Love Sadistic

Lucas masuk ke kelas Gemma dengan wajah khawatir. para gadis yang berada di kelas sudah tahu maksud dari kedatangan Lucas. mereka langsung mendekati Lucas dengan wajah khawatir juga memelas. "Kasihan Gemma, dia dituduh datang ke hotel bersama Om-Om sampai akhirnya di putus oleh Kak Onggg... padahal kan foto itu jelas-jelas hanya editan." Ujar salah satu gadis. Lucas melengkungkan bibirnya ke bawah, seraya menatap iba Gemma yang hanya menatap datar padanya. "Huhuhu... kasihan sekali sahabatku ini. Dia pasti sangat sedih dan merasa patah hati sekarang." Kata Lucas. "Kau tenang saja, kami akan menghiburnya. Lagi pula memang lebih baik Gemma putus lebih awal dengan Kak Ong yang mudah percaya berita bohong." "Iyaaa... pasti Gemma akan mendapatkan pria yang jauh lebih baik dari Kak Ong." Gemma mengepalkan tangannya, sembari menggertakan giginya. Memangnya Gemma tidak tahu, yang mengedit foto dia berada di hotel bersama Om-Om adalah Lucas sendiri, dan dia juga yang mengirimnya ke grub chat sekolah menggunakan akun bohong. Selalu begini. Setiap Gemma menjalin hubungan dengan seorang pria, Lucas akan mengusik hubungannya hingga akhirnya hubungan Gemma dengan beberapa pria kandas. Dari Gemma awal pacaran di sekolah menegah pertama. Ada saja ulah yang Lucas buat hingga kencan Gemma selalu gagal total dan berantakan. Dan gadis-gadis yang membela Gemma kini, sebenarnya hanya kedok agar bisa mendekati Lucas. Lucas murid yang populer namun hampir tidak pernah dekat dengan anak perempuan. Yang orang-orang tahu Lucas hanya dekat dengan Gemma. Orang berfikir mereka sahabat, padahal sebenarnya mereka musuh. Lucas dan Gemma tetangga sejak kecil, selalu satu sekolah, hingga sekarang. SMA tingkat akhir. Jika di depan orang, Lucas memang akan bersikap seolah peduli dan sayang layaknya sahabat pada Gemma, padahal sebenarnya sama sekali tidak begitu. Gemma sendiri tidak pernah berakting seperti itu, yang membuatnya di cap gadis kejam dan dingin, karna bertingkah kasar pada Lucas. Gemma juga sampai saat ini tidak mengerti kenapa Lucas berpura-pura menjadi sahabatnya di depan teman-teman mereka. -- -- -- "Kenapa kau selalu mengangguku?! kau tahu? aku sangat menyukai Kak Ong, dan kau sudah menganggu hubunganku dengannya!" Seru Gemma saat ia baru saja memasuki kamar Lucas. Lucas sedang duduk diatas ranjangnya, bersandar pada headboard, sembari memainkan ponselnya. Pemuda itu kemudian hanya menggendikan bahunya saat mendengar ocehan Gemma. "Suka suka aku mau melakukan apa." Ucap Lucas dengan santai. Gemma menutup pintu kamar Lucas, dengan geram ia berjalan mendekati Lucas. Dan dalam sekali gerakan, rambut Lucas sudah berada disela-sela jari Gemma. Gemma menarik kencang rambut Lucas hingga pemuda itu terseret dan jatuh dari ranjang. "Hei!" Pekik Lucas kesal seraya dengan susah payah beranjak berdiri. Ia membalas perlakuan Gemma dengan menjambak balik rambut gadis itu. Akhirnya terjadi aksi jambak-jambakan tanpa ampun. Namun lama-lama agak susah bagi Gemma meraih rambut Lucas karna tubuh tinggi pemuda itu. Akhirnya ia melompat naik ke punggung Lucas, masih dengan menjambak rambutnya dan di tambah dengan menggigit telinganya. Lucas meronta dan mencoba melepaskan diri dari Gemma. namun gadis itu seolah lengket ditubuhnya. Akhirnya Lucas memilih melompat ke kasur, membanting dirinya sendiri ke ranjang, hingga Gemma yang berada dipunggungnya, tertiban tubuhnya. Lucas kemudian segera membalik posisi tubuhnya, hingga sekarang ia berhadapan dengan Gemma. Telinga Lucas tampak memerah, rambutnya acak-acakan, dan dipipinya sedikit terdapat cakaran. Cklek "Astaga! Apa yang kalian lakukan?!" __ __ __ "Apa yang kalian lakukan?!" Seru Ibu Lucas dengan mata yang sudah melotot. "Tidak bu, kau salah faham." Balas Lucas. "Iya, Ibu salah faham, aku dan Lucas tadi bertengkar seperti biasa." Gemma ikut menyahuti. Gemma sudah terbiasa memanggil Ibu Lucas dengan 'Ibu' juga karna mereka dekat. "Bertengkar mana ada seperti tadi!" "Ibu, dia menjambak dan menggigit telingaku, jadi aku membanting tubuhnya. Lihat, telingaku merah, dan rambutku berantakan. Lagi pula kenapa Ibu membiarkan monster ini masuk ke kamarku? Astaga, sudah tahu ujungnya kami akan ribut." "Gemma bilang dia ada urusan sangat penting denganmu, masak Ibu melarang dia untuk bertemu denganmu?" "Ibu, Lucas membuatku putus dengan kekasihku lagi! Dia mengedit foto aku berada di hotel bersama Om-Om, kejam sekalikan Bu? Dan dia mengirimnya ke grub chat sekolah! Bu, hukum Lucas Bu. Ini fitnah, ini sangat kejam! Aku sakit hati sekali Buuu... reputasiku jadi buruk di sekolah." Lucas menghela nafasnya. Ia berkacak pinggang sembari berdecak. Kepalanya hanya menunduk, bersiap menerima apa yang selanjutnya akan terjadi padanya. Dan dalam hitungan detik, telinga kiri Lucas sudah ditarik oleh sang Ibu tercinta. "Bagus sekali ya anak Ibu yang paling tampan satu ini, bagus sekali! Kebetulan tiang jemuran di belakang roboh, jadi kau yang gantikan." Lucas mengacungkan jari tengahnya pada Gemma, saat ia ditarik keluar kamar oleh Ibunya. -- -- -- Gemma bolak-balik melewati taman belakang rumah Lucas, sembari meneguk jus buah dingin yang dibuatkan Ibu Lucas untuknya sebagai tanda permintaan maaf. "Ahhh... segarnya." "Umhhh, jus Ibumu selalu jadi yang terbaik." Lucas mendengus. Ia sungguhan disuruh memegangi salah satu ujung tali jemuran oleh Ibunya, dan hukuman itu berlaku 20 menit. Sialnya matahari sedang terik, dan ia disuruh memegangi tali yang menjemur jaket-jaket parka yang berat. Gemma menggodanya dengan melambaikan jus dingin, dan meminumnya seolah-olah di iklan. Dan sekarang ia tengah berdiri di teras taman belakang, sembari meminum jusnya. "Kau memang cocok jadi tiang jemuran! Nanti kalau ditanya, cita-citanya apa? Jadi tiang jemuran! Hahaha- uhuk! uhuk!" Giliran Lucas yang tertawa karna Gemma tiba-tiba tersedak. Gelas jus yang ada di tangan Gemma tiba-tiba terjatuh, untung jusnya sudah hampir habis, dan gelasnya tidak mudah pecah. Hanya saja kondisi Gemma tampak mengkhawatirkan, saat ia tiba-tiba jatuh berbaring di lantai, sembari memegangi tenggorokannya. "Uhuk! uhuk!" Lucas langsung meninggalkan tali jemurannya dan berlari mendekati Gemma. Semua jaket parka yang menggantung di tali jemuran, jadi jatuh semua ke tanah. "Gemma, you ok?" Tanya Lucas panik saat melihat wajah Gemma yang memerah. "Ibu! Lucas meninggalkan hukumannya! Jaket-jaketnya jadi jatuh ke tanah dan kotor semua!" Teriak Gemma tiba-tiba. "Apa?! Kau menipuku?! Sialan!" Seru Lucas dan langsung mencekik Gemma. Gemma tidak mau kalah dan balik mencekik Lucas. Mereka sampai berguling dan jatuh dari teras ke tanah. "Mati kau! Mati!" Seru Lucas. "Kau yang harusnya mati duluan bodoh! Dasar perusak hubungan orang!" Balas Gemma. Tidak tahan dengan cekikan Lucas yang semakin mengeras, Gemma pun menendang s**********n Lucas. "Akh!!!" Teriak Lucas dan langsung terduduk sembari merapatkan kakinya. Gemma ikut mendudukan tubuhnya, seraya memegangi lehernya. "Kau gila! Ini masa depanku! Kalau mau menyerang yang lain kan bisa!" "Apa? hidung mu mau aku putar sampai putus?! Lagi pula memangnya kau punya masa depan? Hahaha. Siapa yang mau jadi penerus tukang ngupil sepertimu?" "Woah sialan." Lucas akan menyerang Gemma, namun Gemma sudah lebih dulu lari untuk menghindari Lucas. Lucas pun segera mengejarnya, tidak peduli dengan selangkangannya yang sedang sakit. Byurrrr Lucas terkejut saat air dari selang tiba-tiba menyerangnya, dan tak lama terdengar tawa Gemma meledak. Lucas menggeram kesal karna seluruh tubuhnya jadi basah, ia segera berlari ke arah gadis itu, dan menubruk tubuhnya hingga Gemma jatuh berbaring di tanah. Akhirnya mereka berakhir saling memukul, berguling dan melempar tanah yang basah karna terkena air. -- -- -- "Lucas itu gila." Gerutu Gemma sembari meneguk kasar soda kalengnya. "Gila bagaimana? Dia lucu dan manis begitu." Timpal salah satu gadis yang duduk semeja kantin dengan Gemma saat ini. "Kau tidak lihat? Luka-luka yang ada diwajahku ini? Ini akibat Lucas." "Ah mana mungkin? Kau ini, Lucas selalu baik padamu, tapi kenapa kau menuduhnya yang tidak-tidak?" "Benar. Lucas itu kan sahabatmu." Gemma menggeram kesal. Sampai mulutnya berbusa untuk menjelaskan siapa Lucas sebenarnya, para gadis di sekolah, tetap tidak akan percaya. "Halo, sahabatku yang paling cantik. Oh astaga, apa yang terjadi pada wajahmu? Kenapa wajahmu babak belur begini? Ada... bekas-bekas merah juga dilehermu, seperti bekas dicekik. Siapa yang sudah melukaimu? Katakan, biar aku habisi dia." Gemma menatap datar Lucas yang tiba-tiba datang dan duduk di sampingnya. Para gadis seketika berteriak kagum. "Kau gagah sekali Lucas. Omong-omong wajahmu juga babak belur? Itu kenapa? Astaga, seseorang juga sudah melukaimu?" "Ya begitulah. Aku kemarin bertengkar dengan preman yang sering menganggu anak-anak gadis di halte. Wajahku jadi begini." Gemma rasanya mau muntah mendengar bualan Lucas. "Oh astagaaa... tapi tidak apa-apa, kau tetap terlihat tampan seperti ini, malah ketampananmu bertambah lebih banyak. Para gadis harus berterimakasih padamu, karna sudah menghabisi preman-preman halte itu." "Apa lukamu sudah diobati?" "Sudah, kalian tenang saja." "Gemma bilang, luka-luka di wajahnya karna kau, tidak mungkinkan?" Lucas tiba-tiba mengacak rambut Gemma sembari tersenyum. "Mana mungkin aku memukul sahabatku sendiri, apa lagi dia perempuan. Laki-laki sejati itu anti menyakiti perempuan, secara fisik maupun hati." Ujar Lucas sembari menatap Gemma dengan seringaian kecil. Gemma tiba-tiba menginjak kaki Lucas, dan menggesekan kakinya dengan kuat diatas kaki Lucas. Lucas sebisa mungkin menahan teriakannya. Ia hanya menatap Gemma dengan mata melotot. "Lihat saja setelah ini." Bisik Gemma.