Nalendra meminta agar Anna bisa menghormati seorang tamu. Tidak memandang sikap buruk yang terlihat darinya. Memang, risiko besar membawa seseorang yang asing ke dalam rumah. Tetapi, Nalendra percaya kepada Tuhan. Menyerahkan dampak buruk yang mungkin terjadi pada Tuhan. Tujuannya hanya ingin membantu orang itu. Sebenarnya, sebuah sifat baik ataupun buruk tidak bisa dilihat dari sebuah penampilan. Pria yang tengah duduk di sofa itu hanya bisa menatap Nalendra dengan kecemasan. Tidak paham dengan Nalendra yang terlihat berbicara seorang diri. Tidak lama dari itu, ayah tiri Nalendra masuk ke ruang tamu. Melihat adanya orang asing, membuatnya merasa takut. Di ruangan itu hanya dipenuhi perasaan yang tidak nyaman. “Maaf, kamu tadi bicara dengan siapa?” tanya pria yang tengah menahan rasa s

