Jam menunjukkan pukul sepuluh malam. Elina terbangun dari mimpi buruknya. Keringat dingin mengucur diseluruh tubuhnya. Setelah adu mulut dengan Misel, Elina mual-mual dan merasa sangat lelah sehingga ia ketiduran. Elina pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka. Ia melihat wajahnya di cermin, menampakkan mata yang cukup merah. Kemudian Elina pergi ke kamar Misel. Namun, ia tidak menemukan Misel di sana. Ini sudah jam sepuluh malam, tapi Misel tidak ada di kamar. Apa ia sedang pergi bersama Irsyad. Elina bergegas untuk menemukan Martika. Ia berada di kamar sedang bermain ponsel. “Ma, Misel dimana?” tanya Elina. “Pergi tadi,” balas Martika yang tampak tidak peduli sama sekali. “Kemana? Sampai sekarang belum pulang juga loh,” kata Elina. “Gak tahu, tadi dijemput sama pacarnya naik motor.”

