BAB 7

1533 Kata

Kami sama- sama terdiam di dalam kotak yang masih tidak bergerak ini. Setelah, kami lelah saling mencaci maki satu dengan yang lain. Akhirnya, kita memilih untuk berdiam diri sambil memunggungi. Meski sesekali, aku masih mendengar dia menggumamkan sesuatu. “Dasar, perempuan. Ternyata, jenisnya itu sangat banyak,” kataku sambil memikirkan seseorang yang membuatku seperti ini. “Klik... klik....” Tiba- tiba, salah satu lampu kembali padam. “Sepertinya, daya handpone- ku sudah akan habis,” kataku sambil memperhatikan langit- langit elevator yang tinggal nyala sebelah. Ternyata, bukan hanya itu yang terjadi secara tiba- tiba. Perempuan yang tadi hanya marah- marah kepada diriku, kini sudah berada di dekatku. Tangan mungilnya itu sudah memeluk erat tanganku. “Katanya kamu jijik sama laki- l

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN