31

1926 Kata

Pagi-pagi sekali saat Dara sedang memasak untuk sarapan, Naira menghampirinya. Dengan sengaja ia menabrak bahu Dara. Bukannya marah, Dara malah menyapa Naira dengan senyum. Membuat Naira lagi-lagi muak kepada gadis itu. "Pagi, Nai, udah bangun?" "Kalau aku tidur sudah pasti gak akan ada di sini, kan?" cetus Naira seraya bersedekap angkuh. Tak ada senyum, yang ada hanya wajah tak bersahabatnya. Dara menjadi kikuk, ia tidak tahu harus bersikap apa di depan Naira. "Kemaren kak Kenan bilang apa aja sama kamu?" tanyanya. "Bukan hal spesial." Balas Dara santai. "Kak Kenan gak cinta sama kamu." Ucap Naira lagi memberi penjelasan yang sudah Dara tahu sejak lama. Kali ini ucapan Naira tak dibalas Dara. Dara lebih memilih untuk menyibukkan diri, ia memotong sayuran dan menyiapkan alat masa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN