"Kenapa? Kaget?" "Kok Mas ikutan kena?" "Biar adil," celetuk Maura yang memang benar-benar sudah kehabisan batas kesabarannya. Tentu saja ucapan Maura bagaikan bencana di telinga Abimanyu. Apa tadi katanya? Disapih, yang benar saja. Ziona yang berulah dia kena getahnya. "Apa lihat-lihat?" Suara Maura kembali mendominasi, memecah keheningan dan sukses membuat Abimanyu terperanjat seketika. Semakin ke sini, Maura makin galak sekali. Meski sebenarnya hal itu wajar saja karena menjadi ibu dari dua anak yang sedang aktif-aktifnya bukan hal mudah. Hanya saja, Abimanyu yang disemprot kerap kali tak habis pikir. "Galaknya, kamu kenapa jadi begini sih, Ra?" "Apanya? Sudah buruan, mending Mas telepon Iqlima ... katanya mau nanya." Tidak suaranya, tidak matanya sama saja. Sama-sama memperl

