Rané. "Astaga! " decak Rané pelan lalu meraih baju tadi dan membawanya ke ruang ganti. Rané berdiri didalam ruang ganti dengan sebuah standing mirror yang ada disana, Ia telah memasang costume-nya. Ia lantas berputar lalu melihat keadaan baju yang ia kenakan. Ia menghela nafasnya pelan, namun sesaat setelah itu ia menarik nafasnya dan mengepalkan tangannya, mencoba menguatkan dirinya. Ia pun melangkah keluar dari dalam ruang ganti ke ruang make up tempatnya tadi. "crop top, and mini skirt...again? " ucap seseorang. Rané berbalik mendengar ucapan seseorang yang masuk ke indera pendengarannya. "Hei! " desis Rané penuh peringatan. "apa hanya ini yang mereka punya untukmu? " komentar pria itu dengan nada meremehkan. Rané menghela nafasnya. "tolong rahasiakan ini." Cicit Rané berucap lalu berjalan kearah kaca disana. Terlihat semua orang sibuk menyiapkan segala hal untuk performance group mereka. Namun tak ada yang manghiraukan eksistensinya, sehingga ia sibuk mengurus dirinya sendiri. "Fany! " sapa Rané saat menyadari wanita yang akan memasuki ruang tunggu mereka. Itu adalah rekannya. "ah sist, aku baru saja memperbaiki make up - ku!" ungkapnya menjelaskan kepada Rané. Rané mengangguk lalu kembali menghadap cermin rias itu dan memperbaiki lipstiknya yang sedikit keluar dari garis bibirnya. Tetapi, tunggu dulu! Fany baru saja mengatakan bahwa ia memperbaiki make-up nya, bukan? Bukankah ini ruang make-up mereka? Lalu kenapa ia memperbaikinya di tempat lain? Kening Rané mengernyit keheranan, ia berbalik handak melemparkan pertanyaan kepada Fany, tetapi seseorang berkata dan menghentikan Rané. "tersisa dua menit lagi!" Teriak seorang dari luar mengingatkan, hal itu membuat semua anggota group itu berkumpul dan bersusun rapi. "Shining Star Time!!" seru mereka berempat secara bersamaan. Semua orang disana berlari mengarahkan semua anggota group itu ke panggung tempat dimana mereka akan melakukan performance. Bukan 'kah sudah aku katakan sebelumnya, bahwa group ini begitu terkenal dimata dunia. Anak kecil bahkan sampai lansia pun mengenal mereka. Tingkat Popularitas mereka tidak hanya berada di domestik tetapi juga secara internasional. Mereka menguasai pasaran besar seperti China, Jepang, hingga Amerika. Mereka digadang-gadang menjadi girlgroup Amber tersukses pada generasinya. Itu adalah faktanya yang semua orang ketahui, tentunya. Karena selalu ada realitas menyedihkan dibalik semua yang tampak gemerlap, bukan? Dimata orang hanya ada dua atau mungkin parah satu member di Shining Star, sedangkan tiga antaranya hanyalah penambah rasa atau kerap disebut penari latar. Mungkin, wajar jika suatu group memiliki satu atau dua anggota terpopuler dalam groupnya, sedangkan member lainnya hanya seperti bayangan yang siap mengikuti langkah sang pemeran utama. Hal menyedihkan itu adalah yang menjadi realita untuk seorang Rané. Iya, itu adalah fakta sesungguhnya yang harus Rané Riverlyn atau bernama panggung Rané salah satu member Shining Star itu telan mentah - mentah. Ia tak ada apa - apanya dibanding ketiga member lainnya. Group mereka terlihat sempurna, dan kuat diluar, namun ternyata rapuh didalam. Semua member memiliki pesona, tetapi mereka memiliki kesenggangan popularitas yang dapat dilihat dengan mata telanjang pribahasanya. Rané tahu kesenggangan itu. Tetapi, Ia memilih bungkam. Ia mencintai group yang membesarkan namanya, walau tak sebesar member lainnya. Ia lebih menikmati popularitas group daripada popularitasnya sendiri. Ia bersyukur setiap hari karena setidaknya ada penggemar yang setia dibelakangnya, walaupun Ia tak banyak memberi. Ia sudah sangat bahagia menerima cinta mereka. Rané tak bodoh untuk tak mengetahui kenapa ia selalu menjadi pencarian paling bawah. Itu semua karena Ia yang jarang terlibat kegiataan individu layaknya member lainnya yang sering mengikuti peragaan busana, album solo, photoshoot, menjadi sampul majalah, dan mengikuti berbagai acara di televisi. Ia tak mendapatkan itu. Tidak! bukannya Rané tak ingin mendapatkan pekerjaan. Kalian tidak lupakan semua pekerjaan artis itu di kelola agensi tempat mereka bernaung, yang berarti Rané hanya menanti pekerjaan dari agensinya, tetapi yang Ia dapatkan adalah nol besar, tidak ada proyek solo, peragaan busana, photoshoot, maupun acara televisi. Tidak ada! istilah terkenalnya adalah dianaktirikan. Ya, mungkin. Bahkan, mereka memberi nominal pinalti yang sangat tinggi jika Rané berniat untuk meninggalkan group dan agensi. Tidak ada yang tahu alasan segnifikannya kenapa agensi itu menekan Rané dibawah mereka, tak membiarkannya memberikan apapun yang diminta penggemar padahal Ia sangat bisa dan ahli dalam banyak hal, tetapi Ia tak bisa menunjukannya. Agensi yang cukup–tidak bukan cukup, tetapi benar-benar gila! Haha, persetan! Rané tak ambil pusing dengan agensi sialan tempatnya bernaung. Ia mencintai anggotanya, mencintai penggemarnya, itu sudah lebih dari cukup untuknya!   TBC