Syahir masih mengaduh kesakitan dengan matanya yang begitu terasa panas. Ia sampai terisak dan makin meringkuk kesakitan saat merasakan perih pada bola matanya. "Akh." Ringis pemuda itu lagi dengan tubuhnya yang bergetar kecil merasa tidak ada kekuatan lagi kini. Semakin ia menangis semakin pula rasa perih menjelar di seluruh matanya. "Akh ... mata gue panas." Gumamnya dengan nada tercekat membuat Syahid yang masih menggendognya makin mengeraskan rahangnya. Bahkan, pemuda mata pemuda itu terlihat mengembun ikut merasa sakit seperti yang adiknya rasakan kini. "Syahid ... mata gue ... perih." "Jangan berisik! Gue kelelahan gendong lo sekarang! Jadi jangan tambah beban gue dengan lo merengek begini." Syahir sontak terdiam walau mencengkram pundak Syahid kuat, menahan sakitnya yang makin m

