bc

Let's Run, Viona!

book_age18+
109
IKUTI
1K
BACA
adventure
time-travel
system
zombie
others
drama
bxg
otaku
apocalypse
magical world
like
intro-logo
Uraian

Viona hanyalah seorang wanita muda yang introvert dan penyendiri, setiap hari ia menghabiskan waktunya di dalam toko buku yang dia kelola seorang diri.

Tetapi suatu malam, ia tiba-tiba 'pindah' ke dunia asing. Menjalani kehidupan yang cukup menyedihkan dan harus siaga selalu di posisinya.

Dan lebih mengejutkan lagi adalah, ia terikat dengan sebuah sistem seperti di dalam novel fantasi yang sering ia baca sebelumnya!

"Host, silakan bekerja keras!" Sistem membujuk dengan sabar.

Viona hanya mendengus, "Hmmf!"

"Host, jika poin yang anda terima telah mencapai jumlah tertentu, sistem akan mengabulkan satu permintaan anda." Sistem terus membujuk agar Viona bersedia bekerja sama.

Viona memikirkan sesuatu dan bertanya, "Bisakah aku mendapatkan peran pemain plus-plus?"

"Host, bisakah anda tidak memiliki pemikiran yang kotor?" Sistem bertanya remeh.

Viona memerah wajahnya. "...."

pict: Vektor pribadi.

edit: ibiss paint+pixellab.

chap-preview
Pratinjau gratis
Volume 1. Bab 1: Menjadi Budak di Zaman kuno
"Vivi, lepaskan jubah saya!" Seorang tuan muda memerintah dengan arogan sembari merentangkan kedua lengannya ke samping. " .... " Viona tak bisa berkata-kata melihat pemandangan yang sangat familiar ini. Dengan enggan dia melonggarkan ikat pinggang berbahan giok halus dan mahal dari pinggang tuan muda itu, meletakkannya dengan hati-hati di atas meja, lalu melepaskan jubah luar berwarna biru tua yang memiliki kualitas kain terbaik, melipatnya secara acak dan meletakkannya di atas meja. "Lepas juga pakaian dan celana saya." Viona merasakan kesemutan di kepalanya, mengutuk keras di dalam hatinya dan tak sabar untuk mencekik tuannya itu hingga dia sadar bahwa kelakuannya sangat tidak senonoh. Tetapi di luar, wajahnya terus tersenyum lembut dan dengan patuh menuruti setiap perintah dari majikan manjanya itu. Lagipula dia tidak punya pilihan lain, jika dia membantah, maka hukuman berat akan segera menimpanya. Tuan muda itu tersenyum sinis naamun puas ketika melihat wajah Viona yang nampak memerah, lagipula siapa yang bisa menolak pesona tubuh sempurnanya? Sedari muda dia sudah terbiasa dengan tatapan memuja, iri, dan malu-malu dari begitu banyak wanita, jadi hal itu bukanlah hal besar baginya. "Cih! Dasar wanita. Hanya melihat sedikit saja tubuhku, mereka akan memerah. Benar-benar tidak memiliki integritas garis bawah!" Dengan dengusan menghina, tuan muda memasuki kolam pemandian air panas dan mulai berendam, memejamkan mata sembari mengabaikan semua hal di sekitarnya. " .... " Viona yang mendengar hinaan itu hanya bisa menggertakkan gigi dan mengutuk lagi dalam hati, "f**k! Memerah matamu! Dasar bocah manja sialan! Jika bukan karena kamu itu majikanku, sudah kucincang habis tubuh sialanmu itu! Kau kira hanya kamu yang memiliki tubuh sexy dan wajah tampan? Cih! Di duniaku sebelumnya kamu hanya bocah bau yang tidak diketahui!" Selesai dengan makiannya, Viona duduk dengan kesal di sudut, mengerucutkan bibir dan mulai merenungi segala sesuatu yang dia alami. Tangannya mengusap betis yang terasa pegal dan nyeri akibat berjalan terlalu sering belakangan ini, telapak tangannya juga menjadi kasar karena pekerjaan. Dengan helaan napas lelah dia menatap kosong ke langit-langit bangunan. Sudah seminggu sejak kepindahannya di dunia aneh ini, entah apa yang terjadi sebelumnya hingga ia bisa sampai di sini. Dia hanya samar-samar mengingat hal terakhir yang dilakukannya pada malam itu, perasaan tidak ada yang istimewa dan juga tidak ada kecelakaan terjadi seperti cerita novel yang dibacanya. Cuaca di malam hari sangat dingin, mungkin akan turun hujan. Dia baru saja pulang dari toko buku miliknya, membawa dua buah buku novel yang baru saja datang di sore hari. Novel itu tampaknya sangat populer dan memiliki seri 'limited edition' hingga untuk mendapatnya, dia harus melakukan berbagai hal yang agak ekstrem, dari meneror penulis hingga menawarkan beberapa uang extra. Hingga akhirnya dia mendapatkan buku itu. Dengan senyum sumringah dan penuh semangat, Viona berlari-lari kecil menyusuri trotoar yang sepi, meskipun suasananya agak aneh, tetapi ia tidak takut. Toh, sudah terbiasa melewati jalan itu selama bertahun-tahun, dan tidak pernah terjadi apa-apa. Meskipun ada rumor bahwa jalan itu angker, dia tidak peduli sama sekali, toh, dia bukan orang yang terlalu percaya pada takhayul. Sekitar satu menit lagi sebelum sampai di rumahnya, tiba-tiba .... 'Tuk!' Viona merasakan ada sesuatu yang menimpa bahunya, dengan cepat menoleh dan mendapati bahwa hal itu adalah sebuah bunga berukuran kecil dan berwarna kuning cerah, mirip bunga matahari tapi versi kecilnya. Tanpa curiga pada bunga misterius yang muncul tanpa sebab meski sekitar lingkungannya sama sekali bersih dari bunga itu, dia memungutnya dan mendekatkan di depan hidung untuk menghirup aroma harumnya, seperti gerakan spontan ketika seseorang menerima bunga, maka dia pasti akan menghirup dan matanya juga terpejam. Hanya saja .... Suasana terasa berubah aneh. Setelah matanya terbuka kembali, pemandangan di hadapannya benar-benar berbeda dan berhasil membuatnya tercengang. Hingga sebuah suara bergema berhasil membangunkannya. "Ding! Mengikat sistem dengan host." "Membaca dan mengumpulkan data host." "Loading ...." "Nama: Viona Usia: 20 tahun. Misi selesai: 0/75. Poin: 10/5000 Pesona: 20/1000. Kesehatan: 20/1000. Kekuatan:30/1000. Keterampilan: Tidak ada. Hadiah: Obat pereda nyeri. "Ding! Selamat datang host, ini adalah misi pertama anda. Mohon segera menyelesaikannya untuk mengumpulkan poin!" Suara datar tiba-tiba terdengar dari dalam kepala Viona. "f**k!" kutukan keras spontan keluar dari mulutnya. Dengan keras tangannya mengusap mata dan beberapa kali mencubit paha, memastikan bahwa pemandangan di depannya bukanlah sebuah halusinasi belaka. "Host?" Sistem memanggil. "Apa? Di mana ini? Kenapa aku bisa sampai di sini?" Viona memicingkan mata curiga, tetapi memiliki tebakan samar di hati. Walau bagaimanapun juga, dia adalah seorang otaku yang suka membaca berbagai novel dengan genre fantasi, jadi kejadian aneh ini cukup dimengerti. "Ini adalah Dinasti Fin, dunia kuno yang dipimpin oleh Klan Kerajaan Agung . Dunia ini hanyalah sebuah dunia paralel ciptaan yang tidak memiliki sejarah apapun. Memiliki pandangan feodal yang kuno dan cukup kacau. Misi anda adalah, membebaskan diri dari rumah tangga Qi ini dan mengikuti seorang dokter ilahi bermarga Feng. Serta pastikan untuk tetap hidup," jelas sistem dengan dingin. Viona terperangah dan menelan air liur di tenggorokan, mencoba mencerna informasi yang begitu tiba-tiba. "Tunggu dulu! Kenapa aku ada di sini?" tanyanya dengan agak linglung. "Host telah terpilih dalam seleksi 'penyelamat dunia' Selamat!" Mendengar alasan konyol itu, lagi-lagi Viona mengumpat, "f**k! Penyelamat dunia apaan? Hei, cepat bawa aku kembali ke duniaku!" "Maaf, host. Anda tidak akan dapat kembali ke dunia asal sebelum menyelesaikan semua misi utama." jawab sistem. Viona merasa frustasi, dia meratapi novel barunya yang belum sempat dibaca, camilan manis di kulkas yang belum sempat dimakan. Dengan sedikit harapan dia bertanya, "Berapa banyak misi nya dan berapa lama yang harus kuhabiskan untuk menyelesaikannya?" Sistem kembali menjawab, "Misi utama ada lima dan misi sampingan ... cukup banyak. Untuk waktunya sendiri, tergantung seberapa cakap host menyelesaikan setiap misi." Viona menjadi kesal lagi dengan seberapa ambigu jawaban yang di dapatnya, bukankah itu berarti akan memakan waktu yang lama? Lalu bagaimana dengan novelnya? Sementara mengabaikan sedikit ketidaknyaman di hati, dia mulai mengamati sekeliling dan penampilannya sendiri, walau bagaimanapun juga dia akan tinggal di sini, jadi harus mengenal dan memastikan keamanan sekitar. Setelah beberapa detik hening, dia pun mulai bertanya lagi. "Sistem, apakah aku berperan sebagai putri yang ditinggalkan?" Jika itu benar, maka masa depannya akan cukup mudah untuk dijalani. Yah, plot seperti meningkatkan kekuatan, mengumpulkan dukungan, menampar wajah keluarga murah yang telah menginjaknya, lalu menaiki tangga kekuasaan baru. Bukankah hal itu cukup keren untuk dilakukan? Setidaknya itulah alur cerita yang telah ditulis di beberapa novel yang berhasil dia baca dan ingat. "Tidak." Jawaban sistem agak membuatnya skeptis, mengerutkan kening. "Lalu, apakah aku seorang selir yang teraniaya?" Viona mencoba mencari kepastian. Jika memang itu skenarionya, maka jalannya akan agak sulit untuk ditempuh, tetapi tidak masalah karena ia juga memiliki banyak pengalaman dari membaca dan rencana cadangan di tangan. "Tidak." "Ah? Lalu ... apa peranku? Apakah kamar ini adalah milikku? Dan dilihat dari gaya pakaian ini yang jelek tanpa sulaman ataupun hiasan, bahkan kasar ketika disentuh ...." Sistem segera menjawab dengan suara dingin, sekaligus menghancurkan angan-angannya "Kamu adalah b***k!" 'Jedderr!!' Suara petir imajiner mulai bergema di benak Viona, meruntuhkan setiap imajinasi indah yang telah ia bayangkan beberapa detik sebelumnya tanpa sedikitpun perasaan. Budak? Seseorang yang telah dibeli tanpa hak kebebasan, kebahagiaan, juga kehidupan atau kematian. Hanya ada kepatuhan serta kesetiaan mutlak terhadap tuannya. Seorang b***k hanya bisa bergantung kepada nasib, jika tuan yang membeli adalah orang baik, maka kehidupan mungkin sedikit terjamin. Jika tuan yang membeli adalah orang jahat, maka hanya ada kesengsaraan serta kematian yang menunggu di masa depan. Haruskah nasibnya se sial itu? Perasaan dingin dan ngeri langsung merasuki hati Viona, sebagai seorang yang hidup di era kemerdekaan dan hukum, tentu saja dia tidak setuju dan menantang keras adanya p********n yang tidak manusiawi semacam itu. "Haish!" Viona mengeluh di hati. Mengapa dia menjadi b***k? Tidak bisakah dia menjadi tokoh yang sedikit terkenal dan kuat? Tidak perlu menjadi seorang protagonis atau antagonis yang maha hebat, cukup menjadi pejalan kaki yang hidup makmur sudah cukup. Jadi dia tak perlu bekerja keras dan memiliki cukup banyak waktu untuk rebahan serta bersantai. Aiyo, realita memang tidak selalu indah seperti expekstasi. Sejak saat itu, Viona menjalani kehidupan sebagai b***k yang melayani seorang tuan muda arogan dan kekanak-kanakan, dengan terpaksa menggerakkan kaki serta tangan untuk bekerja. Dia juga menderita perundungan dari sesama pelayan yang merasa iri padanya. Setiap malam dipaksa untuk mencuci beberapa ember pakaian mereka, beberapa pukulan juga sering didapatnya hingga kulit yang tertutup pakaian seringkali mengalami memar parah. Tidak ada yang membelanya, untuk mengadu juga sepertinya percuma. Toh, statusnya sekarang sangat rendah di bawah para pelayan, perlakuan seperti itu memang sudah sewajarnya didapat? Sejak mengetahui kebenaran itu, Viona hanya diam dan hanya bisa menelan semua amarah dan keluhannya sendiri. "Vivi." Qi Rong memanggil. Viona tidak menanggapi karena masih tenggelam dalam fantasinya sendiri. Qi Rong membuka matanya dan kembali memanggil, "Vivi, apa kamu tidur lagi?" Masih tidak ada tanggapan, membuat Qi Rong marah karena diabaikan. Dia meraih sebuah mangkok tembaga di dekatnya lalu melemparnya ke arah Viona. 'Klaang!' Viona akhirnya tersentak dalam linglung dan segera berdiri, mengambil mangkok yang ada di dekat kakinya lalu bergegas mendekati Qi Rong. Melihat wajah marah si majikan yang tampak mengerikan, gadis itu menelan ludah dengan susah payah. Menunduk tak berani menatapnya lagi. "Apakah tidurmu nyenyak?" tanya Qi Rong dengan rahang mengencang, sepertinya dia tak sabar untuk menggigit serta mengunyah b***k di hadapannya itu yang sangat berani mengabaikannya. Viona segera menggeleng dengan sungguh-sungguh. "Oh, benarkah itu? Kalau begitu kenapa kamu tidak segera datang ketika saya memanggilmu tadi, hmm?" Sebagai orang yang arogan dan sombong, Qi Rong tentu saja membenci jika budaknya bersikap seperti itu. Viona tetap menggeleng, kedua tangannya dengan erat mengepal, tubuhnya gemetar seolah ketakutan. Padahal dalam hati dia sebenarnya tengah mengutuk anak manja itu dan berusaha keras untuk menahan diri dari menyebabkan kekerasan dalam rumah tangga, eh. Setelah melihat rasa 'ketakutan' di tubuh Viona, Qi Rong akhirnya merasa puas, ujung bibirnya melengkung sedikit, penuh dengan ekspresi cibiran. "Gosok punggungku." titahnya dengan nada datar, lalu membalikkan tubuhnya untuk bersandar di tepian kolam. Viona menggertakkan gigi dengan amarah membara. Mengembuskan napas keruh beberapa kali hingga amarahnya mereda, dia segera mengambil handuk kecil lalu duduk di dekat si majikan. Mengulurkan tangan untuk menggosok punggungnya. "Berapa usiamu?" tanya Qi Rong dengan suara yang agak serak, dia merasa agak gelisah ketika merasakan sentuhan lembut dari tangan Viona. Karena keduanya duduk berdekatan, aroma mawar juga samar-samar tercium olehnya. Viona membeku sejenak mendengar pertanyaan itu. Dia mengulurkan jemari hingga total menunjukkan angka empat belas. Qi Rong melirik jawabannya dengan kesal, lalu berguman, "Kenapa usianya masih kecil tapi sosoknya sudah dewasa? Aku tak sabar ingin menyentuhnya." "Qi Rong!"

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

Rebirth of The Queen

read
3.7K
bc

FATE ; Rebirth of the princess

read
36.0K
bc

Rise from the Darkness

read
8.5K
bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
155.8K
bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
188.5K
bc

DIHAMILI PAKSA Duda Mafia Anak 1

read
40.8K
bc

TERNODA

read
198.6K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook