1. Naomi-Pujaan Hatiku
"Sebuah langkah yang diambil tanpa berpikir panjang akan selalu menghadirkan dua hal : Merugikan atau Menguntungkan."
....
" Carlos.. kamu harus dengerin Mama dulu Nak jangan gegabah, kamu belum mampu untuk menafkahi anak orang lain, apalagi Dia baru saja selesai dari sekolahnya. Kamu sendiri aja baru selesai dari kuliah mu. " Ucap Mama Yuni dengan tegas saat Carlos mengutarakan niatnya untuk menikah dengan kekasihnya itu.
"Mama kenapa sih dari dulu selalu tidak suka dengan Naomi ku, apa salah dengan Naomi Ma ? " ujar Carlos dengan kesal.
"Karena dia tidak cocok dengan mu ada yang lebih jauh sempurna dari gadis kampung itu."
"Mama please aku sangat mencintainya"
" Jangan gila, kamu kira kamu bisa hidup cuma mengandalkan cinta saja."
"Pokoknya Mama belum setuju kamu menikah dan kalau pun kamu menikah nanti tentu saja bukan dengan gadis kampung itu."
"MaaA.. " Carlos tanpa sadar meninggikan suaranya "dia bukan gadis kampung !!."
"Carlos jaga ucapannya, tidak pantas kamu meninggikan suara mu dengan berbicara sama Mama seperti itu." Papa Devan menegur Carlos
"Mama selalu merendahkan pacar Carlos Pa ! "
"Dia bukan orang miskin yang seperti Mama kira, Papa nya juga punya perusahaan."
"Tetap saja tidak setara dengan keluarga kita."
"Ma, ini hidup Carlos asal Mama tau aja Mama tidak berhak mengatur dan melarang Carlos lagi. Lagian Carlos bukan anak kecil yang bisa Mama larang ini itu. Aku tidak mau seperti itu lagi Ma."
"Carlos kamu berani melawan Mama ?" ujar Mama Yuni dengan marah.
"Mama, keputusan Carlos sudah final hari ini tanpa ada restu atau tidak dari Mama, Carlos tetap akan menikah dengan Naomi."
"Mama tidak akan merestui hubungan kamu dengan Naomi, silahkan aja kamu berani menikah dengan Naomi dan jangan lagi kamu menginjakkan kaki di rumah ini." Ancam Mama Yuni kepada Carlos
"Hm," Carlos tentu saja tanpa berpikir panjang dia langsung ke kamarnya dan memasukkan semua bajunya ke dalam koper untuk meninggalkan rumah Mamanya. Dia benar sudah muak dengan Mamanya yang selalu tidak mendengarkan pendapatnya dari dulu. kini dia berjalan mendekati Mamanya kembali.
Kunci mobil, ATM semua fasilitas sudah Carlos tinggalkan di meja. Dia benar-benar meninggalkan semuanya.
"Maafkan Carlos Ma." Dia langsung menarik kopernya meninggalkan kediamannya tersebut tanpa menoleh ke belakang lagi.
"Kamu lihat sendiri kan Mas, efek kamu memanjakan dia terus, kini dia rela melawan Mama nya sendiri dan meninggalkan kita demi wanita Sialan itu."
"Ma, nanti Carlos akan pulang sendiri kalau dia tidak punya uang, kamu lihat sendiri kan semuanya sudah di kembalikan kepada kita. " Ujar Devan kepada Istrinya.
"Kamu kira dia Bodoh Mas ? atau jangan-jangan Papa mu sudah mengiming-imingi kan Carlos dengan hal yang Papa mu inginkan Mas ? Aku tidak mau Carlos di perusahaan Papamu. "
Yuni meninggalkan suami sendiri di ruang tamu dengan wajah yang sangat kesal.
Devan seketika terdiam, dia tidak kepikiran sampai disana bahwa Papanya mengincar Carlos dari dulu untuk meneruskan perusahaannya dan ini sangat bertentangan sekali dengan istrinya tersebut karena Carlos adalah penerus di perusahaan Farmasi yang dia pegang saat ini dari pada perusahaan properti orang tuanya sendiri.
Carlos Menaiki Mercy hitam yang sudah menunggunya dari tadi dan dugaan Mama Yuni benar sekali Kakeknya Edi Bagaskara telah berhasil merebut hati cucunya tersebut.
"Kakek sesuai dengan kesepakatan kita ya, aku pengen menikah dengan pujaan hatiku kek, tolong bantu ngomong sama Papa dan Mama Naomi."
"Kamu atur sendiri Los , kakek akan menuruti semua keinginan mu."
"Siap kek, Carlos akan memimpin perusahaan Kakek."
Edi Bagaskara sangat senang karena ini yang dia impikan dari dulu agar ada yang meneruskan perusahaan yang sudah dia bangun dari nol tersebut. Dia sangat mengandalkan Carlos. Walaupun dengan berjanji kepada cucunya tersebut akan mewujudkan impiannya menikah dengan pujaan hati yang dia sudah tergila-gila kan dari dulu itu.
Tentu saja mudah sekali bagi Edi Bagaskara mendapatkan restu dari Orang tuanya Naomi dengan kehadirannya dirumah Naomi membuat seisi rumah kaget dengan kehadiran Kakek Carlos di keluarga Naomi.
Dengan mengutarakan niat baik untuk cucu ku tersebut dengan penjelasan tentang Carlos akan memimpin perusahaan ku nanti mereka pasti akan setuju mengizinkan anak mereka dengan menikah dengan cucu ku.
Ternyata tidak seperti di pikirkan Edi Bagaskara, tidak mudah ternyata orang tua Naomi mengiyakan ajakan ku ini dengan alasan Naomi masih terlalu muda dan dia ingin melanjutkan pendidikannya.
Edi Bagaskara terus menyakinkan kedua orang tua Naomi dan pada akhirnya Carlos mendapatkan restu juga dari orang tua Naomi dengan syarat Carlos yang harus datang sendiri secara baik-baik menjemput restu secara langsung dari orang tua Naomi.
***
"Ayo kita Menikah Naomi ? "
"Kamu gila Mas aku aja baru saja lulus SMA dan aku pengen melanjutkan kuliah ku dulu Mas."
"Siapa bilang kamu tidak bisa melanjutkan kuliah, kamu bisa kuliah dengan status sudah menikah."
"Tetap aja aku tidak bisa Mas, Papa ku tidak akan setuju dengan ide gila kamu ini."
"Jadi kamu tidak mencintai ku Na ?"
"Mass.. jangan ngomong seperti itu aku sangat mencintaimu."
"Tapi kita berdua belum mampu untuk melangkah ke jenjang pernikahan Mas."
"Siapa bilang Mas tidak mampu ? Minggu depan Mas akan memimpin perusahaan Kakek."
"APA ? " Naomi kaget dengan ucapan Mas Carlos barusan karena dia tau sendiri Mama dan Papanya mengandalkan dia meneruskan perusahaan farmasi milik keluarganya tersebut.
"Hm"
"Mas, itu sama saja Mas mengecewakan Mama dan Papa mu."
"Betul, aku juga sudah keluar dari rumah ku dan Kakek sudah membelikan rumah untuk kita tempati nanti."
Naomi benar speechless mendengarkan ucapan Mas Carlos dengan bangganya dia minggat dari rumah demi dirinya. Dia benar orangnya tidak main-main dan orangnya sangat nekat dari dulu.
"Na, Aku mohon." Kali ini Naomi di buat tercengang melihat kekasihnya tiba-tiba Berlutut di taman yang kini sedang melamarnya.
"Jangan gila Mas keluarga mu tidak suka dengan ku apalagi aku menikah dengan mu mereka malah akan membenciku Mas."
"Kita yang menikah bukan mereka "
"Tapi tetap saja ini salah Mas"
"Naomi jika kamu menolak ku, aku benar-benar akan menghilang dari hidup mu selama-lamanya."
Naomi kembali kaget ucapan Carlos yang ambigu barusan, berarti ini semua akan berakhir bisa jadi Mas Carlos akan meninggalkan aku untuk selamanya. Seketika jantung Naomi berdebar dia juga tidak mau kehilangan Mas Carlos.
"Aku benar serius dan tidak main-main, kalau kamu menolak ku itu berarti hubungan ini berakhir untuk selamanya dan aku tidak akan mengemis lagi seperti ini."
Tiba-tiba Naomi menangis mendengarkan ucapan Carlos barusan.
"Aku benar-benar mencintaimu Naomi Messhana Elois Mari kita menikah."
"Mass.. Aku takut."
"Ini pilihan hidup ku, mari kita tunjukkan kepada orang lain, menikah muda itu tidak mengerikan seperti orang bayangkan."
"Aku berjanji tidak akan mengecewakan mu aku akan selalu menyayangi mu Naomi Messhana Elois."
"Kamu tenang saja aku akan menyakini Papa dan Mama mu."
"Gimana Na ?"
" Ya" desah, Naomi mengangguk setuju. "Aku juga mencintaimu mu Mas dan aku mau menikah dengan mu."
Carlos memasang cincin di jari Manis Naomi yang sudah dia siapkan dari awal dan dia memeluk Naomi dengan hati yang bahagia. Dia sangat yakin Naomi tidak akan menolaknya karena mereka berdua benar-benar saling mencintai satu sama lain.
***