“Heeemmmm... Heee.. mmmm...hhhmmm....” Aku sangat jelas mendengar suara senandung itu. Dan suara itu pun membawa aku pergi ke sebuah kejadian, yang aku sendiri lupa dengannya. Bayangan itu terlihat sangat mengerikan. Namun, mengapa itu bisa tiba- tiba menghilang dari benakku. Bukankah seharusnya, suatu kejadian yang sangat buruk akan selalu diingat di bawah alam sadar kita. Namun, mengapa aku bisa tidak ingat dengan kejadian itu. “Si... siapa kamu?” Aku pun langsung menanyakan siapa sebenarnya perempuan yang ada di depanku ini. “Maksud kamu? Aku?” Dia balik bertanya. “I... iya.” “Buat apa aku mengenalkan diriku sama laki- laki seperti kamu.” Dia kembali mengungkit diriku sebagai laki- laki hidung belang yang mengambil kesempatan. Padahal, tangannya saja masih terus melekat pada diriku

