6. [Perang Kedua]

1190 Kata
Sayang boleh, tapi jangan terlalu possesif . . . Zara hanya berdiam diri dikamarnya sejak kemarin, hanya mengotak-atik kan menu didalam ponselnya. Mencari-cari quotes yang cocok untuk hubungannya saat ini, kemudian mendengarkan lagu-lagu galau. "Mau uploud ig ah, kali aja dikomen sama Gaffa, hm.... Cari foto yang cantik dulu... Terus quotes yang pas," Ucapnya seraya mencari foto yang cocok. "Nah ini aja kali ya," zarare_ setiap hubungan pasti ada rintangannya. Lihat komentar lainnya aldialdi cantik amat sih hehe.. bulanpurnama saoloh temen gue cakep amat vitoooo seandainya lu bukan pacar temen gue dan gue jomblo gue gebet lu rachelanindhita @bulanpurnama wahh parah!! bantai bul bulanpurnama kampret lo ya vit, awas lo besok!!!! @zarare_ jangan mao zar klo dideketin ama toto bagasar eit! sapa ni cakep amit zarare_ eh maksih aldi haha @aldialdi suka kaga ngaca nih bulan rembulan wkwk @bulanpurnama ih ogah gue juga sm toto bau! @vitoooo Lu mau ngatain apa muji nih? @bagasar sherlyamanda sok cakep! bulanpurnama EH BACOT AJA LO! @sherlyamanda rachelanindhita LO TUH YANG GATEL @sherlyamanda zarare_ emang gue cakep kok napa?! @sherlyamanda zarare_ mematikan komentar Zara hanya diam melihat komentar itu, dan Zara kembali murung karena Gaffa tidak mengomentari foto yang ia uploud. Zara; Gaf? Butuh waktu lama untuk menerima pesan Gaffa. 30 menit kemudian Gaffa; Knp? Zara; Udah dong marahnya, gue kan udh minta maaf.. Gaffa; Gue smpe capek dgr lo minta maaf mulu Zara; Makanya jgn marah lagi yaaa.... Gaffa; Janji nggk akan ngulangin? Zara; Janji! Gaffa; Tapi gue masih kesel sama lo Zara; Kesel kenapa lagi ya tuhan Gaffa; Jgn jalan sama aldi! Zara yang melihat balasan Gaffa tertawa pelan atau bisa dibilang tersipu malu karena Gaffa masih bisa cemburu dengan Aldi, itu tanda nya Gaffa masih sayang dengan Zara. Zara; Sejak kapan gue jalan sama aldi? Gaffa; Gaush bahas aldi. Gue krumah lo ya? Zara; ,okee.. "Gue kayaknya harus nanya langsung siapa si Shery Sherly itu, panas gue liatnya." Saat sedang menunggu Gaffa datang, Zara menata rambutnya dan juga polesan pada wajahnya agar terlihat cantik natural didepan Gaffa, dan tak lupa, Zara berganti pakaian terlebih dahulu. Tak lama kemudian, seseorang datang dengan membawa mobilnya, hoodie coklat dan cool terlihat saat laki-laki itu keluar dari mobilnya, membuat satpam dan tukang kebun yang bekerja dirumah Zara pun terpukau. "Maaf mas, cari Non Zara ya?" Tebak satpam. "Iya, Pak. Zara nya ada?" "Silahkan masuk aja mas." Ia pun mengangguk, lalu berterima kasih. "Makasih, Pak." "Kuncinya mas?" "Kunci apa, Pak?" Tanya cowok ini yang bingung. "Kunci mobil mas, mau saya pindahin ke dalem." Ia yang langsung mengerti pun langsung memberikan kuncinya dan mengucapkan terima kasih, "Makasih, Pak." "Sama-sama, Mas." Cowok ini pun langsung berjalan menuju pintu utama, dan sepertinya ia sudah tidak sabar bertemu perempuan yang satu ini. Terlihat dari wajahnya yang sangat ingin bertemu Zara. "Non Zara!!!! Sebentar ya, mas, duduk aja dulu." Panggil Bi Ati. Sudah biasa jika Bi Ati memanggil Zara dari bawah, karena Zara menganggap Bi Ati adalah mamanya. Zara yang didalam kamar pun langsung terbutu-buru untuk memakai parfurm kesayangnya dan kemudian ia turun kebawah dengan mengenakan pakaian yang super super diluar dugaan. Bi Ati yang melihatnya pun langsung berlari untuk memberitahu Zara supaya mengganti bajunya. "Non, udah gila ya? Masa mau ketemu pacarnya cuma pake kaos item sama celana sepaha?" "Yaelah, Bi, males ah rapi-rapi yang penting kan wangi.. hehehe," "Ganti cepetan ah, liat tuh cowoknya udah ganteng rapi, lah kamunya malah begini, Non." "Ah bibi repot nih," Zara pun langsung berlari keatas untuk berganti pakaian. Beberapa menit kemudian, Zara turun dengan baju besarnya yang terlihat sangat lucu. Cowok itu sudah memperhatikan Zara sejak ia tadi memakai baju dan celana sepaha, cowok ini bahkan tersenyum tipis saat melihat Zara betapa pedenya turun kebawah dengan mengenakan pakaian seperti itu. "Hai——, loh? Aldi?" Zara sontak terkejut melihat kehadiran Aldi yang tidak diundang sama sekali. "Kenapa? Kok kaget banget?, gue kesini karena tiba-tiba kangen lo." Ucap Aldi. Zara yang belum duduk pun melihat keluar, apakah ada Gaffa atau tidak, jika ada ia bisa pastikan bahwa perang kedua akan muncul lagi dalam hubungan mereka. "Nyari siapa, Zar?" Zara masih khawatir jika Gaffa datang dengan tiba-tiba, wajahnya terlihat sangat gelisah, "Gaffa, dia mau kesini katanya," Ucapnya tanpa menoleh kearah Aldi yang sedang duduk. "Oh jadi lo nyari Gaffa ya, atau gue—" belum selesai Aldi berbicara, suara motor besar Gaffa terdengar. Zara berlari keluar untuk melihat Gaffa, sayangnya Aldi juga ikut keluar, dan Gaffa melihat Zara dan juga Aldi yang sedang berdiri didepan pintu. Gaffa melihat mobil putih terparkir rapi di dalam halaman rumah Zara dengan tatapan berbeda. Wajah sinis terlihat jelas dari Gaffa, Zara ingin menghampiri Gaffa, tapi Gaffa malah kembali menaiki motornya dan pergi dari rumah Zara. "Nggak mau dikejar?" Tanya Aldi. "Mau lah!! Ayo, Di, anterin!" Jawab Zara dengan terburu-buru. Aldi dan Zara menaiki mobil dan langsung jalan mengejar Gaffa, kecepatan yang sangat cepat membuat Zara takut. "Di, kok gue takut ya.." "Sori, Zar. Gue harus bertanggung jawab, ini gara-gara gue.. Ah! bodoh banget gue, mau kerumah lo kaga bilang-bilang dulu." Tak lama kemudian, motor Gaffa terlihat dekat didepan sana, segera Aldi pepet motornya supaya Gaffa minggir dan mobil Aldi bisa menghalangi motor Gaffa. Zara membuka kacanya, "Gaffa, berenti dulu, gue mau ngomong!" Teriak Zara. Motor Gaffa semakin melesat cepat menghindari Zara dan Aldi. Aldi juga tak kalah cepat untuk mengejar Gaffa demi Zara. "Sabar ya, Zar. Gue nggak bakal biarin Gaffa pergi," "Makasih, Di. Tapi gue ngerasa nggak enak sama Gaffa," "Gue yang jelasin kedia. Lo tenang aja." Akhirnya mobil Aldi bisa menghalangi motor Gaffa, tanpa berpikir lama Aldi langsung berlari menghentikan Gaffa yang berniat untuk membelokkan motornya lalu pergi. "Tunggu, Gaf!" Cegah Aldi. Zara juga ikut turun. "Gaf, gue bisa jelasin. Gue yang salah, Zara justru nggak tau kalau gue mau dateng. Gue emang nggak bilang apa-apa dulu sama Zara kalau mau kerumahnya, bahkan gue baru duduk," Jelas Aldi. Gaffa hanya tersenyum miring, "Alesan." "Bener, Gaf, gue pikir itu lo yang dateng makanya gue rapi kayak gini." Tambah dari Zara. Gaffa turun dari motor, "Zar, lo bisa hargain gua kan? Gua ini cowok lo! Bisa nggak sih nurut sedikit sama gua? Gua bilang apa waktu itu? Hm? Masih inget nggak?!!" Ucap Gaffa dengan agak keras. Zara hanya terdiam. "Gaf, jangan digalakin." Ucap Aldi. "Diem lo!" Gaffa menunjuk wajah Aldi, lalu Gaffa mendekat kearah Zara yang sedang menunduk. "Gua bilang, jangan pernah ngobrol sama Aldi, kenapa lo masih ngelanggar?" "Maaf, Gaf. Gue nggak bisa diemin Aldi gitu aja." Jawab Zara. "Jadi lo lebih milih si Aldi ini daripada cowok lo sendiri?" "Nggak, Gaf. Jelas gue milih lo, nggak perlu harus ditanyain lagi." "Bagus kalau gitu! Mulai besok, jangan ngobrol sama dia lagi. Ayo pulang!" Gaffa menarik tangan Zara untuk ikut menaiki motor Gaffa. Zara menoleh kearah Aldi, "Maaf ya," Dan Aldi hanya tersenyum. Gaffa yang mendengar pun langsung bicara, "Nggak usah minta maaf, lo nggak salah apa-apa sama dia. Pakek helmnya." Aldi hanya melihat dengan tatapan sedih, yang artinya ia tidak bisa memiliki Zara sepenuhnya seperti Gaffa. Benar jika ia iri dengan Gaffa, ia ingin sekali berada diposisi Gaffa, tapi kalau Aldi lihat Gaffa terlalu over memperlakukan Zara. "Hati-hati Zara" Ucap Aldi dengan pelan saat melihat Zara pergi dari hadapannya. *niat Zara yang ingin bertanya siapa Sherly jadi tertunda. Posessif itu pasti ada alasannya, tapi juga jangan berlebihan ==== Selamat membaca
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN