BAB 9

1632 Kata

Seminggu masa percobaan itu, aku benar- benar dalam pengawasan Ayah. Beliau tidak memperbolehkan aku untuk sedikit pun melangkah dari kamar ini. Harapan untuk aku mencari tahu keberadaan perempuan itu pun semakin pupus. Aku juga tidak tahu pasti, apakah dia masih di hotel ini atau tidak. “Mbak... eh, mas... ini makan malamnya,” kata pelayan kamar yang membawakan makanan untuk diriku. “Ya, terimakasih,” jawabku. Setiap saat, orang yang mengantarkan makanan selalu saja berbeda. Itu artinya, aku tidak bisa meminta tolong pada salah satu mereka. Aku tidak tahu, mana dari mereka yang bisa aku percaya atau tidak. Namun yang pasti, orang yang berdiri di depan pintu kamar ini masih tetap berdiri dengan tegak. “Selamat malam... Mbak....” Pelayan itu ragu ingin memanggil diriku dengan sebutan ap

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN