Anna, Si Hantu Bucin

1092 Kata

Nalendra menatap ke arah langit yang telah menggelap pekat. Kemudian, mereka lari untuk mencari tempat teduh. “Jadi, hantu itu kenapa, Pak?” “Hantu itu, dulunya membunuh anaknya sendiri sampai stres, terus dia pernah masuk ke dalam. Tapi, makhluk yang tinggal di dalam itu tidak suka.” Nalendra mengangguk. Beberapa waktu kemudian, hujan telah reda. Dia memilih untuk mendekat ke arah pohon asem lagi. Mengulik kisah yang ia miliki. “Kenapa, Ndra?” tanya Wawan. “Enggak ada. Dia tidak mau untuk berkomunikasi.” Tidak lama dari itu, mereka kembali ke rumah masing-masing. Informasi yang dibutuhkan oleh Wawan telah terkumpul dengan baik. Nalendra masuk ke rumahnya. Duduk di sofa sembari menikmati air putih dingin. Menyalakan televisi yang ada di sana agar tidak terasa sepi. Sampai akhirny

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN