bc

Kiss Me More

book_age16+
455
IKUTI
3.4K
BACA
HE
escape while being pregnant
second chance
playboy
aloof
self-improved
drama
bxg
cuckold
colleagues to lovers
like
intro-logo
Uraian

Diviana Anindya Ayleen dan Jayden Raffael Anthony memutuskan untuk berpacaran setelah delapan bulan saling mengenal dekat satu sama lain. Namun, masalah hadir saat Jayden dipindah tugaskan untuk bekerja di Jakarta.

Mereka pun harus LDR, berhubungan melalui media sosial dan hanya bertemu setiap akhir pekan, membuat hubungan keduanya terasa sangat masam.

Jayden akhirnya meminta putus dari Divi. Namun, gadis itu menolak karena sedang hamil anak Jayden. Karena merasa bertanggung jawab, Jayden memutuskan untuk menikah dengan Divi.

Namun, dengan pernikahan semua masalah tak lantas selesai. Kembali LDR, membuat Divi sadar bahwa keputusannya untuk menikah dengan Jayden bukanlah keputusan terbaiknya. Ia kembali kecewa. Perasaannya bahkan nyaris mati saat Jayden mengaku bahwa ia tidak mencintainya lagi. Bahwa ada gadis lain yang ia cintai.

Bagaimanakah kisah cinta mereka akan berlanjut?

Apakah perpisahan adalah jalan terbaik untuk keduanya?

kontem

chap-preview
Pratinjau gratis
Memberikan Diri untuk Jayden
Bab 1   Memberikan Diri untuk Jayden Gadis itu berjalan dengan cepat, menuruni tangga rumahnya lalu bertemu dengan kedua orang tuanya yang sedang duduk di ruang makan.  Pagi hari menjadi waktu yang paling sakral. Keluarga kecil itu akan memulai aktifitasnya masing-masing.  “Selamat pagi, Papa.” Diviana Anindya Ayleen, duduk dengan wajah ceria. Melihat ayahnya yang sedang menikmati kopi sambil membaca koran online di tablet berukuran 10 inchi di tangannya.  “Pagi, Divi,” balas Papa. Sejenak melihat putrinya. Divi kelihatan cantik setiap pagi.  Divi mengambil roti tawar lalu mengoleskan selai nanas di atasnya. Ia membuat dua lapis lalu memakannya.  “Ma, hari ini aku nggak pulang ya?”  “Kenapa?” tanya Mama yang sedang membuatkan teh hangat untuk dirinya sendiri.  “Aku mau ke puncak sama Jayden. Jadi kan mulai awal bulan depan kerjaan Jayden dimutasi ke Jakarta, karena itu kita mau buat acara pesta perpisahan gitu.”  “Ya ampun sampai segitunya,” kata Mama berkomentar. “Jayden kan Cuma pindah kerja ke Jakarta. Belum ke luar provinsi, apalagi luar pulau.” "Ma, Jakarta sama Bogor itu beda provinsi," gumam Divi membuat Mama dan Papanya tertawa.    "Iya, iya, benar juga." kata Mama sambil tertawa. "tapi kan dekat Jakarta Bogor itu, Div."  “Tetep aja dong, Ma, aku bakal sedih karena Jayden dan aku nggak akan bisa sering-sering ketemu lagi.”  “Iya, Ma. Udah biarin aja. Toh anak kita ini udah besar. Dia udah bisa melakukan apapun yang diinginkannya. Asal tetep, kamu harus jaga diri kamu sendiri,” kata Papa membela putri yang paling disayanginya.  “Makasih, Pa. Papa emang yang paling pengertian.” Divi tersenyum cerah. Ia menyelesaikan sarapannya. Dua roti tawar dengan s**u coklat yang masih menjadi kegemarannya sejak kecil.  Setelahnya Divi pamit. Ia mencium tangan kanan kedua orang tuanya, lalu berjalan ke luar dari rumah.  Di luar, mobil Jayden sudah menunggunya. Laki-laki itu menunggu Divi.  Divi mengetuk jendela mobil Jayden beberapa kali. Saat jendela itu turun, Divi bisa melihat wajah tampan kekasihnya. “Kamu kok nggak bilang-bilang sih kalau ke sini?”  “Aku sengaja. Ayo masuk!” kata Jayden sambil menggerakan kepalanya ke samping. “Aku anterin kamu ke kantor.”  Divi tersenyum lalu berjalan memutari mobil kekasihnya. Ia membuka pintu mobil depan Jayden lalu duduk dengan tenang.  “Aku mau belanja buat persiapan nanti malam,” kata Jayden, bercerita.  “Persiapan apa?” tanya Divi sambil memakai sabuk pengaman mobil.  “Ada deh,” balas Jayden dengan senyum nakalnya.  Divi tak menyadari sikap Jayden. Ia hanya duduk dengan santai dengan Jayden yang sedang mengemudi. ***  Jayden Raffael Anthony baru selesai mengantarkan kekasih yang sudah dipacarinya selama tiga bulan lebih itu ke kantor penerbitan harian surat kabar, di mana ia bekerja.  Jayden dan Divi pertama kali berkenalan saat ia memulai projek bersama. Jayden bekerja di kantor arsitektur dan Divi bertugas sebagai peliput Jayden. Mereka bertemu kurang lebih selama dua minggu hingga akhirnya, memutuskan untuk saling bertemu dan berkenalan dekat setelahnya.  Hubungan mereka cukup lambat karena pekerjaan mereka masing-masing. Divi dan Jayden akhirnya berpacaran setelah delapan bulan mereka melakukan pendekatan.  Namun, akhirnya hubungan mereka pun sudah jelas. Mereka berpacaran sejak tiga bulan yang lalu.  Tak ada yang terlalu spesial. Hubungan Jayden dan Divi sangat standar.  Bahkan saat Jayden bilang bahwa pekerjaannya dimutasi ke luar Bogor, Divi sama sekali tak masalah. Jayden juga tidak terlalu mempermasalahkannya.  Jayden berjanji, bahwa ia akan pulang ke Bogor setiap akhir minggu. Setiap sabtu dan Minggu mereka akan menghabiskan waktu bersama.  Divi bisa membayangkan bahwa hubungan asmaranya dengan Jayden tak kan bermasalah. Semua akan baik-baik saja.  “Div, lo yakin mau bermalam ke puncak berduaan aja sama Jayden?” tanya Hana pada teman sekantornya itu. Ia tahu rencana Divi untuk bermalam dengan Jayden di puncak malam ini. Divi yang sedang duduk di kursinya pun berdehem. “Lo khawatir ya sama gue?”  “Lo gadis baik-baik, Div, gue nggak mau lo nyesel karena mau diajak bermalam sama Jayden.”  “Jayden juga cowok baik-baik kok, Han. Lo tenang aja,” kata Divi menenangkan Hana, teman sekantornya.  Hana mendesah pelan. “Oke. Tapi kalau ada apa-apa lo jangan sungkan buat hubungi gue? Oke?”  Divi mengangguk-anggukkan kepalanya. Ia juga merasa aneh, karena masih dikhawatirkan oleh Hana, padahal usianya saja lebih tua dua tahun daripada Hana. Usia Divi sekarang sudah 27 tahun, sedangkan Hana masih berusia 25 tahun. Masa ia yang malah dikhawatirkan?  Hana memang berusia lebih muda 2 tahun dari Divi, tapi ia tidak seperti Divi yang polos. Yang sampai usia 27 tahun belum pernah berhubungan badan dengan laki-laki manapun.  Berbeda dengan dirinya, Hana sudah mengenal laki-laki lebih intim sejak lulus SMA. Sejak malam prom, ia menanggalkan kesuciannya pada pacar semasa SMAnya, Chandra.  Hana sudah bekerja bersama Divi sejak 3 tahun yang lalu. Divi menjadi seniornya dari Hana yang baru lulus kuliah dan langsung bekerja di kantor penerbitan harian Redaksi Buana Bogor.  Melihat ke arah Divi lagi, Hana mendesah pelan. Ia ingin sekali menahan Divi, tapi sepertinya Divi sama sekali tak peduli.  Mungkin lebih baik, ia membiarkan Divi menjalani kehidupannya sendiri? Bukankah Divi dan Jayden saling mencintai?  “Div,” panggil Hana, tak tahan lagi.  Divi yang sejak tadi sedang bekerja melihat ke samping. Ke arah Hana. “Kenapa?”  “Kalau di puncak nanti Jayden mau berhubungan seks sama lo gimana?”  Divi diam beberapa saat. “Mungkin gue bakal percayain seluruhnya sama Jayden. Gue sayang sama Jayden, Han.”  Hana tersenyum canggung. “Elo serius? Elo ngelakuin itu bukan karena ingin cepet menikah kan?”  “Nggak lah,” balas Divi dengan senyumnya. “Gue juga belum mau married dalam waktu dekat kok.”  “Tapi selama ini, pas lo pacaran, lo nggak pernah berhubungan seks sama cowok-cowok lo. Lo yakin?”  Divi diam sejenak. Tak lama kemudian, Divi mendesah pelan. Ia kembali melihat ke layar laptop. Melanjutkan pekerjaannya. Benar kata Hana, apalagi selama ini ia hanya sekedar berciuman dengan mantan-mantannya. Apakah ia sanggup jika Jayden meminta lebih? Apakah ia benar-benar bisa memberikan dirinya untuk Jayden yang sangat dicintainya?  Divi mendesah berat. Apakah ia sanggup? Ya Tuhan.... *** bersambung >>>

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
188.6K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
233.8K
bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
155.8K
bc

TERNODA

read
198.7K
bc

Hasrat Meresahkan Pria Dewasa

read
30.4K
bc

Setelah 10 Tahun Berpisah

read
58.9K
bc

My Secret Little Wife

read
132.1K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook