Kayu Cedar dan Musk

1543 Kata

Kedua mataku bertemu dengan mata Ilalang cukup lama ketika bibir kami bertemu. Menempel seperti kutub magnet yang bertolak. Sampai akhirnya aku berjingkat, sedangkan Ilalang memelotot kaget, tak menyangka mendapatkan 'serangan' dariku. Aku berdeham dan melipat tangan di depan d**a. "Lo salah kalau main-main sama gue. Gue bukan orang yang gampang dimainin. Paham nggak lo?" kataku ala preman pasar Tanah Abang. Lalu, menyingkirkan poni hiperbolis. Ilalang membekap mulut dengan telapak tangan. Ia bangkit dan menunjukku. "Wah. Wah...." Dan kemampuan bicaranya seakan lenyap. Wajahnya benar-benar menampilkan ekspresi tak percaya sekaligus terhina. "Lo, lo barusan nyium gue?? Tepat di sini???" Ia menempelkan telunjuk ke bibirnya, kemudian membuka mulut seakan-akan aku telah merebut keperjakaanny

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN