Prologue
-I know, that’s all just a dream when I wake up at the morning. But why, the feeling still left?-
Hi, I’m Olice.
Aku cuma gadis dua puluh tahun yang masih berstatus sebagai mahasiswa. Keseharianku cenderung biasa and honestly, there’s nothing special about me. Aku anak kedua dari tiga bersaudara yang hidup bersama dengan dua orang tua yang cenderung harmonis.
Hari-hariku lebih banyak dihabiskan di kamar. Meski terkadang aku juga tak menutup diri untuk menikmati hidup dengan bermain bersama teman sekampusku atau sekedar berolahraga di taman. Namun, aku menyukai kamarku melebihi apapun. It’s like “all the things that you need is here”.
Yup! Kamarku adalah surgaku. Aku biasa melakukan apapun yang kusukai di sana. Mulai dari menonton, menuangkan segala imajinasiku dalam bentuk tulisan, bercengkrama dengan gitarku atau sekedar menghidupkan musik sekeras mungkin lalu menari sesukaku.
Ya, I know…
Terdengar cukup membosankan bukan? Aku juga terkadang merasa begitu. Hidupku terasa bagaikan menjalani pola yang sama di tiap harinya. Bangun pagi, menjalani rutinitas sebagai mahasiswa jurusan tata panggung, lalu pulang dan menghabiskan waktu di kamar. Jika sudah begitu, maka aku akan memilih untuk merebahkan diri. Berimajinasi hingga akhirnya pikiranku lelah sendiri dan aku pun tertidur.
Mulanya, tidurku terasa biasa. Sesekali aku akan memimpikan sesuatu yang cukup lumrah atau sampai kepada hal-hal yang tak masuk akal. Semua itu, sebagaimana orang-orang lain menghabiskan masa tidurnya, tak ada yang berbeda. Namun, sejak hari itu, sejak malam itu, semua berubah. Mimpiku mulai terasa tak biasa dan terlebih, aku bertemu dengannya. Seseorang yang membuatku senantiasa menantikan malam dan memulai semuanya.
“When I start my dream, then I find you…”