bc

Slave From S*x Club

book_age18+
5.5K
IKUTI
37.0K
BACA
BDSM
dark
sex
forced
dominant
submissive
bitch
bxg
sex club
addiction
like
intro-logo
Uraian

21+

Mengandung adegan seks keras dan kata kasar.

Luna, seorang wanita yang dijual pada sebuah s*x Club bernama Paradiso sebagai seorang b***k. Ia tak memiliki harpan untuk melanjutkan impian dan hidupnya. Setiap hari terasa seperti neraka karena ia harus bekerja, melayani setiap pelanggan yang ada di sana.

Hingga ia bertemu dengan salah seorang pelanggannya yang ia kira bisa menolongnya dari jerat neraka tersebut. Tapi siapa sangka jika ternyata pria tersebut adalah anak ke dua Borselli yang tak lain adalah pemilik s*x Club tersebut.

Dan pria itu bernama Etgar Borselli.

© 2021 kkenzobt

chap-preview
Pratinjau gratis
01
Suara desahan, erangan, makian, dan tamparan telah menjadi sebuah lantunan yang biasa. Bau parfum mewah, cairan amis, bahkan anyir darah selalu menghiasi tempat itu. Wanita berambut panjang bergelombang itu berdiri tanpa busana. Kedua tangannya terikat ke atas, di tarik ke kanan dan ke kiri. Tatapan itu terlihat kosong tatkala melihat para pria bertopeng yang duduk santai mengelilinginya. Beberapa diantara mereka terlihat ditemani oleh wanita telanjang lain yang kapan saja siap untuk dimasuki. Dia, Luna Janelle. Wanita yang sudah sebulan berada di s*x club itu. Dia mungkin hanya satu dari segelintir wanita yang tak beruntung karena terjebak di tempat itu. Seorang wanita berpakaian hitam ketat menghampiri Luna dengan setangkai rotan di tangannya. Wanita itu menyentuh pinggang Luna menggunakan rotan dan tersenyum pada pria-pria yang ada di sana. “Pesta dimulai.” Ucapnya dengan penuh suka cita. Berbeda dengan Luna yang tubuhnya seketika membeku. Malam ini, ia tak akan selamat. Beberapa pria bertopeng terlihat menikmati minuman mereka sembari memperhatikan lekuk tubuh Luna. Seorang pria yang hanya menggunakan celana dalam menghampiri Luna dan menampar b****g wanita itu. Luna mengepalkan tangannya ketika pria itu menarik kaki kanannya dan mengikatnya ke atas, membuat kewanitaannya terekspos sempurna. Tubuh Luna bergetar tatkala pria itu menyentuh kewanitaannya dan mengelusnya. Matanya terpejam saat dua jari itu menerobos miliknya dan langsung mengocoknya cepat. “Ahhhh..” Nafas Luna tercekat, tubuhnya semakin bergetar saat dua jari itu semakin mengocok miliknya. “Aghh..” Beberapa tamparan mendarat di b****g Luna saat pria itu mencabut jarinya. Pria itu memutari tubuh Luna dan berdiri di belakang Luna. Tangannya meremas kuat p******a kiri Luna dan mencubit p****g wanita itu. Luna meringis. Tangan pria itu kembali meremas payudaranya lalu menampar bokongnya hingga menimbulkan bekas kemerahan. Pria itu kembali memutari tubuh Luna. Ia berdiri di depan Luna dan mengangkat kaki kiri Luna lalu menahannya di bahu. Hal itu membuat kewanitaan Luna berada tepat di hadapannya. Pria itu menarik pinggul Luna untuk semakin mendekat dan langsung menyesap kewanitaan di hadapannya. “Mmhhhh... ahhh..” Suara cecapan menghiasi ruangan. Tubuh Niana tak henti-hentinya bergerak karena bibir itu terus melahap miliknya, seakan itu merupakan hidangan yang sangat nikmat yang tak boleh ia lewatkan. “Ughhhh..” kaki kiri Luna mengkerut dan napasnya memburu. Mata Luna memerah saat pria itu melepaskannya dan menurunkan kaki kirinya yang terasa lemas. Belum puas sampai di sana, pria itu menurunkan celana dalamnya, memperlihatkan miliknya yang sudah tegak. Ia kembali menarik kaki kiri Luna dan memasukkan miliknya ke lubang kenikmatan itu. Kaki kanan Luna yang terikat ke atas, membuat penyatuan itu terasa berbeda. Beberapa siulan dan sorakan terdengar saat pria itu berhasil memasukinya. Pria itu mencabut miliknya dan kembali menusuknya, membuat lengkuhan lolos dari bibir Luna. Beberapa kali pria itu menyentakkan miliknya dan menahan pinggul Luna sebelum ia memompa miliknya cepat. Luna terus mendesah, suara penyatuan itu begitu intens dan hal itu membuat beberapa pria di sana mengeras. Mereka terlihat mengeluarkan miliknya dan mengocoknya sembari terus melihat Luna, membayangkan jika dirinya lah yang sedang memasuki wanita itu. Kewanitaan Luna terus berkedut ketika hujaman demi hujaman terus ia terima hingga tubuhnya benar-benar bergetar saat ia mendapat pelepasannya. Pria itu mengeluarkan miliknya dan melepaskan seluruh ikatan Luna. Tapi ini belumlah berakhir. Semua itu hanyalah awal dari pesta sesungguhnya. Luna tak berkutik saat pria itu mengikat kedua tangannya ke belakang dan memutarkan tari panjang berwarna coklat itu ke p******a Luna. Dengan lihai, pria itu menghubungkan tali yang ada di d**a Luna ke atas lalu menariknya, membuat tubuh Luna terangkat. Ia kembali mengikat tali tersebut. Tak lupa ia juga mengikat setiap pergelangan kaki Luna dan menggantungkannya ke atas, membuat kewanitaan Luna kembali terekspos dengan sempurna. Pria itu memutar tubuh Luna yang menggantung, memperlihatkan pada orang-orang di sana bahwa makan malam mereka telah siap. “Aghh.” Sebuah tamparan mendarat sempurna di b****g Luna. Luna memejamkan mata saat pria itu kembali memasukkan miliknya dan menghujaminya dengan cepat lalu langsung mencabutnya. Mata Luna semakin memerah tatkala melihat beberapa pria bertopeng berdiri dari duduknya. Dua di antara mereka menghampiri Luna dan memainkan tubuh wanita itu. Satu pria berkulit kecokelatan meremas p******a Luna bergantian sembari menciumi wajah dan leher wanita itu. Sedangkan pria berkulit lebih terang terlihat sudah tak sabar. Ia langsung memasukkan miliknya yang sedari tadi telah menegang dan memompanya cepat. Pria berkulit kecoklatan itu menampar pipi Luna, membuat bibir Luna terbuka. Hal itu langsung dimanfaatkan nya untuk mencium bibir Luna. Lidahnya menerobos masuk dan membelit lidah Luna sedangkan tangannya masih meremas p******a wanita itu. Nafas Luna terasa sesak. Pompaan di bawah sana semakin menggila dan tubuhnya bergetar saat ia mendapatkan pelepasannya. Tapi pria di bawah sana masih belum berhenti. Ia menarik tali yang ada di perut Luna dan hal itu membuat penyatuan keduanya semakin dalam. Luna menarik napasnya banyak-banyak saat ciuman itu terhenti. Pria berkulit coklat itu beralih berdiri di atas kepala Luna. Ia menarik rambut Luna hingga kepala wanita itu mendongak dan berpapasan dengan sebuah kejantanan. Pria itu mencengkeram pipi Luna dan segera memasukkan miliknya ketika mulut Luna terbuka. Ia menggerakkan pinggulnya perlahan, mengkeluar masukkan miliknya ke dalam mulut wanita itu. Mata Luna terbelak. Dengan sengaja, pria itu mendorong penuh miliknya dan menahan kepala Luna. Air mata Luna menetes, kewanitaannya kembali berkedut hebat. Luna terbatuk dan mulutnya penuh dengan saliva saat pria itu menarik miliknya dari mulut Luna. Tapi itu hanya sebentar karena setelahnya, ia menggerakkan miliknya keluar masuk mulut Luna. Payudara Luna terasa basah saat pria yang sedang ia oral itu menunduk dan melumat payudaranya rakus. Sedangkan di bawah sana, beberapa sentakan ia terima sebelum pria itu mencabut miliknya. Pria berkulit kecoklatan itu meraup p******a Luna dan menyusu dengan pinggulnya yang terus bergerak maju mundur. Ia menggigit p****g Luna dan menggeram. Pria itu menyentakkan miliknya dan Luna terbatuk saat cairan itu menyembur di dalam mulutnya. Tubuh Luna semakin bergetar. Kedua pria itu terlihat sudah puas tapi masih ada beberapa serigala yang kelaparan dan ingin menerkam mangsa mereka. Air mata Luna kembali menetes. Sejak saat itu, hidupnya benar-benar hancur. Luna merasakan seorang pria menghampirinya dan memainkan kewanitaannya yang basah. Pria itu menuntun miliknya dan langsung menghujami lubang itu dengan cepat. Harga diri, impian, hidup. Semua telah hilang dari diri seorang Luna. Semenjak ibunya meninggal, perlakuan ayah tirinya berubah. Beberapa kali pria itu memperkosanya dan pada akhirnya menjualnya kepada s*x Club untuk dijadikan p*****r. Luna tak tau berapa besar uang yang diterima ayah tirinya, ia bertanya-tanya apakah itu sebanding dengan hidupnya yang hancur? Desahan terus lolos dari bibir Luna. Kewanitaannya dimasuki oleh beberapa pria secara bergantian. Tubuh lemasnya tak berdaya. Dan mata sayunya sama sekali tak memancarkan kehidupan. Jika boleh memilih, ia ingin mati daripada harus terus terbelenggu di antara pria-p****************g. Entah sudah berapa lama mereka menjamah tubuh Luna. Tubuhnya terasa sangat kotor dan lengkat. Tali yang mengikat tubuhnya, membuat bekas kebiruan yang kentara. Seorang wanita berbaju hitam ketat menghampirinya dan melepaskan semua tali yang melilitnya. Tubuh lemahnya tersipuh di lantai, bersama dengan cairan amis yang bertebaran. “Good job, kau akan dapat bonus.” Wanita itu melemparkan selembar kain pada Luna dan meninggalkannya begitu saja. “Kau bisa istirahat.” Tangan lemah Luna meraih kain itu dan menutup tubuhnya. Dengan sisa tenaganya, Luna bangkit dan keluar dari ruangan. Keadaan di luar ruangan tak lebih kacau dari di dalam. Banyak orang melakukan seks dengan bebas di setiap sudut. Luna menyentuh dinding yang ada di sampingnya karena merasakan kakinya lemas. Wanita itu perlahan menuju lift untuk kembali ke kamarnya. Tempatnya sekarang adalah lantai tiga, di mana mereka bebas menghabiskan malam dengan siapapun. Tempat itu memang mengerikan, dan menurut Luna tak pantas disebut sebagai surga dunia. Luna mengeratkan kain yang menutup tubuhnya saat kaki polosnya memasuki lift yang telah terbuka. Wanita itu menekan tombol enam dan tak mempedulikan dua pria yang juga ada di dalam lift. “Mereka punya barang baru. Kau sudah mencobanya?” “Terlalu banyak yang membosankan.” Luna yang berdiri di sudut lift hanya diam sembari menatap kosong angka-angka yang ada di depannya. Ia tak tertarik dengan percakapan kedua pria itu. Ia tau bahwa percakapan mereka bukanlah hal baik. Tak ada yang datang ke tempat itu dengan niat yang baik. Tidak ada, dan tidak akan pernah ada. Lift berhenti di lantai 5, lantai di mana tempat para orang kaya berada. Semua identitas pengunjung dirahasiakan, tapi Luna tau bahwa di lantai itu bukan hanya orang kaya, namun juga artis bahkan pejabat. Kedua pria itu keluar dan tanpa sengaja salah satunya menyenggol bahu Luna, membuat keduanya saling bertatapan. Tapi itu hanya sebentar sebelum lift tertutup dan membawa tubuh Luna ke lantai atas. Pria tadi melihat angka lift yang berhenti di lantai 6 lalu ia segera berlalu karena temannya telah menunggunya.

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
155.7K
bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
188.1K
bc

TERNODA

read
198.4K
bc

Hasrat Meresahkan Pria Dewasa

read
29.8K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
233.5K
bc

Setelah 10 Tahun Berpisah

read
42.2K
bc

My Secret Little Wife

read
131.9K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook