SEPULUH

1419 Kata
Hp shadam dari tadi pagi berbunyi. Namun shadam gak berniat untuk mengangkatnya. Dam hp lo daritadi bunyi..kenapa gak lo angkat?"tanya gabriel. Sambil melirik ke layar ponsel shadam dan tertera nama valen di sana. Shadam hanya diam sambil menyesap rokonya. Apa lo mau menghindar dari gadis itu?"tanya gabriel lagi. Gak."jawab shadam singkat. Kalo begitu kenapa lo gak angkat."gabriel memicingkan matanya. Apa gw harus angkat?".tanya shadam. Tentu..mungkin penting..dia telfon dari pagi."ucap gabriel. Akhirnya shadam mengangkat telfon dari valen. Ada apa?"tanya shadam datar. Bisa gak..lo ke rumah gw?".ucap valen. Gak bisa gw sibuk."balas shadam..padahal seharian tadi shadam tak ada tugas. Kalo gitu kapan lo bisa kesini?"tanya valen. Gak tau gw mau ke rusia hari ini."ucap shadam. Kapan lo akan kembali..orangtua gw ngucapin trima kasih dan pingin ketemu lo."ujar valen. Gak tau."kata shadam sambil mematikan telfonya. Kenapa lo bohong?"tanya gabriel. Gw pusing..gab urus keberangkatan gw ke rusia hari ini."perintah shadam. Apa lo jatuh cinta?".sergah gabriel. Shadam tak menjawab.. Jimi ambil beberapa bir kemari..setelah itu lo urus keberangkatan gw ke rusia hari ini."perintah shadam. Ada apa dengan lo dam?"seru gabriel. Gw mau ke rusia..apa lo gak denger tadi?"tanya shadam datar. Tapi tuan fasco sudah mengutus joni untuk menangani markas kita yang ada di rusia."jelas gabriel. Biarkan dia pergi gab.."dady shadam berjalan mendekat. Tapi di sana sangat berbahaya tuan."ucap gabriel. Biarkan dia lari gab..biarkan shadam lampiasin semua yang ada di hatinya..jangan cegah dia."perintah dady. Gw gak lari dad."ucap shadam. Terus apa kalo bukan melarikan diri?kamu itu anak fasco alexander dady gak pernah ajarin kamu jadi pengecut apa lagi lemah."bentak dady. Shadam hanya menunduk. Angkat kepalamu nak...kamu seorang pangeran mafia...kenapa sekarang kamu tunduk..apa karna gadis itu?"tanya dady. Shadam bungkam..tak bisa menjawab. Kalo memang gadis itu buat kamu lemah..dady akan suruh orang buat bunuh dia."dady pun meninggalkan shadam dan gabriel. Jangan dad...jangan sakiti dia."teriak shadam. Dady shadam pun berhenti dari langkahnya. Gw mencintainya dad."lirih shadam. Kamu harus lepasin dia nak..dunia kamu dan dia berbeda...dady yakin kamu tau itu."dady shadam menepuk bahu shadam dan berlalu pergi. Gw tau itu dad...gw tau..."gumam shadam sedih. Seumur hidup gabriel baru melihat shadam bersedih. Minum lah.."gabriel memberikan sebotol bir ke pada shadam. Shadam pun langsung menenggaknya. Sudah habis beberapa botol shadam tetap tak berhenti.Tatapan shadam terlihat kosong tak setajam seperti biasanya. Cukup."tak tahan gabriel merebut botol itu dari shadam. Gw gak tau harus apa gab."ujar shadam. Bersikaplah seperti biasa..lo gak boleh lemah."ucap gabriel. Gw akan berusaha nutupin perasaan gw..jangan sampai valen juga jatuh cinta sama gw."ujar shadam. Iya...jangan pernah buat gadis itu jatuh cinta..karna itu akan buat beban lo makin berat."ucap gabriel. Tetap urus ke berangkatan gw ke rusia..gw pengin tenangin diri gw di sana sementara."perintah shadam. Baiklah..jimi telah mengurusnya..lo tinggal berangkat aja."ucap gabriel. Shadam pun bersiap pergi. ➖➖➖➖ Sudah beberapa minggu valen tak mendengar kabar shadam sama sekali. Kenapa gw mikirin dia yah?"gumam valen. Lo mikirin siapa len?"tanya zahra yang menguping ucapan valen. Gak..gw gak mikirin siapa siapa."ucap valen gugup. Gak usah bohong len..kita denger ko."timpal silvi. Apa lo mulai jatuh cinta sama shadam?"celetuk zahra. Gak lah..ngarang aja lo..dia kan gak punya cinta di hatinya..yang ada tar gw patah hati lagi."elak valen. Benar juga kata lo..mana ada seorang mafia jatuh cinta terus pacaran kaya kita kita."ujar zahra. Yang gw tau sih mereka anggep cewek cuma mainan aja..uang mereka banyak..pengin cewek..di club banyak tinggal pilih."sambung silvi. Tu kalian tau..mana mungkin gw sama shadam..gw juga benci sama dia."kata valen mencoba menutupi perasaanya. Zahra dan silvi hanya menganggukan kepalanya. Shadam akhirnya kembali dia sangat merindukan valen. Walaupun dia tak bisa mengatakan perasaanya melihat valen dari jauh cukup bagi shadam. Lo kembali juga dam."ucap gabriel. Ya."shadam pun masuk ke kamarnya ganti baju lalu pergi lagi. Mau kemana lagi...lo baru aja sampai istirahatlah."seru gabriel. Gw mau istirahat di rumah gw..."ucap shadam berlalu pergi. Gabriel hanya bisa menghembuskan nafas kasar. Tak lama shadam pergi..valen datang. Nona mencari siapa?"tanya salah seorang pengawal shadam. Gw nyari shadam..kapan dia kembali?".tanya valen. Nona siapa?"tanya pengawal itu lagi. Gw valentine."ucap valen. Sebentar nona.Pengawal itu pun masuk ke dalam untuk memberi tau kalo ada yang mencari shadam tuanya. Siapa namanya?"tanya gabriel. Valentine tuan."ucap pengawal itu. Baiklah gw akan nemuin dia."ucap gabriel menemui valen. Valen berdiri sambil menunduk memandangi kotak kue yang iya bawa. Nona untuk apa mencari shadam."tanya gabriel to the point. Gw pengin tau..kapan shadam pulang..dan gw dapat amanat dari mamah buat ngasih kue ini ke shadam..berkat dia..kini keluarga gw punya usaha kue."jelas valen. Shadam baru saja pulang."ucap gabriel tak tega melihat valen. Tolong panggil shadam sebentar."pinta valen. Dia baru saja pergi lagi."balas gabriel. Jam berapa shadam akan pulang lagi."tanya valen. Dia tidak pulang malam ini."jawab gabriel. Baiklah..gw besok datang lagi."sambil melangkah pergi dengan raut muka kecewa. Lo pengin ketemu?"ujar gabriel. Valen pun menghentikan langkahnya. Dimana dia?"tanya valen antusias. Dia ada di rumahnya..datang lah ke sana."jawab gabriel. Trima kasih.."valen pun tersenyum senang..dan bergegas pergi. Gabriel hanya mengangguk. Valen mengetuk pintu rumah shadam berkali kali namun tidak ada yang membukanya. Apa shadam tidur yah."gumam valen. Valen mengetuk pintunya lagi namun sama tak ada jawaban. Mungkin emang tidur dia kan baru sampai pasti kelelahan."gumam valen lagi. Saat valen hendak pergi tiba tiba hujan turun deras.. Valen duduk di kursi depan sambil menunggu hujan reda..namun sampai jam sepuluh malam tak ada tanda tanda hujan akan reda..karna kelelahan valen pun ketiduran di kursi depan. Shadam akan pergi ke club untuk menghilangkan penat. Saat shadam keluar..shadam terkejut melihat valen tidur di depan rumahnya sedangkan hujan begitu deras. Bangun..nona."shadam membangunkan valen. Valen pun terbangun. Shadam."lirih valen. Ada apa lo kemari?"tanya shadam. Gw di suruh mamah nganter kue ini..mereka ucapin terima kasih karna lo..sekarang keluarga gw punya usaha kue."jelas valen sambil menggigil kedinginan karna valen menggunaka dress pendek berbahan tipis. Masuklah."shadam gak jadi pergi ke club. Makan kuenya..ini gw yang bikin loh."ucap valen sambil membuka kotak kuenya. Shadam hanya memandangi valen. Makan dong jangan cuma di lihat."valen mengambil kuenya dan menyuapkan ke shadam. Shadam pun memegang tangan valen. Biar gw makan sendiri."ucap shadam mengambil kue itu dari tangan valen dan memakanya. Gimana enak gak?"tanya valen. Shadam hanya menganggukan kepalanya. Gak enak yah?"valen terlihat sedih. Enak ko."jawab shadam singkat. Benarkah?"valen tersenyum senang. Shadam hanya tersenyum tipis. Udah jam sebelas gw pulang dulu."pamit valen setelah melihat jam tanganya. Di luar hujan deras..kalo lo mau nginap silhkan."ucap shadam. Gw pulang aja."valen pun berdiri hendak pergi..shadam pun ikut berdiri mengantar valen ke depan. Saat membuka pintu di luar hujan begitu deras dan angin sangat kencang..petir mulai bergemuruh. Apa lo tetep akan pulang?"tanya shadam. Valen pun hanya diam bingung harus gimana. Akhirnya shadam menarik masuk valen ke dalam. Kenapa lo baik banget sama gw?"tanya valen. Gak usah terlalu yakin nona..gw gak sebaik lo pikir."ucap shadam. Gw jatuh cinta sama lo."valen pun menutup mulutnya keceplosan. Shadam pun menatap valen. Jangan pernah umbar kata cinta lo nona..gw pernah bilang itu kan?"ucap shadam. Gw beneran cinta sama lo..sebagai brian maupun shadam."lirih valen sambil menunduk. Saat lo bicara..tatap lah orang yang lo ajak bicara."ucap shadam mengangkat dagu valen dan menatap valen lekat lekat. Valen pun menatap shadam. Ulangi kata kata lo tadi."perintah shadam. Gw cinta lo sebagai brian atau pun shadam."valen mengulang kata katanya tadi sambil menatap shadam. Shadam pun mendekat ke arah valen dan menciumnya lembut..valen pun membalas ciuman shadam. Shadam merebahkan valen di ranjangnya..dan menciumi valen dan memberika kiss mark pada leher valen ssbagai tanda kepemilikanya. Ciuma mereka pun makin panas shadam mulai membuka kemejanya. Dan membuka sleting dress valen hingga terekspos bagian atas valen. Saat shadam akan melakukan lebih..shadam menghentikan kegiatanya. Maaf."shadam menundukan kepalanya. Untuk apa meminta maaf..bukan kah lo gak pernah berkata maaf pada siapa pun."ucap valen. Kita gak bisa lakukan ini.."shadam merapihkan pakaian valen..kemudian memakai kemejanya kembali. Kenapa..?"tanya valen. Gw gak bisa.."ucap shadam. Apa karna lo gak cinta gw?"ujar valen. Kita gak di takdirkan buat bersama."balas shadam. Apa maksud lo."tanya valen. Hidup kita berbeda..gw hidup di dunia hitam..gw gak ingin bawa lo masuk dunia gw yang kelam ini."jelas shadam. Tapi gw cinta lo."ucap valen. Kita masih bisa bertemu..tanpa ikatan apa pun."kata shadam. Gw ingin berjalan bareng lo."valen menggenggam tangan shadam. Lo lupa gw mafia dan gw pisikopat..gw haus darah dan gw bisa lukain lo kapan pun tanpa lo duga."ucap shadam. Gw gak peduli..gw terima lo apa adanya."valen mencoba meyakinkan. Gak bisa...gw gak bisa.."shadam pun melepas genggaman tangan valen. Tak ada sedikitpun kesempatan bagi gw?"tanya valen menatap ke arah shadam. Maaf.."hanya kata itu yang keluar dari mulut shadam. Valen pun turun dari tempat tidur dan mengambil tasnya dan lari pergi meninggalkan rumah shadam..di tengah hujan deras dan angin kencah beserta gemuruh menyambar nyambar. Valen.."triak shadam..mengjer valen. Namun valen sudah pergi jauh menggunakan taksi. Shadam pun meneteskan air matanya untuk pertama kalinya..
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN