Mau Sampai Kapan?

1946 Kata

Angela memeluk Alverno seraya menenangkan suaminya. Meski ia takut dengan perdebatan tadi hingga harus melihat Alverno memukul kembarannya. Napas Alverno masih naik turun dengan dadda yang bergemuruh. Ia masih tidak habis piker akan apa sebenarnya yang kembarannya itu pikirkan hingga harus seperti ini. Masalah apa yang sebenarnya membuat pria itu sampai keras kepala seperti ini? “Aku tidak tau jalan pikiran dia. Sebenarnya, apa kesalahan wanita itu sehingga adikku begitu bersikeras tidak mau bertemu dan tidak mau berdamai dengan Melanie,” lirih Alverno. Daddanya yang menggebu-gebu dengan emosi yang meluap, namun seketika padam saat mendapatkan pelukan hangat dari sang istri yang mampu membuatnya tenang. “Bila ya tidak bisa berdamai, tapi setidaknya datanglah untuk bertemu dengan anak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN