Part 22

1612 Kata

"Dit, sini Mbak mau bicara sama kamu." Kinan menarik lengan adiknya ke dapur. "Bicara apa sih Mbak? Kok di dapur?" tanya Adit tak mengerti. Jika ingin ngobrol kan bisa di ruang tamu. Kinan meletakkan telunjuknya di depan bibirnya sendiri. "Ssttt, mumpung Ibu lagi arisan. Mbak mau bicara penting sama kamu." Adit mengangguk paham seraya mendudukkan bokongnya di atas dipan bambu. "Iya ada apa, Mbak?" Kinan melirik pintu yang menghubungkan antara dapur dengan ruang tamu. Takut-takut jika Arya menguping pembicaraan mereka. Setahunya pria itu tadi masuk ke dalam kamar setelah pulang dari masjid, mungkin dia akan tidur siang. Dan Ibunya juga sedang arisan PKK di rumah Ibu Lurah. Jadi menurutnya ini adalah waktu yang tepat untuk bicara dengan adiknya. "Kamu jadi dapet beasiswa di Sleman kan?"

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN