bc

Prince Blue Safir ( Emergency Couple )

book_age16+
196
IKUTI
1K
BACA
contract marriage
reincarnation/transmigration
love after marriage
arrogant
manipulative
CEO
drama
tragedy
like
intro-logo
Uraian

Waktu membuktikan bahwa sifat seseorang bisa berubah

Safir Alvaro, kembali dari California setelah 10 tahun menghilang pasca kematian saudara kembarnya.

Sifat yang ia tunjukkan benar benar berubah dari anak kecil yang manis menjadi penguasa

muda rupawan yang kejam, otoriter, semaunya sendiri. Tak sedikit perusahaan yang ia hancurkan bersama sahabat karibnya Alfa Stefan, hingga ia dipertemukan dengan Chaty, anak dari salah satu rekan bisnis yang ia jatuhkan. Kisah yang awalnya bermula dari dendam berubah menjadi kisah cinta yang konyol. Namun saat Safir mulai jatuh cinta pada istri kontraknya itu... Chaty menghilang. 5 tahun lamanya ia lenyap setelah diperkosa dan dibunuh dengan keji oleh sahabat Safir sendiri, Alfa. Lalu, kembali hadir seorang gadis dengan karakter berbeda yang memiliki wajah Chatynya.

Apakah Aleya Damitri adalah Chaty?

Lalu bagaimana ia bisa menjadi sekaya dan sesukses itu?

Dia mulai mengintimidasi Safir dan mulai menjatuhkannya

Lalu... Akankah Safir mengetahui fakta tentang kematian Chatynya?

Baca kelanjutan kisahnya yuk...

Dijamin baper, ngakak, dilema dan ketagihan dengan kisah si tampan Safir Alvaro

chap-preview
Pratinjau gratis
Prince Blue Safir dan Dia...
Seperti Hujan yang menyatukan Langit dan Bumi Cinta ibarat nafas yang mengikat... Melebur di setiap nama, dan hilang menjadi rasa... Rasa yang tak pernah menua, ataupun binasa Yang menyatukan... setiap kisah yang berbeda... Seperti kisah tentang cinta pada umumnya, kisah inipun di mulai dengan pagi hari itu... Halaman seluas 4 hektar dihiasi kicauan burung serta bunga- bunga yang mekar indah hasil tangan para ahli yang mengolahnya. Sebuah rumah bernuansa eropa tampak menjulang bak istana seorang penguasa. Tepat di sisi pintu masuk berwarna putih berhiaskan Gold di setiap ujungnya ada sebuah ukiran bertuliskan “ Alvaro’s Home.” Para pelayan tampak sibuk dengan tugasnya masing- masing, mondar mandir menyiapkan segala keperluan untuk hari penting bagi pemilik perusahaan terbesar di kota (YD) *yourdestination* itu, Ya Alvaro Company, perusahaan raksasa yang amat di segani di seluruh Asia. Tidak salah jika rumah mereka begitu menawan mengalahkan istana putih president amerika. Dan hari ini, Putra ke dua perusahaan mereka akan kembali dari tempatnya menyelesaikan study, sudah 10 tahun lamanya sang pewaris kerajaan bisnis Alvaro menimba ilmu di luar negeri, tepatnya di Standford University - California. Dan kini, pemuda yang semasa kecilnya mendapat julukan " Prince Blue Safir" itu akan kembali untuk mengambil alih semuanya, karena orang tuanya, tuan Alvaro sedang dalam kondisi tidak baik. Diantara para pelayan yang tampak begitu sibuk, nampak seorang pria berusia cukup lanjut yang begitu antusias menyambut ketika mendengar decit mobil mewah mendarat di halaman rumah. " Apa dia akan menyukai apa yang sudah kita siapkan Damian?” Tanya seorang wanita disisinya dengan wajah tak kalah berseri. " Tentu, sejak kecil akulah yang merawatnya bersama almarhum kakaknya, jadi aku tahu betul seperti apa favorit sang pangeran, dulu dia anak yang sangat baik dan manis, dia disukai di manapun dia berada, mudah bergaul, sopan dan sangaat lembut, berbeda dengan almarhum kakaknya yang lebih tegas dan pemarah, dia bagaikan permata di rumah ini.” Tutur Damian mengingat. " Pasti sekarang dia akan sangat tampan ya?” " Tentu saja, apalagi mata birunya yang indah, dia dulu selalu berlari merangkulku. Aku sungguh merindukan sosok tuan muda Safir Alvaro.” Hampir saja bulir kebahagian jatuh dari pelupuk mata tua Damian, sebelum akhirnya beberapa pelayan berseragam hitam membukakan pintu mobil mewah di hadapannya. Dan... Setiap mata seolah berhenti berkedip menyaksikan maha karya tuhan yang begitu sempurna keluar dari mobil itu, masih segar diingatan Damian tua 10 tahun yang lalu sang tuan muda kecil yang menangis di gendongannya ketika hendak di bawa pergi. Kini, dia kembali bagaikan malaikat yang baru menapakkan kakinya di bumi. Sosok pemuda yang tinggi sempurna, setelan jas hitam mahalnya menunjukkan otot- otot dan d**a bidang yang tersembunyi di baliknya, kulitnya putih terawatt, hidung yang tegak indah dan bibir yang membuat setiap gadis menelan saliva saat melihatnya. Beberapa pelayan histeris ketika pemuda itu melepaskan kaca mata hitam yang sedari tadi bertengger di hidung mancungnya. " Ya ampuunnn Matanya indah sekaliii!!” Seru mereka. Ya, dialah sang pewaris tunggal kerajaan bisnis terbesar di kota itu atau mungkin di seluruh Asia. Safir Alvaro, pemuda berusia 25 tahun yang kini untuk pertama kalinya kembali kerumahnya. Matanya tampak bergerilnya menatap sekeliling yang seolah banyak berubah. " Selamat datang Tuan Muda.” Sapa Damian dengan wajah haru, ingin rasanya si tua itu merangkul sosok yang sudah dia anggap anak sendiri. Namuunnn.... " Siapa kau, jangan berani- beraninya menyentuhku ?” Suara tegas itu membuat langkah Damian terhenti nyilu. Perasaannya seolah tercubit. " Ini saya nak, Damian.. Apa anda tidak mengingat saya?” Raut kecewa menyambar wajah tuanya, pun beberapa orang yang ada di sana terpaku takut saat mendengar suara Safir. Dia berubah, mungkinkah? Tak ada sedikitpun tanda tanda kelembutan dari tatapannya. Ia menatap tegas dengan rahang mengeras " Haruskah aku ingat semua hal yang tidak penting? Sudahlah siapkan semua kebutuhanku, dan jangan banyak bicara.” Tutur pemuda itu melangkah masuk kedalam rumah begitu saja. Setetes bulir beningpun menganak sungai di pipi Damian, tangannya gemetar mengangkat koper koper mengikuti pemuda di hadapannya. Ya , Pangeran yang angkuh " Safir Alvaro.” Waktu telah merubahnya                                                                                    *** " Hai Safiiiiiiirrrrr !!” Safir terhuyung saat tiba tiba gadis itu berhambur memeluknya erat. " Siapa gadis ini?” Pikirnya. Mengapa ada seorang gadis yang tiba tiba bersikap seperti itu di kamarnya, apalagi saat dia baru tiba. Safir bahkan tidak mengenal wajahnya. " Ya ampuunnn kamu tampan sekali ya, sama persis dengan yang aku lihat di tabloid dan majalah, apa kau merindukanku?” Tanya Gadis itu sambil bergelayut manja. Safir mengangkat sebelah alisnya heran, gadis yang cantik dan sepertinya terpelajar, mengapa bersifat seperti ini? Tiba- tiba memeluknya erat membuat pemuda itu sedikit mendengus kesal. " Cukup, siapa kau?” Bentaknya dengan sorot mata menajam. " Sepertinya kamu sulit bernafas, apa perjalananmu melelahkan?” Hampir saja gadis itu mencoba mendekati wajahnya, tapi pemuda itu langsung mendorongnya hingga terjerembab jatuh pada ranjang di belakangnya. " Siapa Kau, jangan macam- macam denganku ya!” Tekannya sekali lagi " Saf, ini aku, Erika.. Kamu kenapa sih, kita kan sudah dewasa, dulu waktu kecil kau bilang kau ingin menikah dengaku, ayolah .. Aku yakin di Amerika kehidupanmu juga bebas kan, apa mungkin kau tidak mengenaliku?” Gadis itu mengembungkan pipinya kesal Mendengar itu Safir tersenyum.” Jadi inikah sambutanmu untuk sahabat lama hah?” Ucapnya mengingat " Ya, sambutan terbaik.” Gadis bernama Erika itu pun berdiri mengalungkan lengannya di leher kokoh Safir kemudian mengecup bibir pemuda di hadapannya sekilas. Melihat Safir tersenyum membuat gadis itu seperti mendapat sinyal hijau, segera di lepasnya jas yang menempel di tubuh Safir. .” Indah sekali!.” Pujinya saat melihat betapa sempurna tubuh yang tersembunyi di balik kemeja hitam itu, aroma mint dari tubuh Safir menar benar memikat, ia membelai wajah Safir lembut lalu kembali menciumnya. Pemuda itu tersenyum menatap gadis tak tau diri didepannya. " Aku bahkan rela mati untukmu.” Suaranya lembut memainkan mata, membuat Safir tersenyum. Namun... Deg. Tiba tiba Safir menahan lengannya " Sudah puas bermainnya?" Ucapnya dingin. " A.. Apa?” Erika mengangkat sebelah alisnya. " Sorry, tapi aku lelah, silahkan keluar dari kamarku.. !” Ucapan Safir membuat gadis itu tercekat, baru kali ini ada pria yang menolaknya. Apalagi membuatnya malu seperti ini. Safir melepas tangannya kasar lalu melangkah santai kearah nakasnya dan menuang segelas air " Saf, apa aku tidak menarik? Apa kau berusaha mempermalukan aku?” Erika mulai merapikan kemejanya. Safir hanya tersenyum tanpa menatap mata gadis itu. Ia meneguk santai air di gelasnya " Aku tidak suka sikapmu, silahkan keluar , kalau aku butuh akan aku memanggilmu.” Tutur pemuda itu membuat Erika menghentakkan kakinya jengkel, apa ini? Safir seolah merendahkannya. Erika mendengus kesal lalu melangkah keluar dengan air mata yang mulai turun. " Kau benar benar menyebalkan Safiiirr, aku tidak akan melupakan penghinaan ini, aku bersumpah!!!” Teriaknya emosi setelah membanting pintu, membuat beberapa pelayan berbisik melihatnya. Hari demi hari berlalu, ternyata sikap Safir Alvaro memang sudah benar- benar berubah, dia menjadi dingin, angkuh dan tidak punya hati. Tidak seperti Safir yang dulu pergi meninggalkan rumah. Bahkan sejak pulang, ia belum sekalipun menjenguk ayahnya yang terbaring lemah di ranjang. Pemuda itu seolah selalu sibuk dengan bisnis, tak segan ia memecat pelayan atau pekerjanya jika sedikit saja melakukan kesalahan. Tentu saja, wajah tampannya yang selalu memikat sama sekali tidak berpengaruh pada rasa takut yang dimiliki setiap pekerjanya. Hingga siang itu.. " Klek.." suara pintu di buka. " Oh maaf Safir, aku tidak tau....” Wajah Alfa teman Safir langsung pucat saat membuka pintu kantor dan mendapati Safir sedang berbuat hal tidak pantas dengan sekertarisnya “Dania.” Bagaimana bisa wanita yang selama ini terkenal angkuh itu luluh saja di hadapan Safir, wajah Dania tampak merona dan lekas- lekas turun dari pangkuan sang tuan muda sembari memakai kembali blousnya yang tercecer dilantai, Safir tersenyum menyambut Alfa. " Selamat datang Alfa Stefan, pewaris tunggal group Armanda Alfa”s company, sahabatku.. apa perjalananmu menyenangkan kawan?” Sambutnya tersenyum seolah tak terjadi apapun. Alfa hanya menggeleng pelan sambil berdecak saat Dania berlari keluar dari ruangan. " Bagaimana bisa kau melakukan itu dengannya?.” " Kenapa tidak, aku sedang lelah memikirkan pekerjaan, tiba- tiba dia datang. Aku kira dia tidak seangkuh yang kalian kira, gadis itu cukup nakal dan agresif, bahkan dia yang menggodaku..” Leceh Safirdengan senyum sinis " Kau ini tidak berubah, sampai kapan kau akan seperti ini, sejak di California, model- model ternama, artis, designer, sampai Bisnis woman selalu kau permainkan, apa kau tidak lelah Saf?.” Alfa meraih gelas angkur di hadapan Safir lalu menenggaknya sedikit Mendengar ocehan Alfa, Safir tersenyum, " Apa kau datang kesini hanya untuk menceramahiku hah.. Pulanglah kalau begitu?.” " Tidak, aku datang kesini untuk mengundangmu ke acara partyku nanti malam.” Alfa membetulkan kerah kemejanya lalu tersenyum manis " Party?.” Sebelah alis Safir terangkat. " Ya, party untuk pembukaan kantor baruku yang berfokus di bidang percetakan, aku rasa kau tidak akan membuang kesempatan ini bukan.” Senyumnya. Pemuda itu memang selalu bersikap baik dan manis " Kenapa memberi tahuku sekarang? Bodoh, aku bahkan belum memesan baju khusus ke designerku.” Safir mencibir. " Aahhh jangan lebay deh, pakai karungpun kau tetap menawan, pokoknya nanti malam jangan terlambat, atau aku akan membatalkan seluruh kontrak kerja kita !.” Canda Alfa mengangkat sebelah alisnya Mendengar ancaman Alfa, Safir terbahak " Kau mengancamku seolah aku membutuhkanmu saja, baiklah aku akan datang.” Ucapnya membuat Alfa tersenyum bahagia. “ Aku menunggumu.” Ucapnya berdiri lalu memainkan mata “ Ya Ya Ya, terserah kau saja.” " Siapa tahu kau akan menemukan cinta sejatimu disana.” Goda Alfa sebelum menutup pintu. " Cinta sejati? Cuiiiihhhh.” Safir meludah lalu mengusap rambutnya dengan santai Itu hanya ada dimimpi – celetuknya Kesombongan Safir akan menelan dirinya sendiri                                                                                           *** Berjarak beberapa puluh km dari istana megah Alvaro, seorang gadis sederhana berlari riang dengan Drees cantik selututnya. Wajahnya yang cantik membuat setiap mata melebar memandang, bulu mata yang lentik menghiasi mata coklat ambernya, Rambutnya yang panjang terurai serta kulitnya yang putih merona diterpa sinar matahari. Gadis itu memiliki tinggi semampai dengan tubuh bak model internasional. Bibirnya yang ranum menjadi daya pikatnya. Siapakah dia? “ Berhenti putriii… !!!” Teriak seorang gadis di belakangnya, sontak membuat langkah gadis cantik itu terhenti, matanya mendelik kesal “ Lagi ?” Ketusnya membuat gadis yang mengejarnya terkekeh “ Sudah cukup, nanti kau sakit lagi, Jangan terus berlari....” Ucapnya “ Sudah berapa kali aku bilang Rin, jangan panggil aku putri.” Decaknya kesal pada gadis yang mengejarnya tadi “ Kau kan memang putri, putri kesayangan dari Alex khedira, Chatrina Khedira pemilik perusahaan property yang cukup di segani, jadi aku akan tetap memanggilmu putri Chaty sampai aku mati, aku tak akan hidup tanpa bantuan keluargamu."  Kekeh gadis bernama Rina itu. Mendengar itu, Chaty tersenyum kecut, langkahnya menjadi lemas kemudian terduduk di bebatuan besar tak jauh dari tempatnya berdiri tadi, mata indahnya mulai memerah. “ Itu dulu rin, sekarang aku bukan siapa- siapa lagi, kau lihat, bahkan kita tinggal di rumah kumuh. Ayahku sudah berada di rumah sakit jiwa dan aku tak lebih hanya seorang gadis yang harus bekerja mencari nafkah untuk membiayai pengobatannya.” Ucap Chaty mengenang. Rina membelai rambut halus Chaty, mengingat betapa besar penderitaan yang harus gadis itu alami beberapa bulan terakhir ini. Chaty adalah putri tunggal Alex Khedira, sosok dermawan yang kaya raya dan disegani, sepanjang hidup Chaty selalu di manja hingga suatu ketika sebuah perusahaan raksasa menelan perusahaannya dengan keji, ayahnya bangkrut, rumah dan asetnya di sita. Tak ada yang tersisa selain nasib Chaty yang terlonta. “ Sabar Chat, ini ujian dan aku akan selalu berada di sisimu.” Tukas Rina “ Aku hanya akan bersabar dan tersenyum jika mereka merasakan apa yang aku rasakan rin, ALVARO Company harus rata dengan tanah. Setelah itu aku akan tersenyum, ayahku selalu mengalah pada tuan Alvaro bahkan mereka terlihat akrab, tapi kenapa perusahaan itu tega pada ayahku. Menghancurkannya hanya dalam waktu beberapa hari. Aku membencinya..” Mata Chaty menyala tajam. “ Bukan paman Alvaro Chat, tapi putranya.. Safir Alvaro, aku dengar dia kembali dari Calif beberapa bulan yang lalu dan menghandle semua perusahaan. Katanya dia seperti malaikat tapi memiliki hati iblis. Dia tidak kasian pada siapapun." Tutur Rina membuat Chaty mengepalkan jari jarinya. “ Safir Alvaro, kau harus aku hukum!.” Ucapnya penuh amarah. Mata ambernya menyala penuh kebencian “ Aaahhh sudahlah, ayo kita bersiap, kau tau kan hari ini Alfa Press akan launching, siapa tau kita bisa jadi salah satu penulisnya. Kau kan ingin jadi penulis tuan putriku yang cantiiikk." Rina memainkan mata. Mendengar itu Chaty tersenyum. “ Ya, Kau benar.” Semangatnya. Takdir apakah ini ?                                                                                   *** Malam hari di acara Alfa Press Karpet merah panjang sudah digelar di sebuah taman megah yang secara khusus di persiapkan Alfa, suasana yang dekat dengan pantai membuat pemandangan malam yang begitu indah, gemerlap lampu sudut dan cahaya kerlip dari kamera para wartawan sudah memenuhi setiap sudut tempat itu. Ratusan penulis berbakat menyalami Alfa yang malam itu tampak sangat rupawan. Pemuda blasteran Indonesia- Jerman itu tersenyum lebar saat mendapati sebuah mobil sport mewah mendarat di halaman taman. Sosok pemuda yang langsung menjadi pusat perhatian keluar dari dalamnya. Siapa lagi kalau bukan Safir Alfaro yang malam itu tampil dengan Jaspen Silver yang sangat elegan, mata birunya berkilauan terpancar sorot lampu, beberapa gadis bahkan mengerubutinya seperti semut menemukan madu murni, membuat tatapan iri para pria menghujami sosok bak malaikat berhati iblis itu. “ Whats’up brother .” Sapa Safir memeluk Alfa. “ Sepertinya kau akan mendapatkan ribuan gadis setelah ini. Berterima kasihlah padaku.” Bisik Alfa lagi “ Aku sedang malas untuk bermain, bosan.. Mereka semua sama saja.” Tawa Safir ditelinga sahabatnya itu. “ Bagaimana kalau ada yang special?” Alfa mengangkat alisnya “ Siapa?” Tanya Safir menyeringai “ Alena, model terkenal dan putri pengusaha ternama, dia sangat cantik dan professional, kau pernah mendengar namanya kan.” Senyum Alfa memainkan mata lalu merangkul pundak Safir. “ Kenalkan aku dengannya, setelah itu baru aku nilai, seberapa rendah penilaianmu.” Tawa Safir, mendengar itu Alfa pun tertawa. “ Mari ikut aku, dia ada di dalam taman." Setiap jengkal langkah kedua pemuda itu membuat ratusan pasang mata seolah diam di tempat dengan nafas yang tercekat. Betapa indah pahatan tuhan di hadapan mereka. Akankah Safir terus bersikap arogan? Diantara semua tamu yang tampak sibuk mencari perhatian, hanya ada seorang gadis yang tetap tenang dengan minuman di tangannya, dia sama sekali tidak perduli dengan hysteria orang orang, yang ada di benaknya hanya ingin bertemu dengan Alfa dan memamerkan tulisannya. Sementara disana, Safir dan Alfa terus melangkah menuju meja Highclass, tampak seorang gadis dengan rambut gelombang sebahu dan gaun sexi berkelas duduk di meja wishky. Chaty tersenyum melihat Alfa melangkah ke tengah taman, ia pun bergegas hendak menemuinya. “ Itu Alena !.” Tutur Alfa menunjuk pada seseorang. Safir tersenyum memperhatikan wanita itu, ia menatap Alfa lalu memainkan matanya " Tidak buruk juga." Decaknya mengangkat alis lalu hendak melangkah, tapi ... Benarkah Alena adalah takdirnya? Hanya beberapa saat Safir melangkah menggapai Alena, tiba- tiba.. “ Brug.” .” Awwww!” Ribuan pasang mata langsung berarah pada gadis yang barusaja menabrak Safir, kertas di tangannya berhamburan sementara minumannya sukses menumpahi kemeja Safir yang matanya langsung setajam elang, ia mendelik emosi. “ Hei apa kau tidak punya mata?” Bentaknya geram, gadis itu tampak memegang lututnya yang berdarah, rambutnya tergerai panjang dan lembut diterpa angin pantai “ Maafkan aku.” Tuturnya lembut dan pelan, perlahan, angin menerbangkan rambutnya, wajahnya terangkat, tampak mata berwarna coklat amber yang meringis menahan sakit menatap Safir. Kecantikan sederhana yang jujur, membuat matanya tak berpaling sejenak “ Cantik.” Gumamnya dalam hati, namun ego mengalahkannya. “ Apa kau berusaha menabrakku untuk mendapatkan perhatian? Dasar gadis rendah, caramu ini sungguh memalukan!” Tekan Safir angkuh membuat gadis itu berusaha berdiri menjajari. Alfa yang melihat situasi hati sahabatnya sedang tidak baik langsung memukul mundur wartawan. “ Kenapa? Malu karena ketahuan Caper? Kau kira berapa harga bajuku yang kau kotori ini hah, bahkan harga dirimu pun tak akan sanggup membayarnya.” Sinis Safir sekali lagi membuat mata gadis yang ternyata Chaty itu mengerjab beberapa kali karena kaget. Kasar sekali !!!Apa pria ini tidak memiliki orang tua yang mengajarinya sopan santun? - Batin Chaty Dan..... “ Apa? Harga diriku? Kau kira luka di lututku ini bisa di obati dengan uangmu itu hah, kau juga jalan gak pake mata!” Balas Chaty berang. “ Deg.” Wajah Safir langsung pucat, baru kali ini ada gadis yang berani melawannya, tangannya mengepal erat. “ Berani sekali kau, kau tau siapa aku !” Bentak Safir geram “ Aku tidak perlu tau siapa kau, gak penting. Permisi!!!.” Chaty hendak melangkah, jujur hatinya sedikit berdetak kencang melihat pemuda di hadapannya, wajahnya bagaikan titisan malaikat dan pangeran dalam dongeng. Tapi sifatnya sangat bertolak belakang. “ Tunggu… !” Safir memegang erat tangan Chaty, sampai gadis itu meringis menahan sakit. “ Cepat bersihkan kemejaku!” Tukas Safir, tampak jelas matanya memerah, urat lehernya terlihat jelas. Dia benar benar marah “ Kau kan punya banyak pelayan, apa tidak punya uang untuk pelayanmu, cih.” Chaty menarik lengannya, namun sial, cengkraman pemuda itu begitu kuat. Seandainya mereka bertemu dalam siatuasi berbeda mungkin Chaty akan jatuh cinta dalam sekejab. “ Kau pasti akan jadi pelayanku, pelayan Safir Alvaro. Ingat itu!” Bentak Safir kemudian menghempas tangan gadis itu kasar. Mendengar nama itu, Chaty terdiam… “ Safir Alvaro” Lututnya serasa melemas, hampir saja tubuhnya terjatuh sebelum akhirnya Rina segera menangkapnya. “ Di.. Dia orangnya Rin, dia ” Lemah Chaty menatap punggung Safir yang menjauh.                                                                                              ***

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

Mrs. Rivera

read
45.6K
bc

SHACKLES OF GERALD 21+

read
1.2M
bc

BILLION BUCKS SEASON 2 (COMPLETE)

read
334.5K
bc

MENGGENGGAM JANJI

read
475.4K
bc

Long Road

read
118.3K
bc

Me and My Broken Heart

read
34.6K
bc

ARETA (Squel HBD 21 Years of Age and Overs)

read
58.2K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook