Menggilai 1
Naina, seorang wanita muda yang baru saja keluar dari mobil mewah setelah sampai di depan gerbang kampus, berteriak mengungkakan perasaannya pada pria dewasa yang selama ini merawat dirinya sejak masih bayi tepat di depan kampusnya, membuat pria dewasa yang berada di dalam mobil itu seketika memejamkan matanya menahan malu karena teriakkan Naina, wanita muda yang baru saja menginjak usia 20 tahun.
Deren, pria dewasa yang sudah hampir menginjak kepala 3, 29 tahun, pemilik perusahaan besar di kota XX, langsung mendengus kesal saat mendengar suara teriakan Naina saat mengungkapkan perasaannya.
Karena Deren tidak mau melihat apa yang dilakukan Naina, dengan cepat Deren langsung menginjak pedal gas mobilnya dengan kecepatan tinggi, hingga membuat Naina benar-benar merasa sangat kesal karena ditinggal begitu saja oleh Deren, sebelum Deren menjawab ungkapan perasaannya.
Deren merasa sangat lega setelah ia sampai di kantor, karena ia bisa lepas dari Ungkapan perasaan Naina. Ternyata perasaan lega yang dirasakan oleh Deren tidak bertahan lama karena ternyata setelah sampai di kantor, Deren langsung bertengkar hebat dengan Rika, tunangannya. Yah, pria yang diinginkan Naina sudah memiliki tunangan.
Rika marah besar pada Deren karena Rika tau kalau Naina menembak Deren, dan itu terjadi bukan yang pertama kalinya.
Deren terus berusaha menjelaskan pada Rika, kalau Apa yang dilakukan oleh Naina itu hanya sebuah ungkapan biasa, Karena memang setiap hari Naina selalu mengungkapkan perasaannya dengan menyatakan I love you setiap hari, dan itu Deren anggap sebagai kalimat biasa saja, namun jika didengar oleh Rika, pasti keduanya langsung bertengkar hebat karena Rika tahu kalau Naina bukan keponakan kandung Deren.
"Sudahlah. Lama-lama Aku capek berdebat sama kamu hanya karena permasalahan 3 kata itu. Lebih baik sekarang pulang karena aku mau fokus dengan kerjaan ku. "Ujar Deren dengan penuh ketegasan meminta Rika untuk pulang, hingga membuat Rika semakin marah karena Deren mengusir dirinya.
"Aku tahu kamu menyuruhku pulang itu karena kamu ingin berduaan dengan keponakan sialan mu itu! bilang saja kalau kamu lama-kelamaan suka beneran sama dia, Dia kan sudah dewasa, dan dia juga bukan keponakan kandung kamu! "teriak Rika menuduh Deren kalau Deren mencintai Naina, meski tidak dipungkiri Deren memang selalu gugup jika Naina mengungkapkan perasaannya dan bahkan bersikap liar terhadap dirinya, dan pasti akan merasakan panas di seluruh tubuhnya. Tapi karena Deren masih ingat, masih sadar kalau ia sudah punya tunangan, Deren tetap fokus pada Rika sebagai tunangannya, dan mencoba untuk tidak menanggapi setiap Ungkapan perasaan Naina. Memangnya laki-laki mana yang tidak tergoda jika yang menggodanya wanita muda, cantik, memiliki tubuh yang sangat mudah menggoda pria, pasti tergoda.
Karena Deren tidak mau berdebat, ditambah iya sangat sibuk dengan pekerjaannya, akhirnya Deren langsung meninggalkan Rika dan mengabaikan amarah Rika, lalu menyibukkan diri dengan pekerjaannya, hingga membuat Rika tidak bisa mengendalikan dirinya dan merebut berkas-berkas yang ada di depan Deren, dan bahkan berkas itu sedang dikerjakan oleh Deren, hingga membuat emosi Deren langsung tak terkendalikan karena merasa Rika sudah begitu sangat keterlaluan. Deren menatap berkas-berkas yang dihamburkan begitu saja oleh Rika dengan tatapan penuh kemarahan, lalu mendekati Rika, dan menekan leher Rika dengan kuat karena emosinya sudah tidak terkendalikan.
"Apa yang kau lakukan, hah! "bentak Deren tepat di depan wajah Rika, karena Rika sudah menghancurkan pekerjaannya.
"Kamu mau nyakitin aku, mau nyiksa aku hanya karena berkas itu, dan itu juga gara-gara keponakan sialan! Kenapa tidak sekalian kamu tiduri dia, biar gak tanggung-tanggung membela dia! "teriak Rika yang membuat Deren langsung menampar pipi Rika kuat, membuat Rika langsung menyentuh pipinya yang terasa panas dan sakit secara bersamaan, serta mata yang terlihat merah.
"Kamu sakiti aku sekejam ini, akan aku balas pada keponakan sialan mu itu! Aku balas sekarang juga! "teriak Rika yang langsung pergi untuk menuju ke kampus Naina, hanya ingin melampiaskan kemarahannya.
"Rika, hentikan! Atau pertunangan kita berakhir! "teriak Deren yang membuat Rika langsung menghentikan langkahnya.
"Kita bertunangan karena saling mencintai, dan pertunangan kita sudah jalan beberapa tahun lamanya, tapi sejak keponakanmu menginjak dewasa, kamu jadi berubah. Apa kamu sudah mencintai keponakan mu sendiri? "tanya Rika dengan nada bergetar, tanpa melihat ke arah Deren.
"Aku capek ngeladenin sikap kamu yang selalu ingin menang sendiri, "kata Deren
"Kalau gitu, kita sudahi saja pertunangan ini. "Ujar Rika meminta pertunangan mereka berakhir, membuat Deren tidak percaya kalau Rika akan seberani itu.