“Nggak apah kan aku tinggal?”
Melanie menggeleng pelan, wajahnya berseri senang bila selalu berada di dekat Alverno.
Melanie menghembuskan napas pelan dan berkata dalam hatinya, ‘Sepertin ini kah namanya jatuh cinta? Ya Tuhan, rasanya bikin seneng meskipun di saat keadaanku ku saat ini sedang bersedih melihat putraku yang masih belum bangun juga.
'Dia selalu membuatku tersenyum dan mengisi di saat hatiku sedang bersedih. Seandainya kamu bangun Ka. Kaka pasti senang bila papi gadunganmu ini kini bersama dengan kita,’ batin Melanie.
Revano pun tak henti melukis senyum, meski wanita yang kini memeluk pingganya erat dan menggeleng tidak apa di tinggalkan sebentar.
Tapi kenapa rasanya kekasih hatinya itu tak rela ia pergi?
“Sepertinya nggak rela nih aku pergi?”
Melanie kali ini mengan
