Pulang Ka Marapi

"Cie yang ka wisuda tanggal 18 bisuak, selamat yo ka" (Cieee yang mau wisuda tanggal 18 besok,selamat ya ka) ,Liarni mengucapkan selamat pada Siska sambil memberikan sebuah buket bunga lalu memeluk erat Siska. "Makasi Ani, elok bana ang mah sampai baok an bungo lo gai, ang tibo se den lah sanang nah" (Makasi ya Ani,lu baik banget deh sampai bawain bunga segala, lu datang aja gua udah seneng loh ). "Heheh kan den sahabat ang ka maso Iyo ndak tibo den" (Heheh kan gua sahabat lu masa gua gak dateng). "Ndeh tambah sayang den ka ang Ani" (Tambah sayang gua sama lu Ani),ucap Siska kembali memeluk Liarni. "Alah paluak-paluak nah ka beko manangih lo den , rancak wak tampek bang frengki lai den ka maagihan bungo ko lo ka nyo" (Udah pelukannya ka ntar gua nangis jadinya, mendingan kita nyari bang frengki sekalian gua mau ngasih buket ini juga buat dia). "Dih, tadi bang frengki di mungko nampak dek den bafoto-foto jo bang ikbal " (Ok, tadi bang frengki di depan gua liat lagi foto-foto sama bang Ikbal ) . Liarni pun berjalan bersama Siska untuk mencari keberadaan Frengki, di sepanjang jalan banyak yang memberikan selamat pada Siska dan berfoto dengannya karena Siska di kenal baik dan ramah oleh teman-teman kampusnya. "Gadih ang lai ka, dimaa ang babadak ko? " ( cantik banget lu ka, make up dimana sih lu ?) ,tanya Ikbal pada Siska dengan maksud menjahilinya. "Baa tu bang? Kababadak lo bang tu?) (Emangnya kenapa bang, abang mau make up juga?) . " Batanyo den nyo ka, emosi se ang mah ka" (Gua cuman nanya aja ka, kok lu emosi amat),Ikbal pun tertawa karena mendengar jawaban dari Siska tadi. "Antah lah, dek aa lah bang Ikbal ko? ) (Gak tau ah, kenapa si bang Ikbal?) . " Eh ado boncel, maaf ndak nampak dek bang tadi do" (Eh ada boncel, maaf abang gak liat tadi), Ikbal pun kembali tertawa karena sudah berhasil menjahili kedua sahabatnya itu. "Rancak geser bang lai, den nak foto samo bang frengki mah bang" (Mendingan abang geser , gua mau foto dulu sama bang frengki). Liarni langsung berdiri di sebelah frengki lalu memberikan buket yang sudah di siapkannya pada frengki. "Ikuik liak, siko ka wak foto samo- samo wak ka" (Ikut lagi dong, sini ka kita foto sama- sama ka) , Ikbal lalu menarik Siska untuk ikut foto bersama Liarni dan frengki. Mereka berfoto bersama dengan meminta bantuan pada teman lainnya. Setelah puas berfoto mereka pulang kerumah masing- masing, sebelumnya mereka sudah berjanji untuk bertemu lagi besok karena ingin makan- makan untuk merayakan keberhasilan Frengki dan Siska dalam menyelesaikan semua syarat wisuda yang akan di adakan pada tanggal 18 Desember 2023. ~~~~~ Mohon maaf saya agak lupa nama sahabat Siska yang lagi di luar kota Sahabat:" selamat ya ka , maaf aku gak bisa dateng aku gak lagi di padang " Siska:" iya gapapa, tapi nanti pas wisuda aku dateng ya, aku tungguin kamu" Sahabat:" InsyaAllah nanti pas kamu wisuda aku ke padang, kamu do'ain kerjaan aku cepat kelarnya biar bisa ke sana ka" Siska :" Aamiin, O iya jangan lupa bawain bunga ya, bunga dari kamu aja nih yang belom" Sahabat :" Iyaa, aman kok ntar aku bawain yang banyak" Siska :" Gak usah banyak - banyak, satu aja tapi yang besar ya " Sahabat:" Iyaa, apasi yang gak buat sahabat ku yang cantik ini, yaudah aku of dulu ya kerjaan ku masih banyak, semoga lancar ya wisuda nya ntar ka" Siska:" Aamiin, makasih ya, semangat kerja nya" Sahabat:" Iya ka, assalamu'alaikum " Siska:" Wa'alaikumussalam ". Siska lalu membuka album di handphonenya untuk melihat foto- foto mereka di kampus tadi, setelah puas Siska lalu meletakkan handphonenya dan bersiap untuk tidur. ~~~~~ Keesokan harinya " Lamo jo waktu senggang wak sabalum wisuda mah ndak" (Lama juga ya waktu senggang kita sebelum wisuda besok),ucap Siska memecahkan keheningan di antara mereka. Saat ini Siska dan teman- temannya berasa di sebuah kafe sederhana yang tak jauh dari kosannya. "Iyo nah ka, pai main wak sabalum ang jo bang Frengki wisuda lah ka" (Iya juga ya ka, kita healing aja yok sebelum lu dan bang Frengki wisuda), Liarni yang duduk di samping Siska langsung menimpali perkataan Siska dengan antusias. "Ide rancak tu nah, kamaa wak pai main? , bosan lo den manuang - manuang dikos manunggu wisuda tu nah" (Ide bagus tu, kita kemana ya? , bosan juga gua bengong- bengong di kosan sendirian nungguin hari wisuda) . "Ka marapi wak baa" (Ke marapi gimana?), Usulan dari Liarni. "Wihh tu yo mantap nah Ani, pai lo wak ciek Ni" (Wah mantap itu Ani, aku ikut juga kesana ni), Rexy yang sedang scroll handphone langsung tertarik dengan usulan dari Liarni. Rexy yang kemaren tidak datang karena sibuk dengan pekerjaannya menyempatkan diri untuk berkumpul dengan sahabatnya lagi. "Jadi sia -sia se yang kapai ka marapi?, sabtu dalam minggu bisuak wak pai" (Jadi siapa aja yang bakalan pergi ke marapi, sabtu minggu besok kita berangkat nya). Ikbal memastikan berapa orang dari mereka yang akan berangkat ke gunung marapi sumatra Barat. "Wak pai nah bal, Siska,Liarni, tu ang bal kalau Frengki baa ?" (Gua ikut bal, Siska, Liarni, trus lu bal kalau Frengki gimana ikut gak? ) " Iyo den pai lo, den nak pai batanang ka ateh tu bisuak" (Iya gua ikut juga, gua mau nenangin diri ntar di atas sana), jawab Frengki sambil tersenyum. "Iyo nah bang, sakik kapalo kami mikian skripsi tu ,Siska iyo lo nak batanang lo di ateh tu bisuak bang" (Iya bang, sakit kepala kami mikirin skipsi bang,Siska juga mau nenangin diri di atas sana besok bang). "Lah mantap kan, bisuak wak siapkan sado kebutuhan wak salamo di ateh, aa yang ka di baok di siapkan dari beko" (Udah mantap semuanya kan, besok kita siapkan semua kebutuhan selama di atas sana, apa aja yang akan di bawa bisa di siapkan dari hari ini), tambah Ikbal. "Den baok salempang den ka ateh nyo bang, den ka foto -foto jo salempang den di puncak tu bisuak" (Gua bawa salempang wisuda ke atas sana ya bang, gua mau foto-foto sama salempang itu di puncaknya nanti bang), Siska kegirangan membayangkan hasil foto yang di dapatkan di sana pasti sangat bagus apalagi pemandangan alam di sana sangat indah . "Iyo baok lah, bisuak bia den fotoan ang di ateh tu ka". (Iya bawa aja, besok biar gua fotoin lu di sana ka), ucap Liarni . Sedangkan yang lainnya hanya menganggukkan kepala mendengarkan Siska dan Liarni berbicara.