SITA Honeymoon yang sempurna meskipun masih di sekitaran Indonesia. Aku belum pernah merasa sebahagia ini. Berenang, berjemur, bersantai, melakukan apa pun tanpa beban. Namun, aku sadar bahwa kebahagiaan ini terjadi karena ada Deryl. Dia yang selalu membuatku melengkungkan bibir. Membuatku merasa berharga di saat aku menganggap diriku tak ubahnya seperti sampah. Deryl, lelaki yang menularkan setiap tawanya adalah suamiku. Kami sedang leyeh-leyeh di atas bean bag di dek barat menantikan matahari terbenam. Suasana syahdu sore dihiasi kemilau warna jingga di langit dan dipantulkan tenangnya air laut, membuatku merasa dunia ini begitu damai. "Kamu bahagia nggak, Beb?" tanya Deryl. "Banget," jawabku tanpa menoleh. Beberapa saat kemudian tanganku terasa hangat. Aku melirik tanganku yan

