“Kau tidak pernah tau ka, susahnya aku menjadi dirimu. Seorang Alverno Stone, si Mr Stone yang banyak di gilai oleh para wanita di luaran sana,” ucap Revano sedikit bercerita. Ia pun tersenyum menatap kembarannya yang duduk di sofa panjang. Alverno ikut tertawa kecil mendengarkan adiknya akan bercerita. Candra sedikit menceritakan kalau adiknya itu menggantikan posisinya sementara waktu karena perusahan membutuhkan dirinya. Tapi ia malah mengalami koma yang cukup lama. Di sinilah saudara kembar berada, duduk di sofa panjang di balkon kamar Alverno menikmati malam hari yang terasa hangat bukan dingin. Hangat karena kini anggota keluarganya kembali. Revano pun bahagia tentunya melihat kondisi Alverno yang membaik tanpa terpasang selang infus dan perlatan medis yang menempel di tubuh ku

